Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Gadamer: Wahrheit Und Methode "Permainan" [12]

13 Juli 2018   14:06 Diperbarui: 13 Juli 2018   14:09 633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Sebagiamana Johan Huizinga (1872-1945) adalah seorang sejarawan dan teoritikus budaya seperti esai tentang filsafat sejarah dan bukunya tentang sejarah kebudayaan yang berjudul "Herfsttij der middeleeuwen, menyatakan unsur ["Permainan"] dalam kebudayaan terutama menghubungkan anak kecil dan hewan, dengan permainan kultus relegius suci. Maka pada kondisi ini ada paradoks antara percaya dengan tidak percaya. 

Paradoks dan keliaran ini dengan sendirinya tidak mengenal perbedaan konsepsional antara ada dan permainan, tidak diketahui identitas dengan jelas, gambar dan simbol-simbolnya. Maka ide tentang ["Permainan"] adalah pembedan antara keimanan dan kecenderungan dihilangkan.

Hubungan antara kesadaran (rasionalitas) dengan ["Permainan"] adalah berada pada gerak mondar mandir ["Permainan"] pada dirinya sendiri seolah tanpa usaha dan tanpa tujuan terjadi apa adanya dan dengan sendirinya., atau menunjukkan ketidakadaan ketegangan, atau permainan menyerap didalam dirinya sendiri, membebani dirinya sendiri, sensitivitas sendiri untuk membentuk ketegangan eksistensi aktual.

Hal ini dapat dilihat pada Tari Bedhaya Ketawang atau Wadian Dayak Kaharingan Kalimantan adanya kecenderungan spontan pada pengulangan-pengulangan dan pembaharuan ["Permainan"] terus menerus yang mempengaruhi bentuknya.

Pada Tari Bedhaya Ketawang atau Wadian Dayak Kaharingan Kalimantan sangat mirip dengan gerakan alam memungkinkan kita melakukan tarfsir hermeneutika pada kesimpulan penting dan . perlu, bahwa ["Permainan"] seperti cahaya, air, angin, dan manusia sebagai bentuk proses alami.

## bersambung

  1. Apollo Daito., 2018., Studi Estetika komparasi Wangsa Sanjaya, dan Wangsa Sailendra Episteme bidang Auditing
  2. ___., 2012., Formulasi Interpretasi Laporan Keuangan Integrasi Hermenutika Heidegger, Gadamer, dan Derrida. Studi Empirik Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia
  3. ___.,2012., Ontologi Ilmu Akuntansi Studi Etnografi Masyarakat Sunda Wiwitan, Kabupaten Kota: Bogor, Sumdeng, dan Ciamis.
  4. ___., 2012.. Dekonstruksi dan Rekonstruksi bidang auditing Trans Substansi Wadian Dayak Kaharingan Barito Timur Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan.
  5. ___., 2012., Validasi Dekonstruksi Teori Akuntansi Hindu Kaharingan Pada Bursa Efek Indonesia.
  6. ___., 2013., Pembuatan Ontologi Ilmu Akuntansi, Studi Pada Keraton Solo. Jawa Tengah.
  7. ___., 2014., Pembuatan Epistemologi, Pendekatan Fenomenologi, dan Hermenutika, Studi Emprik Pada Kraton Jogjakarta.
  8. ___., 2014., Validasi Pembuatan Epistemologi, Pendekatan Fenomenologi, dan Hermenutika. Studi Empirik Pada Perusahaan Pertambangan Umum di Indonesia.
  9. Hans Georg Gadamer.,1975., Truth And Method., Second, Revised Edition Translation revised by Joel Weinsheimer., Donald G. Marshall., Sheed & Ward Ltd and the Continuum Publishing Group., New York.
  10. Palmer, Richard, E., 1969, Hermeneutics: Interpretation Theory in Schleiermacher, Dilthey, Heidegger, and Gadamer, Evanston, Northwestern University Press.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun