Absennya sentuhan atas aspek keadilan. Locke juga tidak menyentuh aspek   keadilan dalam keseluruhan gagasannya tentang hak-hak yang melekat dalam diri  setiap individu dalam kebersamaan hidup  mereka sebagai makluk bebas. Apakah kebersamaan seperti itu serta merta akan menjadikan setiap manusia makluk humani/manusiawi di luar konteks  keadilan. Keadilan jelas-jelas merupakan tolok-ukur  terciptanya wajah manusiawinya sebuah kegiatan bisnis di pasar bebas!
Aspek individualisme dan privatisme manusia dalam state of nature.  Locke juga tidak mengulas lebih jauh  kedua aspek ini yang secara intrinsik tak  terpisahkan dari ekspresi diri manusia  bebas dalam state of nature. Jika terjadi homo homini lupus, apakah  hal itu merupakan ciri individualistik, egosentrisme ataukah lebih merupakan ciri privatistiknya manusia terhadap segala sesuatu yang dimilikinya. Dimanakah sekat di antara keduanya.  Locke tidak menyentuh ini, dan menjelaskan kondisi ini.
Inti Gagasan Adam Smith (1723-1790)
Menurut Adam Smith, pasar bebas dalam  kaitannya dengan hak milik akan lebih  banyak mendatangkan keuntungan bagi  masyarakat banyak daripada pasar yang  diatur (command market system). Para pembeli akan mencari dan melengkapi  kebutuhan hidup mereka dengan harga yang  disesuaikan (dalam kegiatan pasar bebas)  daripada dalam pasar sistem komando di mana jenis serta harga barang dipatok dengan sistem pajak yang mengikat.
Lebih lanjut Adam Smith. Dibiarkannya para pelaku bisnis bermain dalam  pasar bebas akan memungkinkan terjadinya  invisible-hand (kompetisi pasar). Di dalam invisible-hand mereka akan berupaya sekuat tenaga untuk memproduksi barang dan jasa kemudian mendistribusikanya kepada konsumen untuk memperoleh laba semaksimal mungkin, dalam waktu sesingkat mungkin.
Untuk  itu produksi barang, atau jasa dengan kualitas baik dan berharga  murah akan menentukan siapa pemenang  bisnisnya. Harga murah dan produk yang bermutu  hanya dimungkinkan oleh adanya efisiensi dan  efektivitas dalam segala bidang. Dengan cara itu  kesejahteraan umum dapat tercapai.
Sekedar Catatan untuk Smith, seperti Locke, Smith tidak memberi tempat bagi intervensi pihak luar, khususnya  pemerintah. Akibatnya, semua yang dipertanyakan  dalam gagasan Locke, berlaku untuk seluruh  gagasan Smith. Smith lupa bahwa sebelum para pelaku terlibat  dalam kegiatan pasar bebas, tentunya mereka  harus membangun sebuah komitmen di antara mereka perihal hak memiliki dan menjual barang-barang tertentu dengan sistem tertentu pula  (transaksi/barter). Hal itu justru mengindikasikan  bahwa pasar yang dimaksudkan sebagai pasar  bebas adalah tidak sepenuhnya bebas.
Atau mennyimpulkan gagasam Locke lebih memadai dibandingkan dengan Smith,  mungkin tidaklah memadai, apalagi bila dikaitkan dengan konsep Karl Heindrich Marx,  memunculkan pertentangan Kelas dan Struktur Ekonomi, atau Darwinisme Sosial. Bahwa fakta-fakta pada masyarakat jelata pada kasus di atas adalah  pembangunan yang memunculkan kondisi yang melampaui proletarnya proletar, sekali lagi  pembangunan yang memunculkan kondisi yang melampaui proletarnya proletar. ***)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H