Mohon tunggu...
Oktavian Balang
Oktavian Balang Mohon Tunggu... Jurnalis - Kalimantan Utara

Mendengar, memikir, dan mengamati

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Dari Isolasi ke Partisipasi: Transformasi Politik Suku Punan

9 Agustus 2024   00:16 Diperbarui: 25 Agustus 2024   06:53 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masyarakat Punan Batu (Dokumen Pribadi)

Sungai Sajau Menuju Pemukiman Punan Batu (Dokumen Pribadi)
Sungai Sajau Menuju Pemukiman Punan Batu (Dokumen Pribadi)

Budaya Politik

Budaya politik adalah serangkaian sikap, keyakinan, nilai, dan norma yang berkembang di masyarakat dan mempengaruhi bagaimana proses politik dijalankan serta bagaimana individu dan kelompok berpartisipasi dalam sistem politik. Budaya politik mencakup persepsi terhadap institusi politik, aktor politik, dan proses politik, serta harapan terhadap perilaku politik.

Dalam konteks yang lebih spesifik, budaya politik dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain orientasi kognitif pengetahuan dan pemahaman individu tentang sistem politik, termasuk struktur, fungsi, dan peran berbagai aktor politik.

Orientasi afektif, perasaan dan emosi individu terhadap sistem politik, termasuk perasaan hormat, keterikatan, atau ketidakpuasan terhadap lembaga-lembaga politik dan Orientasi Evaluatif, Penilaian dan sikap kritis individu terhadap sistem politik berdasarkan standar tertentu, seperti efisiensi, keadilan, atau partisipasi.

Budaya Politik memiliki sejumlah tipe diantaranya Parokial dimana, tingkat partisipasi politik sangat rendah. Dalam budaya ini, masyarakat cenderung tidak mengetahui atau tidak peduli tentang sistem politik, lembaga politik, dan proses politik yang terjadi di negara mereka. Budaya Politik ini biasanya hidup di daerah terpencil yang tidak terpapar oleh kegiatan politik.

Tak hanya itu, tingkat pengetahuan akan struktur politik, fungsi pemerintahan dan hak politik masih terbilang rendah. Orang-orang dalam budaya ini sering kali tidak mengetahui siapa pemimpin mereka atau bagaimana pemerintahan bekerja. 

Sedangkan budaya politik subjek (Kaula), mereka memiliki pengetahuan tentang sistem politik, namun keterlibatan mereka dalam proses politik sangat terbatas.

Sementara budaya politik partisipan memiliki pengetahuan baik akan sistem politik dan terlibat dalam kegiatan politik seperti pemilihan umum, kampanye dan diskusi politik, sedangkan budaya politik apatis memiliki ciri tidak peduli, masa bodoh, dan pasif terhadap politik. Partisipasi politik sangat rendah dan masyarakat cenderung tidak terlibat dalam proses politik. 

Datu Karim menunjukkan foto Suku Punan Batu (Dokumentasi Pribadi)
Datu Karim menunjukkan foto Suku Punan Batu (Dokumentasi Pribadi)

Peran Datu Karim

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun