Bahaya Jika Kaum Muda Tak Berperan Aktif dalam Menentukan Pemimpin Masa DepanÂ
Keterlibatan pemuda dalam pemilihan umum (Pemilu) 2024, tidak hanya sebatas menjadi pemilih saja Jika kaum muda gagal berperan aktif dalam menentukan pemimpin masa depan, negara ini berpotensi mengalami dampak negatif yang serius. Mereka tidak hanya sebatas menjadi pemilih, tetapi juga agen perubahan yang dapat membawa ide-ide segar dan solusi untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapi oleh Indonesia saat ini.
Dampak negatif jika kaum muda tidak berperan aktif dalam menentukan pemimpin masa depan Jika generasi muda memilih untuk tidak terlibat atau apatis dalam politik, risiko terbesarnya adalah pemilihan pemimpin yang tidak mewakili nilai dan aspirasi mereka. Ini bisa berdampak pada pembangunan negara, kebijakan publik, dan masa depan Indonesia secara keseluruhan.
KesimpulanÂ
Peran penting kaum muda dalam Pemilu 2024 Pemilu 2024 adalah kesempatan emas bagi generasi muda Indonesia untuk memainkan peran penting dalam menentukan masa depan negara mereka.
 Bonus demografi memberi mereka kekuatan untuk memengaruhi hasil pemilihan, tetapi mereka juga harus berperan aktif di lapangan dan memilih pemimpin yang sesuai dengan nilai dan aspirasi mereka.
Kepemimpinan yang dibutuhkan kaum muda untuk masa depan Indonesia yang lebih baik Kepemimpinan yang jujur, tidak korupsi, inovatif, dan mampu menghadapi krisis adalah karakteristik yang diperlukan dalam pemimpin masa depan Indonesia.Â
Kaum muda harus mengambil peran aktif dalam Pemilu 2024 untuk memastikan bahwa negara ini dipimpin oleh pemimpin yang dapat membawa perubahan. Mas Gibran adalah satu-satunya yang mewakili Bonus Demografi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H