Mohon tunggu...
Balada Akhmad Fajar
Balada Akhmad Fajar Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Siapa saya ?... Saya adalah sebuah palu yang lama mengetuk untuk sebuah keputusan dunia yang tak layak di-hakimi oleh siapapun. "Manusia di-bingungkan oleh perkembangan dunia tetapi lupa akan jati diri-nya" "Manis termanis terlarut dalam kemanisan kehidupan" "Matilah matahari hiduplah rembulan"

Selanjutnya

Tutup

Politik

"Makin Panas Politik Makin Males Nonton Tv Indonesia"

14 Oktober 2014   22:43 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:01 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Akhir-akhir ini aku bosan liat tv indonesia yang selalu menampakkan wajah pengamat politik yang hanya memanaskan susana perpangunggan perpolitikan negeri ini.

Ada yang lewat kritikan bahkan beberapa pengamat politik mengkritisi Jokowi-Jk atau Prabowo-Hatta. saya heran saja mereka bicara panjang lebar dengan tujuan pencacatan karakter seseorang. aku juga resah dengan semua itu dan ntah apa aku juga terbawa emosi bercampur tertawa terbahak-bahak

Lihat saja yang dikritisi hanya diam dan duduk bersila santai sambil minum kopi, tetapi masyarakat menilai ini adalah pencacatan karakter seseorang

Sadis memang tapi apalah saya hanya tertawa melihat mereka bicara panjang lebar dengan berbagai isu isu baru ntah itu indonesia dikuasai asing lah apalah.

isu-isu baru yang lagi marak seperti perebutan tahta Jokowi-Jk, koalisi merah putih pelanggar ham lah, parlemen dikuasai prabowo lah. ah saya kira itu hanya permainan wacana saja

parahnya gara-gara isu-isu yang tersebar luas di indonesia ini sangat berpengaruh pada berjalannya pemilu kemaren. pasalnya kedua kubu saling menyalahkan dan entah siapa dalang dari semua itu.

Saya pernah bertanya pada masyarakat

Apa yang anda dapat dari menonton Tv pada saat pemilu?

Jawaban mereka rata-rata

Sudah lama saya tidak percaya pada pemimpin saat ini

Dari wawancara saya dengan masyarakat Dari  12 orang menjawab "Sudah lama saya tidak percaya pada pemimpin saat ini" adalah 10 orang

melihat jawaban beberapa masyarakat yang diwawancarai aku heran ada apa pemimpin negeri ini, mereka saling berebut saat penetapan parlemen seperti anak kecil berebut permen. perbedaannya hanya dalam konteks kekuasaan dan kepentingan

Apa lagi melihat keputusan ditetapkannya Pilkada tak langsung, melihat negeri ini demokrasinya mulai berhenti, pasalnya penilaian kualitas pemimpin yang bagus dinilai oleh masyarakat dan dipilih oleh masyarakat, eh malah ini kebalik

Aku masih setuju dengan Pidato Presiden Abraham Jilcoln

"Pemerintahan dari rakyat untuk rakyat, oleh rakyat, tak akan pernah menghilang dari muka bumi ini"

Tetapi jika pilkada ini tetap belum dicabut terpaksa DEMOKRASI di indonesia ini Tinggal bangkai dan menunggu renkarnasi saat pemimpin selanjutnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun