Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Diskursus Intelligent, Gagalnya Pertemuan Donald Trump dengan Kim Jong Un

26 Mei 2018   02:38 Diperbarui: 26 Mei 2018   03:04 1049
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://twitter.com/bracketdan/status/964241396533211137

Belum tramsformasi diri diantara Donald Trump, maupun  Kim Jong Un bahwa adanya  Aku menangguhkan pendapatku, demikian juga engkau, supaya kita temukan sesuatu yang baru. Dan disinilah kegagalan lobi politik, dan atau kecerdasan dunia intelligent negara Paman Sam tersebut. Atau kegagalan kegagalan lobi politik, dan atau kecerdasan dunia intelligent menciptakan semacam ["BILDUNG"] dalam pemikiran Hans Georg Gadamer, bahwa seharusnya lobi politik, dan atau output kecerdasan dunia intelligent negara Paman Sam adalah kemampuan pada proses belajar sehingga menjadi terbentuk menjadi terpelajar/ terdidik, dewasa, bijaksana, dan ketegakan jiwa rasional. CIA atau agen mata-mata harusnya memiliki peran pendidikan dunia lebih baik supaya umat manusia tidak picik mau belajar banyak, menerima perbedaan, sebagai hasil pengalaman batiniah lahiriah universal.

Interprestasi (6) Pada tafsir Diskursus mengapa terjadi kegagalan Pertemuan Donald Trump dengan Kim Jong Un. Saya kembali lagi menggunakan pemikiran Jacques Derrida pada konsep  ["difference menjadi difference"} pada epistemis, dekonstruksi, dan intertekstualitas. Atau memahami adanya kondisi-kondisi obyektif nyata yang sudah ada sebelumnya (pre-existing condition) di dalam realitas. Atau membedakan (to differ), dan untuk menunda kepastian (to defer). 

Diffrance berarti membedakan, menunda makna yang sudah ada maupun yang akan ada. Artinya, Donald Trump tidak akan pernah dapat mengindentifikasikan makna definitif dari kenyataan. Pengertian yang kita dapat bukanlah korespondensi dengan obyek atau Kim Jong Un. Presiden Donald Trump, dan CIA hanya dapat mengenal jejak atau trace dari Diffrance itu. Jejak itu bagaikan jejak ingatan pada otak, suara yang lenyap setelah diucapkan. Dan data CIA tidak valid maka keputusan pertemuan menjadi ditunda. 

Atau ada sinyal kuat situasi antara menggambarkan (to describe), dan mengubah (to transform) tidak mungkin dapat menjadi dan terjadi. Karena itu maka peran CIA adalah melakukan dekonstruksi sebagai wujud  metode sekaligus melampaui metode yang sudah ada misalnya dengan pemikiran Gadamer. Karena CIA, dan lobi kebijakan politik luar negeri Amerika belum melakukan sampai pada tahap dekonstruksi, barangkali inilah alasan mengapa Presiden Donald Trump membatalkan pertemuannya dengan Kim Jong Un.***)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun