yang tidak memiliki kekuatan yang cukup aman di tangannya beralih ke upaya para senimannya untuk mengenakan tiraninya dengan penuh rasa terima kasih; dan dengan ini berarti perhatian  bagian  pada rakyat yang hanya pasif berbalik  pada kebebasan dan diarahkan menuju hiburan belaka.
Untuk alasan ini, potensi moral seni harus diatur oleh pengakuan yang kuat terhadap prinsipprinsip dasar moralitas itu sendiri. Sulzer tidak membuat kesalahan dengan berpikir  pengalaman seni rupa, berharga karena bisa untuk moralitas yang sehat dan politik, dapat menggantikan pemahaman langsung prinsipprinsip moralitas dan politik yang sehat. Meskipun penekanannya pada potensi moral  pada sensitivitas yang tinggi ( Empfindlichkeit ) yang dapat dikembangkan melalui pendidikan estetika mungkin merupakan sumber penting bagi Schiller.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H