Mohon tunggu...
Oktavian Balang
Oktavian Balang Mohon Tunggu... Jurnalis - Kalimantan Utara

Mendengar, memikir, dan mengamati

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ketika Cinta Mengalahkan Lelah: Kisah Bakti Seorang Anak Perempuan

23 Agustus 2024   08:32 Diperbarui: 23 Agustus 2024   08:42 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam hiruk-pikuk kehidupan modern, di mana setiap individu sibuk mengejar mimpi dan ambisi, kisah kasih sayang seorang anak perempuan kepada ibunya menjadi oase di tengah gurun kesibukan. 

Harapan (Dokpri)
Harapan (Dokpri)

Dengan tulus dan tanpa keluh kesah, ia mengabdikan diri untuk merawat ibunya yang sedang sakit. Saat sang ibu terkulai lemas akibat stroke, beban berat jatuh di pundak anak bungsunya.

Keempat kakak laki-lakinya, meski hati nurani mendorong mereka untuk selalu berada di sisi sang ibu, terkendala oleh tuntutan pekerjaan yang tak bisa ditinggalkan. 

Bekerja sambil menjaga orang tua (Dokpri)
Bekerja sambil menjaga orang tua (Dokpri)

Jarak dan kesibukan menjadi penghalang bagi mereka untuk memberikan perhatian penuh kepada sang ibu. Meski demikian, mereka tetap berusaha membantu semampu mereka, baik secara finansial maupun moral. 

Hubungan antara keempat kakak beradik ini sangat baik. Bahkan, sang adik pernah menggunakan uang pribadinya untuk membiayai perawatan ibunya tanpa sepengetahuan saudara-saudaranya. 

Keempat kakaknya pun sangat menyayangi ibu serta adiknya, dan selalu berusaha memberikan dukungan moril melalui panggilan video setiap akhir pekan.

Saudara memberi semangat (Dokpri)
Saudara memberi semangat (Dokpri)

Namun, di tengah keterbatasan waktu dan jarak, adik perempuan inilah yang mengambil alih peran sebagai perawat utama. 

Setiap hari, rutinitas merawat ibunya menjadi bagian tak terpisahkan dari hidupnya. Ia bangun lebih pagi untuk menyiapkan sarapan, membersihkan rumah, dan merawat anjing peliharaan keluarga.

Setelah itu, dengan penuh kasih sayang, ia memandikan ibunya, membantunya makan, dan memastikan ibunya merasa nyaman. Sore harinya, setelah bekerja, ia kembali ke rumah dan mengulang rutinitas yang sama.

Meskipun lelah, ia tidak pernah mengeluh. Bahkan, saat ibunya masih sehat, sang ibu sempat merasa sedih karena di usia 26 tahun, anaknya belum memiliki pasangan. Namun, dengan tegar, ia tetap fokus pada pekerjaannya.

Ternyata, di balik kesibukannya, Tuhan telah menyiapkan tugas yang lebih mulia baginya: merawat orang tuanya.

Lelah (Dokpri)
Lelah (Dokpri)

"Kasih ibu sepanjang masa,"

begitu kata pepatah. Ia membuktikan pepatah itu dengan tindakan nyata. Saat ibunya merintih kesakitan di malam hari, ia sigap membantu tanpa menghiraukan kantuk yang menyelimuti.

Ia adalah seorang pahlawan tanpa jubah, yang rela mengorbankan waktu dan tenaganya demi kebahagiaan orang yang dicintainya.

Setiap hari, ia selalu mengabadikan momen kebersamaannya dengan sang ibu melalui video singkat yang diiringi lagu "First Love" milik Niki Costa, sebuah ungkapan cinta yang tulus dan mendalam. 

Video-video itu menjadi saksi bisu akan kasih sayang yang begitu mendalam antara seorang anak dan ibunya.

Saat sang ibu terkulai lemah akibat stroke, hatinya hancur. Dengan mata berkaca-kaca, ia menyampaikan kabar duka kepada saudara-saudaranya. Namun, di tengah kesedihannya, ia tetap tegar dan berusaha memberikan yang terbaik untuk ibunya. 

Ia selalu memcium dahi ibunya dengan lembut dan sabar menyuapi ibunya yang terkadang rewel.

Kisah anak perempuan ini mengajarkan kita tentang arti keluarga, pengorbanan, dan kasih sayang yang tulus. 

"Keluarga adalah tempat di mana cinta dimulai dan kebahagiaan tumbuh," kata seorang filsuf.

Ia telah menjadi pilar keluarga, memberikan cinta dan kasih sayang yang tak ternilai.

Dalam kesederhanaan tindakannya, terpancar nilai-nilai kemanusiaan yang begitu luhur. Ia adalah inspirasi bagi kita semua, untuk selalu menghargai keluarga dan orang-orang di sekitar kita. Karakternya yang mandiri, tegas, namun lembut, membuatnya sangat dicintai oleh keluarga dan teman-temannya.

"Kebaikan sekecil apapun, jika dilakukan dengan ikhlas, akan membawa dampak yang besar," begitu pesan yang ingin disampaikan.

Kisah ini mengingatkan kita bahwa cinta sejati adalah anugerah terindah yang tak ternilai harganya. Melalui pengorbanannya, ia telah menunjukkan kepada kita bahwa dengan ketulusan hati, kita dapat mengatasi segala rintangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun