Kuatnya kecenderungan bertindak dalam suatu cara tertentu bergantung pada kekuatan suatu pengharapan tindakan itu diikuti suatu keluaran tertentu dan daya tarik keluaran tersebut bagi individu. Teori pengharapan berargumen kekuatan suatu kecenderungan bertindak dalam suatu cara tertentu bergantung pada kekuatan pengharapan tindakan itu akan diikuti oleh suatu keluaran tertentu dan daya tarik keluaran tersebut bagi individu tersebut.
Dalam istilah yang lebih praktis, teori pengharapan mengatakan seorang karyawan dimotivasi menjalankan tingkat upaya yang tinggi bila ia meyakini upaya akan menghantar ke suatu penilaian kinerja yang baik. Penilaian baik mendorong imbalan organisasional seperti suatu bonus, kenaikan gaji, atau suatu promosi, dan ganjaran-ganjaran itu memuaskan tujuan-tujuan pribadi karyawan.
Hubungan upaya dan kinerja: probabilitas dipersepsikan individu mengeluarkan sejumlah upaya tertentu itu akan mendorong kinerja. Hubungan kinerja-ganjaran: derajat sejauh mana individu itu meyakini kinerja pada suatu tingkat tertentu mendorong tercapainya suatu keluaran yang diinginkan. Hubungan ganjaran-tujuan-pribadi: adalah derajat sejauh mana ganjaran-ganjaran organisasional memenuhi tujuan-tujuan atau kebutuhan pribadi seorang individu dan daya tarik ganjaran-ganjaran potensial bagi individu itu.
Teori harapan membantu menjelaskan mengapa para pekerja tidak termotivasi pada pekerjaannya dan semata-mata melakukan minimalisasi untuk menyelamatkan diri.