Meditator menegaskan  Tuhan adalah penjamin persepsinya yang jelas dan berbeda. Meditator mengakui tidak dapat terus-menerus memperbaiki visi mentalnya pada persepsi tertentu, sehingga mungkin ada saat-saat ketika tidak secara jelas  memahami kebenaran tertentu. Pada saat seperti itu, keraguan bisa merayap masuk, jika bukan karena Tuhan. Karena Meditator tahu  Tuhan tidak menipu dan telah memberinya pemahaman dan kehendak yang tanpa cacat. Dan setuju pada persepsi  jelas dan berbeda, tahu  apa yang dirasakan dengan jelas di masa lalu adalah dan tetap benar mengarahkan visi mentalnya ke arah itu. Penilaian-penilaian yang salah tentang dirinya tidak jelas, atau yang sudah jelas dirasakan oleh akal. Dan bahkan jika Meditator bermimpi, seperti yang disarankan dalam Meditasi Pertama, Meditator tidak dapat disalahartikan sehubungan dengan persepsi yang jelas dan berbeda. Bersambung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H