Nietzsche: The Birth of Tragedy  tentang Penderitaan. Tentang penderitaan orang-orang Yunani, Nietzche menunjukkan   memahami mereka dari sudut pandang pesimisnya sendiri. Orang Yunani punya masalah, katanya, dan tragedi memperbaikinya. Masalahnya adalah  orang-orang Yunani adalah orang-orang yang sangat sensitif, sehingga mereka mengalami kesulitan untuk mendamaikan diri mereka dengan penderitaan dunia.Â
Sementara semua budaya mengalami dilema penderitaan ini, orang-orang Yunani lebih terpengaruh secara serius dan lebih mendesak untuk menyelesaikan masalah penderitaan mereka. Solusi pertama adalah penciptaan dewa-dewa Olympian, tetapi mereka hanya penampilan Apollonian dan tidak memuaskan jiwa. Di bawah pengaruh Apollo, manusia masih sadar  takdirnya dikendalikan oleh kekuatan-kekuatan gelap, meskipun ada geng-geng yang indah yang mengelilingi dirinya.
Nietzsche menceritakan kisah Raja Midas, yang akhirnya menangkap satyr Silenus dan menanyakan kepadanya apa yang terbaik dari semua hal untuk manusia. Jawabannya adalah, seperti yang Nietzsche katakan, "Oh, ras fana celaka, anak-anak kebetulan dan kesengsaraan, mengapa Anda memaksa saya untuk mengatakan kepada Anda apa yang paling penting bagi Anda untuk tidak mendengar; Â Apa yang terbaik dari semuanya adalah di luar jangkauan Anda. selamanya: bukan untuk dilahirkan, bukan untuk menjadi apa - apa. Tetapi yang terbaik kedua untuk Anda --- dengan cepat mati.Â
"Dunia kuno adalah tempat yang sulit; perang adalah realitas konstan, penyakit merajalela dan sering tidak dapat disembuhkan, dan di luar tembok kota tidak ada hukum yang terjamin. Dalam menghadapi ini, dan di samping kesadaran  ada kekuatan misterius yang mendorong nasib seseorang ke arah yang aneh, orang Yunani akan binasa, seandainya mereka tidak menciptakan dewa-dewa Olimpus pertama; tetapi ini masih belum cukup.
Dionysus menawarkan penyelamatan nyata dari penderitaan, bukan dengan menutupinya dengan gambar-gambar cantik, tetapi dengan menyerap individu ke dalam komunitas besar dari alam bawah sadar. Dalam 'dada' Kesatuan Primal, seperti yang Nietzsche menyebutnya, manusia menemukan pembebasan dari nasibnya, bergabung ketika ia berada di jiwa banyak orang lain.Â
Penderitaan eksistensial adalah produk dari individu yang berpikir ia menderita sendirian, dan tidak dapat melihat makna keberadaannya. Dionysus menghilangkan kerudung dari mata laki-laki, menunjukkan kepada mereka kekacauan besar dan gelap yang ada di dalam hati mereka, dan di dalam hati semua orang. Dionysus mendesak manusia untuk bersukacita dalam kekacauan ini, kehilangan dirinya sendiri, dan dengan demikian tumbuh melampaui penderitaannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H