Telinga Panjang Dayak Kayan Mapan
Di dermaga, penulis melontarkan pertanyaan terkait keberadaan "Telinga Panjang" di Desa Long Beluah. Bagi penulis, bertemu dengan "Tertelinga Panjang" merupakan sebuah keberuntungan.
Keberadaan mereka semakin berkurang akibat tergerus oleh waktu dan perkembangan zaman. Sejauh ini penulis sudah berhasil mengabadikan dua orang telinga panjang yang letaknya di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.
"Kalau mau melihat telinga panjang, itu orangnya," ucap pria tanpa baju sambil mengantarkan penulis pada sebuah rumah.
Tiba di sebuah rumah panggung, pria yang hanya bertelanjang dada memanggil nenek itu menggunakan bahasa daerah.
Tak lama berselang, perempuan paruh baya itu keluar dari dalam rumah. daun telinganya hampir sepanjang leher. Dengan santai ia duduk di depan pintu rumah dan menerima tanda perkenalan penulis.
Perempuan tersebut bernama Idung Kusow. Ia merupakan suku Dayak Kayan Mapan kelahiran Desa Antutan yang kini telah berumur 76 tahun. Tampak pada mulutnya terselip sebuah dedaunan.
Guna mencairkan suasana, penulis menayakan rahasia awet muda, Sambil tersenyum dan mengeluarkan isi sirih dari dalam mulutnya
"Makan sirih," Kelakar Idung Usaw.