Mohon tunggu...
Oktavian Balang
Oktavian Balang Mohon Tunggu... Jurnalis - Kalimantan Utara

Mendengar, memikir, dan mengamati

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pulau Sapi, Desa Wisata Segudang Prestasi

10 Desember 2022   02:53 Diperbarui: 10 Desember 2022   03:09 1059
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Minggu, 27 November 2022, setelah mengikuti workshop Pandawa Research ( Perusahaan Riset Independent yang berfokus dalam mengumpulkan, menerjemahkan informasi dari publik tentang pendapat, keinginan, harapan, sikap dan perilaku dalam Penelitian ) kami yang terdiri dari 8 orang tim lapangan yang di tugaskan di Kabupaten Malinau mulai mempersiapkan diri dan harus bergegas setelah selesainya kegiatan tersebut. 

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Kami sepakat berkumpul di Tanjung Palas pada pukul 18.00 wita. Nantinya, masing-masing dari kami akan berpencar dan berfokus di desa yang sudah di tentukan, ada yang di Kuala Lapang, Batu Lidung, Sengayan, Kaliamok, Mentarang Baru, Tanjung Belimbing, mensalong,  dan saya di Desa Wisata Pulau Sapi.
Perjalanan di mulai sekitar pukul 18.20 wita, dengan mengendarai sepeda motor kami ber 8 bertolak dari Tanjung Palas menuju Kabupaten Malinau, jika diperkirakan, perjalanan di tempuh hanya 4-5 jam saja, namun, tidak bagi kami, dikarenakan perbedaan ketangguhan dan kecepatan sepeda motor, fisik masing-masing dari kami, membuat perjalanan kami ahkirnya tidak semulus yang kami pikirkan. Pukul 00.30 Wita, setelah melewati aspal yang berlubang, istirahat buang air kecil, merokok, dan mengisi bahan bakar motor, ahkirnya kami sampai di Padan Liu Burung, sebuah panggung budaya  yang namanya di ambil dari nama Pahlawan dan gelar peimpin suku Dayak yang gagah Berani. Masing-masing dari kami mulai berpencar. Ada yang ke Malinau Sebrang, ada pula yang ke Malinau Kota, sisanya, tinggal kami ber 4 yang belum memutuskan tempat tinggal. " semisal kita sampai agak awal, (sekitar jam 10-11) mungkin kita bisa nginap di rumah keluarga ku " celetuk salah satu dari kami, berhubung sudah kelelahan, kami memutuskan untuk mencari penginapan terdekat dan terjangkau. Senin, 28 November 2022, rombongan mulai berpencar, berhubung 2 orang termasuk saya tidak memiliki kendaraan bermotor dan berdasarkan asas setia kawan, petrus dan jhoni pun berinisiati untuk mengantarkan saya dan noval menuju Desa Wisata Pulau Sapi dan Desa Mentarang Baru yang letaknya kurang lebih 30 menit dari Malinau,
Secara pribadi, Desa Pulau Sapi dan Mentarang bukanlah desa yang asing bagiku, mungkin 26 tahun saat saat masih Sekolah Dasar saya mengunjungi Desa tersebut dalam rangka Festival Budaya Irau atau sebuah pesta rakyat yang didalamnya terdiri dari berbagai pertunjukan seni yang diselenggarakan oleh pemerintah Malinau 1996 silam.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi


Menurut sejarahnya, disebut Desa Pulau Sapi karna pada zaman dahulu, ditemukan bangkai seekor sapi yang terdampar hanyut dari hulu sungai,

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

 Sekalipun arus kuat modernisasi kian mengembang, namun, nilai-nilai tradisi tidak surut oleh zaman, Sepanjang perjalanan, mata dimanjakan dengan kondisi alam serta lingkungan desa yang indah,bersih dan asri, ada beragam hal yang menarik saat berkunjung kedesa Pulau Sapi yang mayoritas penduduknya merupakan etnis Dayak Lundayeh, saat melewati perumahan warga,dan  rumah adat,  mata ini disuguhi oleh pemandangan seni yang indah khas suku dayak, dimana masing-masing rumah dicat warna-warni yang didominasi dengan gambar Buaya dan tempayan, serta ukiran khas dayak Lundayeh. 

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Dayak Lundayeh yang tinggal di pulau sapi menyimbolkan kehidupan mereka layaknya seekor Buaya, bagi mereka, Buaya memiliki sikap yang Tenang, tangkas, penuh semangat, dan juga pemberani, selain itu Buaya bisa hidup di 2 alam darat dan air, yang menunjukan sebuah fleksibilitas orang lundayeh, dalam menghadapi musuh, buaya juga menggunakan semua bagian dari tubuhnya, dimana orang lundayeh memiliki kemampuan untuk menekankan segala potensi untuk tetap bisa bertahan dan hidup dimanapun mereka berada.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

 Desa Wisata Pulau sapi juga merupakan desa yang memiliki segudang Prestasi, seperti Rekor Muri RI Rumah Ukir Etnik Lundayeh Terbanyak,  300 Besar Terbaik Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021/ADWI 2021 KEMENPAREKRAF RI, di tahun berikutnya, kembali mendapatkan 50 Besar Terbaik anugerah Desa Wisata Indonesia/ADWI 2022 KEMENPAREREKRAF RI, Desa Percontohan Desa Tangguh Nusantara Tahun 2022, Desa Terbersih Se Kaltara, dan masih banyak lagi Prestasi.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi


Di tengah teriknya Matahari siang itu, saya ditemani oleh teman-teman untuk menemui Kepala Desa setempat guna menyampaikankan Izin melakukan penelitian Sosial di Wilayahnya. Setelah mendapatkan legalitas berupa Stempel dan tanda tangan, Kepala Desa menanyakan asal tinggal saya, Saya orang Lundayeh juga pak" ucapku, seketika beliau dan tamu nya pun kaget mendengarnya, sambil melihat tajam diriku, " masa kamu orang Lundayeh ? " Bapak saya Lundayeh, dan mamak saya suku Toraja ( sulawesi Selatan) yang menyebabkan wajah saya sudah tidak murni wajah Lundayeh,  sambil menyebut nama dan asal kampung bapak, suasana yang awalnya tegang dan serius ahkirnya mencair juga. Saat berpamitan, Kepala Desa menyampaikan masukkan kepada saya " jika berkunjung ke rumah warga, saya sarankan kamu memperkenalkan dirimu sebagai suku Lundayeh, karna, kalau dilihat dari wajah dan penampilanmu, terlihat seperti orang luar" .setelah berpamitan, kami melanjutkan perjalanan ke Desa Mentarang Baru guna menemui Kepala Desa Mentarang baru.
 Saat menyebrang ke Desa Tersebut, kami melewati jembatan gantung terpanjang yang berada di pelosok kalimantan Utara, saat melewati jembatan gantung tersebut, sensasinya cukup memacu detak jantung, sepanjang perjalanan Petrus yang mengendarai sepeda motor meluapkan emosinya saat melewati jembatan tersebut.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Dokument Pribadi
Dokument Pribadi

 setibanya di Desa Mentarang Baru, kami langsung mencari Kepala Desa setempat, berdasarkan petunjuk dari warga setempat, Ibu Kepala Desa ternyata sedang berada di balai desa dalam rangka pembagian sembako bersubsidi kepada warga, Noval pun lega setelah mendapatkan Stempel serta tanda tangan dari Kepala Desa Mentarang Baru. Sebagai orang baru di lingkungan tersebut, ada banyak kebaikan yang kami terima saat itu, seperti mendapatkan nasi kotak, jamuan buah rambutan dan langsat yang melimpah ruah.

Dokument Pribadi
Dokument Pribadi

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

 Selasa, 29 November 2022, masing-masing dari kami mulai berpencar, Petrus dan Jhoni Menuju Desa Kaliamok dan Tanjung Belimbing untuk meminta Izin kepada Kepala Desa Setempat, sedangkan saya dan Noval menuju Desa Pulau Sapi dan Desa Mentarang Baru. Masing-masing dari kami memiliki Fokus yang sama, yaitu mencari 5 Rt terpilih dan meminta daftar Kepala keluarga di masing-masing Rt. Ada banyak kendala yang kami hadapi saat berada di Lapangan, namun, itulah tantangannya. 

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
RT pertama yang saya kunjungi ialah RT.07, saat bertemu dengan ketua RT, pertama yang harus saya lakukan ialah memperkenalkan diri, Menunjukkan Surat Tugas, serta Tujuan keberadaan kami di desa tersebut. untuk meyakinkan seseorang tidaklah mudah, apalagi dengan tubuh ku yang dipenuhi dengan banyak TATTO. " ini Pendataan Apa sih ? apa dampaknya bagi kami ? ucap Ketua Rt sambil menyuguhkan Buah rambutan hasil panen dari kebun sendiri, " dengan tenang saya menjawab " hasil dari penelitian ini akan menjadi bahan pertimbangan bagi pembuat kebijakan, mereka ingin melihat keadaan desa ini, dari data yang kami kumpulkan, kelak akan menjadi acuan untuk membenahi serta memperbaiki masalah yang rumit di lingkungan ini, selain itu, data yang kami peroleh, biasanya akan di tayangkan di media sosial, media cetak, dan media elektronik, jadi, saat bapak menonton televisi, akan ada di sajikan di running Text mengenai Urutan Nama calon Presiden, Partai Politik yang di minati masyarakat, nah, hasilnya ya dari sini pak, ucap ku sambil mengambil Buah rambutan yang besarnya seperti bola ping-pong, sontak pak RT Pun lega. Stempel dan tanda tangan dari Kepala Desa dan ke lima RT pun sudah didapatkan, hal tersebut sangat diperlukan sebagai persyarata melalukan penelitian kepada warga yang terpilih namanya sesuai metodologi yang telah disiapkan oleh Perusahaan Riset Tersebut.
Dokument Pribadi
Dokument Pribadi
Malam hari kami kembali berkumpul dan kebetulan saya bermalam di tempat Jony yang berada dekat dari pusat pemerintahan Kabupaten Malinau, segelas kopi hitam yang kami nikmati secara bersama menemani cerita keluh kesah sepanjang perjalanan kami demi mendapatkan data yang Valid.
" bro, kalau ngak ada halangan, besok aku bakal nginap di rumah keluarga ku di pulau sapi "Kami hanya diberikan waktu hanya 5 hari, terhitung mulai dari hari senin sampai dengan hari Jumat,  itulah tujuanku untuk nginap di Desa Pulau Sapi agar semua tugas dan tanggung jawab dapat terselesaikan dengan baik.Malam itu, kami tidur di rumah joni, setelah bercerita panjang, kami pun beristirahat dalam satu kamar yang luas yang mampu menampung 6-7 orang. Rabu, 30 November 2022, pukul 06.30 aku sudah terbangun lebih awal dari mereka., " NGIK, NGIK, NGIK, terdengar suara nafas si Noval yang nyaring, pada malam itu, Noval memang bercerita kepada kami, jika dia memiliki riwayat penyakit asma, jika kelelahan, udara dingin, dan juga kebanyakan rokok, pasti dia asmanya akan kumat. setelah mandi pagi, segera ku membangunkan Noval guna mempersiapkan diri dengan tujuan agar kami datang lebih awal supaya dapat menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.Setibanya di Pulau Sapi, aku meminta Noval agar mampir kerumah saudara guna menaruh tas carrier yang beratnya hampir setengah badan ku, dan Penelitian Pun dimulai.
Kali ini, masing-masing Responden yang terdiri dari 10 orang sudah di tentukan sesuai dengan nomor acak, perkiraanku, jika semua responden ada di tempat, bisa saja dalam satu hari Pendataan ini akan rampung, kemungkinan terburuknya, hari jum'at di targetkan akan selesai.
Disiang hari yang cukup terik saat ini, saya menuju rumah responden pertama, ku telurusi jalan Desa Wisata Pulau Sapi dengan berjalan kaki di iringi suara gongongan anjing warga yang mengawal setiap langkah ku sampai kerumah responden teersebut. Singkat cerita, ku ketuklah pintu rumah, 5 kali ketukan, terdengar suara dari rumah panggung tersebut,
" siapa ya " ucap si pemilik rumah," Saya bu, petugas survei dari Pandawa Research, izinkan saya untuk memwancarai ibu, saya sudah dapat persetujuan dari kepala desa, dan juga RT setempat " ucapku untuk meyakinkan ibu tersebut.Dari penjelasanku, nampaknya ibu tersebut masih belum yakin terhadap ucapanku,Terlihat ibu tersebut seperti menelpon seseorang dengan bahasa Lundayeh yang tidak dapat ku mengerti, setelah selesai menelpon, ibu tersebut sambil memanggil tetangganya untuk meminta bantuan,
Dengan wajah yang asam ibu mempersilahkan ku tuk naik ke atas rumahnya sambil di dampingi oleh seorang bapak-bapak tetanggah rumahnya.Sekalipun ibu itu agak terganggu atas kehadirannku, setidaknya beliau berkenan tuk di wawancarai, pertanyaan demi pertanyaan dijawab dengan baik, pertanyaan terahkir, "apakah ibu bersedia untuk di hubungi oleh pandawa research untuk melakukan wawancara via Telpon ? " IYA. Jawab ibu itu,.
" karna ibu sudah meluangkan waktu untuk di wawancarai, kami, dari pandawa research memberikan kenang-kenangan kepada ibu, ini ada lembar Kontrol, saya minta tolong disi nama dan juga tanda tangan, setelah itu saya minta izin untuk foto bersama ibu sebagai dokumentasi bahwa saya sudah berkunjung kerumah ibu.Sehabis berfoto, ibu itu bertanya. " kita dari mana  ?
" saya dari Tarakan, saya juga orang Lundayeh bu, sambil menyebut nama orang tua dan juga Asal kampung orang tua " ucapku,Setelah mendengar ucapanku, itu langsung tersenyum dan meminta maaf atas sikap yang dingin yang di tujukan kepadaku, " saya pikir masnya orang luar, habis penampilan dan juga wajahnya tidak mencerminkan wajah orang lundayeh" ucapnya.
Puji tuhan ucapku dalam hati, hari ini ada 3 orang responden yang bersedia tuk diwawancarai, sambil ku berjalan menuju rumah Om untuk bermalam disana. Sembari berjalan, ku lihat keadaan sekitar yang mulai sibuk memasang lampu natal di setiap teras rumah mereka, sembari terdengar suara pengumuman dari Mobil pickup yang dibelakangnya di penuhi dengan anak-anak, pengumuman tersebut berisi tentang himbauan dari panitia kepada warga, jika seluruh warga masyarakat memasang lampu seri, dan juga ajakan untuk menghadiri ibadah menyambut kedatangan bulan Desemnber yang akan dilanjutkan dengan pawai obor mengitari desa pulau sapi.
Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
malam itu, hujan deras namun singkat membasahi Pulau sapi, hampir jam 10 malam Pawai obor pun dimulai, sontak suasana natal pun mulai terasa, mobil pick up yang mengangkut Toa mulai memutar lagu natal 90an yang di ikuti oleh rombongan anak-anak sekolah minggu yang bergembira sambil membawa obor di tangan mereka masing-masing.
Dokument Pribadi
Dokument Pribadi
Rasa haru dan gembira menyelimuti perasaanku, bagaimana tidak, hampir bertahun-tahun tidak merasakan suasana natal yang sesungguhnya,Jika dibandingkan dengan natal di Kota, seperti Tarakan, mungkin suasana hari natal dirasakan seperti hari biasa saja, namun, berbeda dengan Suasana Awal bulan desember di Pulau sapi yang dimana kegembiraannya mulai terasa.
Di teras ruma pada malam itu, sodaraku menyuguhkan Kopi panas, " dalam hati ku, bakal panjang cerita jika ada Kopi ni,Ku mulai membuka sebuah percakapan, " Kak, yang di kamar tamu itu sertifikat apresiasi apa ? kok bahasa Inggris ?
Dokument pribadi
Dokument pribadi
Oh, itu penghargaan dari tentara Amerika Serikat, karna Om dulu Belapang Baru dulu pernah ikut membasmi tentara Jepang dan menyelamatkan tentara Amerika Serikat dari kejaran Bangsa Jepang,Pada Tanggal 16 November 1944 penerbangan amerika di tugas melalukan pengemboman di beberapa base tentara jepang yang ada di pulau kalimantan, tujuan utamanya adalah teluk Brunai, dimana jepang mengeksploitasi sumber minyak di kalimantan,  tapi belum sampai di tujuan, tentara jepang berhasil menembak jatuh pesawat mereka, beberapa awak sempat membuka parasut dan jatuh kepedalaman hutan kalimantan, dan beberapa tewas di pesawat.

Sekalipun para awak pesawat itu berhasil selamat, namun, mereka harus berjuang untuk bertahan hidup di belantara hutan kalimantan yang di dalamnya terdapat berbagai macam hewan buas yang bisa saja membunuh mereka, terlebih lagi pada zaman itu, Suku dayak pedalaman belantara Kalimantan dikenal pada zaman itu sebagai suku pemburu kepala atau kanibal.

Saat pesawat tentara Amerika di bom jatuh oleh tentara jepang, beberapa orang dari kampung Long Berang melihat ada kepulan asap di langit dan orang-orang berparasut jatuh ke hutan, hal tersebut menjadi ancaman bagi suku pedalaman karna bisa saja pesawat yang jatuh itu adalah tentara Jepang.

Untuk memastikan apakah itu tentara Jepang atau bukan, maka mereka pun mencarinya di tengah hutan,

Tak lama kemudian, beberapa orang dari suku dayak lundayeh menemukan 2 awak pesawat yang tertembak, segera tentara Amerika tersebut menunjukkan Lambang negara U.S.A kepada mereka untuk meyakinkan bahwa Amerika adalah sekutu dari bangsa Indonesia.

Bagi masyarakat pedalaman kalimantan, Jepang memiliki reputasi yang buruk, karna ada banyak misionaris yang di eksekusi, penduduk lokal yang di bunuh dan perempuan yang di perkosa.

Setelah melihat lambang U.S.A barulah mereka mereka lega, bahwa mereka adalah tentara sekutu, mengetahui tentara Amerika dalam bahaya, suku dayak setempat berinisiatif membantu menyembunyikan tentara amerika tersebut.Tentara jepang marah besar ketika mengetahui warga dayak menyembunyikan beberapa tentara Amerika tersebut, dengan nada ancaman, jika warga dayak tidak memberi tahu keberadaan tentara tersebut, maka warga setempat yang akan jadi korban. Dan terjadi lagi, mereka kembali membangkitkan ritual yang sudah lama di tiggalkan, yaitu pengayauan atau pemenggalan kepala.  Alhasil, ada beberapa banyak tentara Jepang yang gugur akibatnya.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi


Saat ini, om Belapang Baru sudah hampir berusia 100, beliau menghabiskan waktu dirumah dengan di rawat anaknya, 2 hari proses pengumpulan data pun selesai, tepatnya pada Hari Jumat, 02 Desember 2022." bro, kalau sudah selesai kabari aku, biar aku jemput kesana, hari ini kita akan Pulang Ucapnya .Terima kasih sudah menyempatkan untuk membaca,Semoga bermanfaatSumber :-The Airman and the Headhunter    -Sejarah Desa Pulau Sapi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun