Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Validitas Interprestasi Pemikiran Hirsch

16 Juni 2018   23:05 Diperbarui: 16 Juni 2018   23:09 1166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Validitas Interprestasi Pemikiran Hirsch

Pemikiran  Eric Donald Hirsch atau disebut singkat ["Hirsch"] disebut pada buku ini adalah bahan kuliah trans-substansi makna dan "Validity in Interpretation untuk laporan keuangan klien untuk matakuliah akuntansi kontemporer pada Pascasarjana Universitas Mercu Buana Jakarta. Buku ini telah dibahas dalam kuis,  dan diskusi forum matakuliah.  

Eric Donald Hirsch Jr. lahir di Memphis Tennessee, tanggal 22, Maret  1928, usia  90 tahun menempuh pendidikan di  Yale University (1957), Cornell University  (1950), dan sebagai guru besar atau University of Virginia US. Pada tahun 1967 diterbitkan buku dengan judul "Validity in Interpretation, di Yale University 1967, dan karya kedua adalah The Aims of Interpretation (1976). 

Karya ED Hirsch terkenal adalah Wordsworth and Schelling (1960); dan Innocence and Experience: An Introduction to Blake (1964).  Isi buku "Validity in Interpretation  adalah Bab 1;  in defense of author, bab 2 Meaning and Implication, bab 3  the consept of genre, bab 4  Understanding, Interpretation, and  Criticism, bab 5 Problem and Principles of  Validation.

Pertanyaan E.D Hirsch  pada Validity in Interpretation, adalah bagimana kita memahami suatu teks dengan dedikasi yang benar. Pendasaran umum hermeneutika adalah teologi kontemporer, filsafat, dan interprestasi sastra. Hirsch menyatakan jika merujuk pada cara interprestasi dalam keragaman dan universalitas adalah memungkinkan kajian menyeluruh untuk menyusun pengetahuan objektif. 

Dengan memahami sungguh-sungguh maka kesalahan interprestasi apapun dapat dihindari dengan membedakan makna, signifikansi, kritik dengan bertanggungjawab. E.D Hirsch menemukan sistematika, dan menemukan estetika  bahwa subjek (knower) dapat mengetahui dengan interprestasi yang tepat dan memadai. 

Objektivitas pada fenomena penelitian kemanusian E.D Hirsch interprestasi justru lebih memadai, dan dukungan pada analisis menggunakan data-data empirik. Disini bagi E.D Hirsch pentingnya kompetensi interprestasi melalui penjelasan Verstehen, maupun erklren menjelaskan teori interprestasi pada teks-teks.  

Menurut  Hirsch, makna sebuah teks ditentukan oleh pengarangdan  memberikan "standar pembeda yang benar". Interpretasi makna verbal pada  teks ditampilkan adalah benar.  Makna verbal, disampaikan melalui simbol-simbol kebahasaan tertentu.

Konsep Menghilangkan Penulis. Dengan menggunakan common sense kita dapat memahami penulis maksudkan.  Dengan mengacu pada penulis  T.S. Eliot, Ezra Pound, Heidegger, dan Jung, termasuk dua  filsuf  American  Beardsley (the intentional fallacy), dan Wimsatt.

Karya sastra misalnya  semata-mata diluar dunia yang secara esensial bersifat independen dari pembacanya. Persepsi pembaca terpisah dari karyanya sendiri. Juga intensi pengarang dipisahkan secara tegas dari karya; karya berada dalam dirinya sendiri. Pada karya dalam dirinya ada dinamikanya, dan  kekuatan  atau disebut otonomi keberadan.  

Tugasnya karya adalah usaha penetrasi terhadap eksistensinya melalui analisis tekstual. Pemisahan antara subjek dan objek, bersifat sangat aksiomatik dalam realism dijadikan fondasi kerangka filosofis  bagi literature.  Atau pendasaran pada pengalaman hermeneutis bersifat dialektis, dan ontologis sebagai peristiwa bahasa objektif. Kemudian memahami sesuai apa yang dikatakan sekarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun