Mohon tunggu...
Oktavian Balang
Oktavian Balang Mohon Tunggu... Jurnalis - Kalimantan Utara

Mendengar, memikir, dan mengamati

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sekilas tentang Desa Pingping

8 Februari 2020   22:48 Diperbarui: 9 Februari 2020   18:08 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya salut dengan semangat beliau yang tidak mau akan menyerah dengan keadaan di tengah kondisi matanya yang sudah tidak baik lagi. 

Di setiap hari minggu pagi, depan rumah Pak Kejut selalu ramai dipenuhi para pengunjung dan penjual barang-barang hasil kerajinan masyarakat setempat.

Dok. istimewa
Dok. istimewa
Saya memberhentikan sepeda motor saya, mengambil handphone untuk mengabadikan sebuah gambar nenek yang bertelinga panjang yang sedang duduk diantara pintu dapur, namun sangat di sayangkan, saat saya memohon izin kepada nenek itu, ternyata beliau tidak bisa berbahasa Indonesia. 

Saya memberikan kode seperti sedang mengambil Foto, namun dari sikapnya nenek itu seperti menolak saya, tak mau pulang tanpa hasil, dari jauh saya mengambil gambar si nenek secara diam diam.

Saat sore hari, masyarakat sekitar memanfaatkan waktu dengan berbagai macam aktifitas, ada yang bermain sepak bola, bermain bola voli ada yang sedang asik bercerita di tangga teras rumah, ada pula yang sedang berkaroke ria.

Saya merasakan seperti menjadi di dalam bagian mereka, terasa di rumah sendiri, terlihat canda dan tawa di antara mereka, semua terlihat murni, jujur apa adanya, sebuah pemandangan yang tidak pernah saya temukan lagi saat berada di kota.

dok. sitimewa
dok. sitimewa
Harap berhati-hati saat mengendarai roda 4 ataupu roda 2, khususnya di pemukiman masyarakat dayak, di tengah jalan banyak anjing yang tidur di tengah jalan, konon katanya, masih ada sebagian masyarakat adat dayak yang menerapkan hukum adat. 

Bila seseorang menabrak anjing dari seorang warga, ataupun mencelakai seekor anjing yang  di pelihara masyarakat setempat, Maka siap-siap saja kita akan di kenakan denda sesuai dengan adat yang berlaku.

Karna disini, di masyarakat dayak khususnya, anjing sangat lah berharga, bahkan mereka sering dipelakukan secara istimewa oleh tuannya, karna keberadaan seekor anjing membantu sebuah keluarga dalam mencari nafkah, seperti berburu babi, rusa, dan hewan lainnya. terlihat saat itu, seorang bapak yang baru saja pulang dari kebun sedang berjalan beriringan yang layaknya seorang sahabat karib. 

Pemandagan tersebut adalah bukti kesetiaan pengabdian seekor anjing terhadap tuannya, itu sebabnya anjing di mata masyarakat dayak sangat bernilai.

Dok. istimewa
Dok. istimewa
Masyarakat Tradisional masih memegang teguh adat akan adat dan istiadat mereka, bila saya melihat di kehidupan sehari-hari, masyarakat desa ping-ping masih sangat bergantung dengan kekayaan alam yang ada di sekitar mereka, bagi mereka, alam merupakan penyedia bagi kebutuhan mereka sehari-hari. 

Namun bagaimana bila alam mereka di usik oleh pihak -pihak yang ingin meraup keuntungan banyak dari alam mereka ? yang pasti kehidupan mereka akan terusik bisa menciptakan dampak negatif di tengah tatanan masyarakat setempat.bila saya tambahkan, pemerintah seharusnya menyiapkan beberapa langkah jitu demi menjaga masyarakat agar tetap bisa melestarikan seni dan budaya mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun