Dengan kondisi-kondisi empat struktur modalitas tersebut memungkinkan memiliki pengaruh gaya hidup atau disebut eknomi mikro sebagai pattern konsumsi (atau pola belanja) dalam budaya konsumsi, dan penampilan manusia-manusia ini. Atau dalam berbagai riset ekonomi dengan memperhatikan siklus 3 sektor atau empat sector.
Dikaitkan dengan habitus, pola makan pada kelas elite bourjuis, dan bukan elite bourjuis atau elite bourjuis kecil. Saya juga mengamati meneliti kantin pada macam-macam kampus tempat saya mengajar sebagai dosen di Jakarta disisi deferensiasi harga masuk PTS tersebut ternyata bentuk kantim, kost-kostan, adalah berbeda diantara orang tua meskin dengan kelaurga kaya.Â
Penampilan sepatu, baju, tas, dan asesoris dandanan, gosib dan seterusnya menunjukkan pola konsumsi yang berbeda. Ada beda makanan mahasiswa dari orang tua punya dengan orang tua tidak punya. Demikian juga pola mencari menemukan pasangan pacar atau jodoh juga berbeda, dan kategori-kategori tertentu, bakhan buku bacaan, hari liburan, dan semuanya berujung pada "strategi merawat kekuasaan". Ada kemungkianan pola seks, relasi hubungan juga berbeda pada kelas kelompok elite bourjuis ini.
Demikian juga selera kelompok elite bourjuis ini dikaitkan dengan habitus adalah bahan (material cause) mengubah menjadi (formal cause), dan menjadi efficient cause, menuju final cause ditentukan dalam struktur selera menjadi tidak netral pada kelas ekonomi. Model pembagian kelas ini akan membentuk apa yang disebut memungkinkan perjumpaan, hubungan, simpati, dan hastart membentuk mereka.
##bersambung
Daftar Pustaka: Apollo Daito., 2018., Studi Estetika Komparasi pada Wangsa Sailendra dan Wangsa Syailendra Untuk Episteme bidang Auditing
___,.2011., Pencarian Ilmu Melalui Pendekatan: Ontologi, Epistimologi, Aksiologi
____,, 2014., TEST VALIDITY MODEL AT INDONESIA STOCK EXCHANGE ACCOUNTING THEORY DECONSTRUCTION
___, 2007., Metodologi Penelitian Penyusunan Skripsi/Tesis/Disertasi