Hegel's dialectics adalahperempuan makhluk yang berbeda dari laki-laki. Karena keberbedaan itulah perempuan menjadi liyandan ketidak saling bertemu maka akan menghasilkan anak keturunan baru (sintesis) atau persilangan ayah dan ibu. Â Hegel's dialectics memiliki kebebasan yang muncul karena terjaminnya kesetaraan diantara individu sebuah kebebasan resiprokal dan interdependen.
Bila dikaitkan dengan paradigm ekonomi maka metafora vital laki (Lingga) dan alat vital wanita (Yoni), atau bentuk seksuasi  berlangsung lewat mekanisme kekuasaan dalam berbagai bentuknya.Â
Kapitalisme, misalnya, membutuhkan tubuh manusia yang bisa di atur, di situasikan, dan dikontrol untuk produksi barang jasa bernilai ekonomi bisnis. Tubuh manusia dipahami sebagai faktor produksi, dan fungsi mekanik. Di sisi lain kekuasaan yang beroperasi atas tubuh juga membuat tubuh menjadi politis, misalnya dalam statistik angka pemilu pilkada. Seksualitas berubah bentuk memesis (trans-substansi) menjadi tema bidang ekonomi produksi, dan ideologi moralisasi relasi manusia secara universal.***)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H