Budaya Politik
Budaya politik adalah serangkaian sikap, keyakinan, nilai, dan norma yang berkembang di masyarakat dan mempengaruhi bagaimana proses politik dijalankan serta bagaimana individu dan kelompok berpartisipasi dalam sistem politik. Budaya politik mencakup persepsi terhadap institusi politik, aktor politik, dan proses politik, serta harapan terhadap perilaku politik.
Dalam konteks yang lebih spesifik, budaya politik dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain orientasi kognitif pengetahuan dan pemahaman individu tentang sistem politik, termasuk struktur, fungsi, dan peran berbagai aktor politik.
Orientasi afektif, perasaan dan emosi individu terhadap sistem politik, termasuk perasaan hormat, keterikatan, atau ketidakpuasan terhadap lembaga-lembaga politik dan Orientasi Evaluatif, Penilaian dan sikap kritis individu terhadap sistem politik berdasarkan standar tertentu, seperti efisiensi, keadilan, atau partisipasi.
Budaya Politik memiliki sejumlah tipe diantaranya Parokial dimana, tingkat partisipasi politik sangat rendah. Dalam budaya ini, masyarakat cenderung tidak mengetahui atau tidak peduli tentang sistem politik, lembaga politik, dan proses politik yang terjadi di negara mereka. Budaya Politik ini biasanya hidup di daerah terpencil yang tidak terpapar oleh kegiatan politik.
Tak hanya itu, tingkat pengetahuan akan struktur politik, fungsi pemerintahan dan hak politik masih terbilang rendah. Orang-orang dalam budaya ini sering kali tidak mengetahui siapa pemimpin mereka atau bagaimana pemerintahan bekerja.Â
Sedangkan budaya politik subjek (Kaula), mereka memiliki pengetahuan tentang sistem politik, namun keterlibatan mereka dalam proses politik sangat terbatas.
Sementara budaya politik partisipan memiliki pengetahuan baik akan sistem politik dan terlibat dalam kegiatan politik seperti pemilihan umum, kampanye dan diskusi politik, sedangkan budaya politik apatis memiliki ciri tidak peduli, masa bodoh, dan pasif terhadap politik. Partisipasi politik sangat rendah dan masyarakat cenderung tidak terlibat dalam proses politik.Â
Peran Datu Karim