Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Dan Manusia Itu Bernama Presiden

16 Juni 2018   12:46 Diperbarui: 16 Juni 2018   13:47 856
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Pertama: (1) manusia yang bernama presiden itu mencari, dan mengumpulkan  8 manusia paling tidak rasional, dan 8 manusia paling rasional, dan 8 orang yang tidak bisa bisu (gagal berbicara) tapi memiliki batin kuat, untuk merumuskan definisi manusia Indonesia itu siapa, atau ide fixed manusia Indonesia itu (what, why, dan how). Atas dasar ini maka manusia yang bernama presiden itu akan melakukan trans-substansi manusia Indonesia yang baik, indah, idial, berreputasi.

Kedua: (2) seluruh menteri, dan para pejabat negara polis yang menduduki jabatannya maka manusia yang bernama presiden itu wajib merekam dan mencatat berat badannya masing-masing tanpa diketahui siapapun. Selama tiga bulan berturut-turut wajib di evaluasi jika badannya tambah gembuk, maka wajib di reshuffle.

Ketiga: (3) manusia bernama presiden itu mengangkat kira-kira 3 menteri malam hari, tugasnya merumuskan isu sentral evaluasi, dan tugas besok harinya, dan menjaga serangan atau ancaman malam hari negara luas, dan kaya raya ini. Kemudian manusia yang bernama presiden itu akan mencari calon 4 menteri koordinator yang berasal dari perwakilan dari wangsa air, wangsa angin, wangsa tanah, dan wangsa api.  Kemudian manusia yang bernama presiden itu bertanya kepada 4 menteri koordinator itu nama satu perwakilan suku bangsa di Tanah Air ini yang selama sejarah Indonesia ini ada tidak pernah protes apapun, yang di angkat menjadi Menteri Sekretaris Kabinet. Karena manusia dari etnis  inilah yang setia sampai mati untuk manusia yang bernama presiden itu berhenti dan dizolimi para bawahannya. 

Keempat (4), untuk menteri pendidikan, dan menteri keuangan, maka  manusia yang bernama presiden itu wajib mengangkat 1 wakil nya tetapi mereka memiliki tugas harian, ditukar rutin dalam setiap 3 bulan. Salah satunya adalah manusia paling percaya pada keputusan dan tindakan rasional, dan satu lagi manusia yang sangat tidak percaya pada keputusan rasional. Dua-duanya melakukan sistem dialektika.

Kelima (5) manusia yang bernama presiden itu menyusun UU, atau Perpu, bahwa jabatan tiap walikota, bupati, dan gubernur di Indonesia, tiap 5 bulan maka manusia yang bernama presiden itu melakukan tukaran posisinya, dari satu wilayah ke wilayah lain. Misalnya Gubenur wilayah X tukar dengan Gubernur Y, atau Gubernur santun tukar dengan Gubernur tidak santun, dan demikian juga walikota atau bupatinya. Penukaran tugas ini secara lotre dan undian saja. Tujuannya adalah biar memahami NKRI dan pertukaran perspektif kebudayaan dan kemajemukan.

Keenam (6), manusia yang bernama presiden itu akan memperlakukan rakyat yang punya utang kepada bank atau lembaga keuangan dibawah Rp 30 juta semuanya di hapus, dan putihkan.  Demikian juga di tutupnya semua industri plastic, dan produksi industry berbahan plastic, dan mencemarkan lingkungan hidup.

Ketujuh (7) manusia yang bernama presiden itu wajib membangun kota mandiri budaya, inovasi dan kota perpustakaan yang paling lengkap di dunia. Kemudian manusia yang bernama presiden itu akan menghitung jumlah keseimbangan (1/3) masing-masing luas tanah dipakai untuk rumah ibadah, mall, dan pendidikan.

Kedelapan (8) manusia yang bernama presiden itu  harus mencari menteri perencanaan pembangunan nasional (Kepala Bappenas) yang menguasi ilmu  kosmos terbatas (anta, finite), tak berujung bertepi (unbounded). Menteri ini menguasa segi bentangan waktu, kosmos tidak berawal dan tidak berakhir, abadi dalam waktu (sempiternity). Sedangkan untuk aparat penjaga  negara penegak hukum, TNI, Polri, dan perangkat BIN harus ditambah satu syarat lagi memahami Kosmos bersifat tertutup dan mencukupi dirinya sendiri. Tidak ada apa-apa di luar kosmos, tidak ada tempat, waktu dan ruang  kosong, atau paham segala yang ada, ada dalam kosmos.

Kesembilan (9) manusia yang bernama presiden itu    dengan DPR harus membuat UU Sistem Ostracism Cleisthenes, dan kedua membuat sistem pemilihan anggota DPR Pusat, Daerah,DPD  dipilih langsung dengan cara model sistem undian.

Kesepuluh: (10) manusia yang bernama presiden itu  melalui  Perpu atau UU  kepada menugaskan kepada para ahli bahasa, dan ahli kebudayaan multi displiner harus mengubah, dan membuat kamus baru bahasa Indonesia, dan sistem hermeneutika maupun filologinya.

Maka manusia yang bernama presiden itu  percaya pada keteraturan yang baik, dalam artian  kosmos atau  alam semesta  Indonesia.   Dengan cara ini maka manusia yang bernama presiden itu akan menemukan  Kosmos sebagai aspek ragawi dari logos Ilahi yang menyangganya (Presocratic Reflexivity), atau saya sebut sebagai istilah "Manunggaling Kawula Gusti" untuk menuju Alam semesta adalah kosmos, suatu keteraturan terstruktur. ***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun