Mohon tunggu...
Oktavian Balang
Oktavian Balang Mohon Tunggu... Jurnalis - Kalimantan Utara

Mendengar, memikir, dan mengamati

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

40-an Tetap Rock N Roll, Petualangan Vespa menuju Konser Slank

29 Oktober 2024   12:33 Diperbarui: 29 Oktober 2024   19:41 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selamat datang di petualangan seru. Dalam tulisan ini, penulis berhasil merekam perjalanan komunitas Bulungan Vespa Club (BVC) menuju Kabupaten Malinau selama 4 hari 3 malam. Dari awal perjalanan hingga malam puncak yang spektakulet di konser slank. Setiap detil perjalanan ini diabadikan dengan penuh semangat.

Dengan kumpulan dokumentasi, penulis membagi pengalamam ini menjadi empat nagian menaril. Siapkam diri anda merasakan atmosfer perjalanan yang penuh tawa.

Konser Slank dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Malinau yang ke-25 tidak hanya memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian masyarakat setempat, tetapi juga menjadi panggung nostalgia bagi generasi muda yang tumbuh di era 80 dan 90-an. 

Kehadiran band legendaris ini di Kalimantan Utara, yang terbilang jarang, memberikan kesempatan bagi penggemar untuk merasakan kembali momen-momen berharga dari masa lalu.

Manuver di jalan sepi (Dokumentasi pribadi)
Manuver di jalan sepi (Dokumentasi pribadi)

Dalam semangat ini, sekelompok pria berkepala empat yang tergabung dalam komunitas Bulungan Vespa Club (BVC) memanfaatkan kesempatan emas ini dengan merencanakan touring vespa dari Tanjung Selor menuju Malinau.

Iwan, Mekanik Andalan BVC (Dokumentasi Pribadi)
Iwan, Mekanik Andalan BVC (Dokumentasi Pribadi)

Mereka membagi diri menjadi tim-tim kecil, salah satunya adalah Tim Komando, yang terinspirasi dari konsep militer untuk menanamkan jiwa korsa di antara mereka.

Tim Komando (Dokumentasi Pribadi)
Tim Komando (Dokumentasi Pribadi)

Meskipun jumlah anggota perjalanan semakin menyusut menjelang hari H karena berbagai urusan pekerjaan, semangat untuk menjalani perjalanan tetap berkobar. 

Oyen, di dapuk sebagai pemegang komando untuk tim tersebut. Perjalanan, yang awalnya direncanakan mulai pukul 10.00 WITA, terpaksa molor hingga pukul 12.30 WITA. Mereka memulai perjalanan dari Warung Kopi Labong, Tanjung Selor dan melintasi tiga kabupaten dengan total jarak sekitar 200,7 km.

Oyen, Pemegang Komando  (Dokumentasi Pribadi)
Oyen, Pemegang Komando  (Dokumentasi Pribadi)

Namun, perjalanan yang seharusnya memakan waktu 4 jam nyatanya meleset menjadi 8 jam. Vespa yang menjadi andalan mereka tak jarang bermasalah, menambah tantangan sekaligus keseruan dalam perjalanan.

Iwan tengah mengatur mesin  (Dokumentasi Pribadi)
Iwan tengah mengatur mesin  (Dokumentasi Pribadi)

Tim tidak menetapkan target waktu, sehingga sering kali mereka berhenti untuk minum dan mendinginkan mesin di bawah terik matahari.

Eden tengah bermanuver  (Dokumentasi Pribadi)
Eden tengah bermanuver  (Dokumentasi Pribadi)

Pemandangan indah seperti bukit karst dan hutan pinus menemani perjalanan mereka, meski medan yang dilalui cukup menantang dengan tanjakan tinggi dan jalanan berkelok.

Di Desa Sekatak, Anas, yang asyik mendengarkan lagu, tidak menyadari bahwa tempong vespa-nya terlepas hingga akhirnya menempel pada aspal. Momen-momen kecil seperti ini menambah warna perjalanan mereka.

Anas tengah asik berkendara  (Dokumentasi Pribadi)
Anas tengah asik berkendara  (Dokumentasi Pribadi)

Saat malam tiba di Desa Sapari, Kecamatan Muruk Rian, tim beristirahat sejenak untuk mempersiapkan penerangan vespa. Dengan udara sejuk dan minim penerangan, rasa kantuk dan mata yang mulai kabur menjadi tantangan tersendiri. Akhirnya, mereka tiba di Malinau sekitar pukul 19.30 WITA.

Anto Labolong berhasil menyusul tim  (Dokumentasi Pribadi)
Anto Labolong berhasil menyusul tim  (Dokumentasi Pribadi)

Gemerlap Padan Liu Burung

Pertunjukan tari-tarian di Padan Liu Burung  (Dokumentasi Pribadi)
Pertunjukan tari-tarian di Padan Liu Burung  (Dokumentasi Pribadi)

Panggung budaya Padan Liu Burung menjadi tempat perayaan kesuksesan perjalanan seru mereka. Disana, tawa dan canda mengalir saat mereka menikmati segelas kopi racikan Anto Labolong setelah menempuh perjalanan panjang. 

Anto Labolong tengah meracik kopi  (Dokumentasi Pribadi)
Anto Labolong tengah meracik kopi  (Dokumentasi Pribadi)

Seluruh lapisan masyarakat tumpah ruah memenuhi area panggung yang dikelilingi oleh unit usaha mikro yang menawarkan berbagai kerajinan, pakaian, permainan anak, hingga jajanan.

Meraup Rupiah  (Dokumentasi Pribadi)
Meraup Rupiah  (Dokumentasi Pribadi)

HUT Malinau ke-25 membawa dampak positif bagi perekonomian di berbagai lini, mulai dari transportasi hingga pedagang kaki lima. Pengunjung datang tidak hanya dari Malinau, tetapi juga dari berbagai kabupaten dan kota seperti Bulungan, KIT, Tarakan, bahkan Berau di Kalimantan Timur. 

Animo masyarakat  (Dokumentasi Pribadi)
Animo masyarakat  (Dokumentasi Pribadi)

Ucil dan rekannya, yang berjualan permainan anak seperti komedi putar dan wahana mandi bola, berhasil meraup keuntungan hingga Rp 1.500 per malam. 

Ucil sedang mengisi waktu luang  (Dokumentasi Pribadi)
Ucil sedang mengisi waktu luang  (Dokumentasi Pribadi)

Meskipun sibuk mengumpulkan uang, mereka tetap menjalankan tugas sebagai pelajar, menunjukkan semangat kewirausahaan yang kental di tengah perayaan.

UMKM di serbu pengunjung /dokpri
UMKM di serbu pengunjung /dokpri

Konser Slank dan perayaan HUT Kabupaten (Dokumentasi Pribadi) Malinau ke-25 bukan hanya sekadar acara hiburan, tetapi juga menjadi momentum bagi masyarakat untuk merayakan nostalgia sekaligus meningkatkan perekonomian lokal.

Muda mudi tengah bercengkrama  (Dokumentasi Pribadi)
Muda mudi tengah bercengkrama  (Dokumentasi Pribadi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun