Bala Gibran Banyumas Mendukung Kepemimpinan Kaum Muda yang  Mewakili Bonus Demografi dalam Pemilu 2024
Oleh: Bala Gibran Banyumas
Bonus demografi sebagai faktor penting dalam Pemilu 2024. Â Indonesia akan menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) yang mungkin menjadi salah satu momen paling penting dalam sejarah negara ini.
Salah satu faktor kunci yang akan memengaruhi hasil Pemilu adalah bonus demografi, di mana generasi muda, khususnya Generasi Z dan milenial, akan memegang peran penting dalam menentukan masa depan negara ini.Â
Satu-satunya Pemimpin Capres dan Cawapres yang dianggap mewakili kaum muda bonus demografi generasi Z dan Milenial saat ini hanya Mas Gibran Rakabuming Raka. Artikel ini akan menggali peran kaum muda dalam Pemilu 2024 dan mengapa kepemimpinan kaum muda begitu vital.
Bonus Demografi dan Pemilih Kaum MudaÂ
Generasi Z dan milenial sebagai pemilih mayoritas. Salah satu alasan mengapa Pemilu 2024 sangat penting adalah karena generasi muda, terutama Generasi Z (kelahiran 1997-2012) dan milenial (kelahiran 1981-1996), akan menjadi pemilih mayoritas.Â
Menurut data Kementerian Dalam Negeri, jumlah pemilih generasi muda ini mencapai porsi terbesar sekitar 52% dari daftar pemilih tetap (DPT) untuk Pemilu 2024.Â
Mereka akan memiliki kekuatan besar untuk memengaruhi hasil Pemilu. Lebih luas, kaum muda sebagai bonus demografi ini sangat penting sebagai Angkatan produktif untuk menyambut Indonesia Emas sebagai negara maju di tahun 2045 di urutan ke- 4 ekonomi terbesar di dunia.
Suara pemuda sangat menentukan dalam Pemilu 2024 Suara generasi muda bukan hanya tentang jumlah, tetapi juga tentang dampaknya. Kaum muda memiliki pandangan yang berbeda tentang isu-isu penting dan seringkali lebih terbuka terhadap perubahan. Mereka bisa menjadi agen perubahan yang kuat dalam politik Indonesia jika mereka memilih untuk berpartisipasi secara aktif dalam Pemilu 2024.Â
Sejarah membuktikan bahwa kaum muda di Indonesia selalu menjadi pelopor dalam Sejarah perubahan bangsa mulai dari tahun 1908, 1945 dan 1998. Oleh karena itu, saatnya kaum muda untuk tampil dalam kepemimpinan bangsa dan negara dalam pemilu 2024 ini.Â
Anak muda tidak perlu menunggu dan antri untuk menjadi pemimpin karena itu adalah hak semua anak bangsa tidak membedakan umur dan golongan. Manakala ada kesempatan, kalau itu untuk kebaikan, ambil aja dan saatnya untuk berperan. Â
Mas Gibran yang kelahiran tahun 1987 sudah berani mengawali kepemimpinan kaum muda menjadi wali kota solo dan sekarang baru pertama kali dalam sejarahnya kaum muda dengan umur 36 tahun semuda itu dicalonkan menjadi cawapres dalam pemilu ini. Mudah-mudahan aturan yang membatasi umur kaum muda untuk tampil bisa dilonggarkan.
Gibran Rakabuming Raka, sebagai politisi dan pengusaha Indonesia, telah memberikan kontribusi dan memainkan peran penting dalam bangsa ini. Berikut adalah beberapa kontribusi dan peran yang dapat diidentifikasi:
Pertama, Walikota Surakarta: Gibran saat ini menjabat sebagai Walikota Surakarta (Solo) sejak 26 Februari 2021
Kedua, Sebagai walikota, ia bertanggung jawab untuk memimpin dan mengelola kota tersebut, serta mengimplementasikan kebijakan-kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Ketiga, Pengusaha: Sebelum terjun ke dunia politik, Gibran memiliki karier sebagai pengusaha. Namun, setelah resmi menjabat sebagai Walikota Solo, ia menyerahkan manajemen bisnisnya kepada adiknya, Kaesang Pangarep
Keempat, Potensi Calon Wakil Presiden 2024: Dalam persiapan menjelang Pemilihan Presiden 2024, Gibran telah muncul sebagai calon potensial untuk posisi Wakil Presiden. .Dukungan terhadapnya sebagai calon Wakil Presiden semakin meningkat di antara berbagai faksi dalam lanskap politik Indonesia.
Kelima, Mas Gibran Mewakili Bonus Demografi: Sebagai seorang pemimpin muda, Gibran mewakili bonus demografi Indonesia, yang merupakan kekuatan potensial dalam pembangunan negara. Kontribusinya dalam kepemimpinan dan pengambilan keputusan dapat membantu mewujudkan potensi positif dari bonus demografi ini.
Peran Aktif Kaum Muda dalam Pemilu 2024Â
Kiprah aktif kaum muda di lapangan Kepemimpinan kaum muda tidak hanya tentang memberikan suara di tempat pemungutan suara. Mereka juga harus aktif di lapangan, terlibat dalam kampanye politik, organisasi masyarakat, dan berbagai aktivitas yang mendorong perubahan positif. Kaum muda memiliki energi dan semangat untuk memperjuangkan perubahan yang mereka inginkan.
Pentingnya kecepatan dan efisiensi kerja yang memerlukan fisik prima yang dimiliki para pemuda Kaum muda juga memiliki keunggulan fisik yang dapat dimanfaatkan dalam Pemilu. Mereka bisa bekerja dengan cepat dan efisien dalam kampanye politik, melakukan aksi-aksi nyata di lapangan, dan menghubungkan diri dengan pemilih secara lebih personal. Ini adalah aset berharga dalam dunia politik yang seringkali memerlukan respons cepat.
Tantangan terbesar dalam pemilu yang akan dihadapi pemilih dari generasi muda saat ini Namun, pemuda juga akan menghadapi tantangan besar dalam Pemilu 2024. Mereka harus mengatasi apatis politik, menyaring informasi yang akurat dari kabar palsu, dan berjuang melawan diskriminasi berbasis usia. Tantangan ini akan menguji tekad mereka untuk berperan aktif dalam menentukan masa depan negara.
Karakter Pemimpin yang Dibutuhkan Kaum MudaÂ
Pemimpin yang jujur/tidak korupsi diminati dan dibutuhkan pemilih muda dalam pemilu 2024 nanti Generasi muda Indonesia sangat menuntut integritas dari para pemimpin.Â
Mereka ingin pemimpin yang jujur, tidak terlibat dalam korupsi, dan memiliki integritas moral. Pemilu 2024 adalah kesempatan bagi mereka untuk memilih pemimpin yang mereka percayai akan mewakili nilai-nilai ini.
Faktor inovasi dan kepemimpinan di saat krisis dipandang perlu dalam kepemimpinan ke depan Selain itu, kaum muda juga mencari pemimpin yang inovatif dan mampu menghadapi krisis.Â
Era ini dipenuhi dengan perubahan cepat, baik dalam teknologi maupun isu-isu global. Pemimpin yang dapat beradaptasi dengan perubahan ini dan menunjukkan kepemimpinan yang kuat di saat krisis akan sangat dihargai oleh generasi muda.
Bahaya Jika Kaum Muda Tak Berperan Aktif dalam Menentukan Pemimpin Masa DepanÂ
Keterlibatan pemuda dalam pemilihan umum (Pemilu) 2024, tidak hanya sebatas menjadi pemilih saja Jika kaum muda gagal berperan aktif dalam menentukan pemimpin masa depan, negara ini berpotensi mengalami dampak negatif yang serius. Mereka tidak hanya sebatas menjadi pemilih, tetapi juga agen perubahan yang dapat membawa ide-ide segar dan solusi untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapi oleh Indonesia saat ini.
Dampak negatif jika kaum muda tidak berperan aktif dalam menentukan pemimpin masa depan Jika generasi muda memilih untuk tidak terlibat atau apatis dalam politik, risiko terbesarnya adalah pemilihan pemimpin yang tidak mewakili nilai dan aspirasi mereka. Ini bisa berdampak pada pembangunan negara, kebijakan publik, dan masa depan Indonesia secara keseluruhan.
KesimpulanÂ
Peran penting kaum muda dalam Pemilu 2024 Pemilu 2024 adalah kesempatan emas bagi generasi muda Indonesia untuk memainkan peran penting dalam menentukan masa depan negara mereka.
 Bonus demografi memberi mereka kekuatan untuk memengaruhi hasil pemilihan, tetapi mereka juga harus berperan aktif di lapangan dan memilih pemimpin yang sesuai dengan nilai dan aspirasi mereka.
Kepemimpinan yang dibutuhkan kaum muda untuk masa depan Indonesia yang lebih baik Kepemimpinan yang jujur, tidak korupsi, inovatif, dan mampu menghadapi krisis adalah karakteristik yang diperlukan dalam pemimpin masa depan Indonesia.Â
Kaum muda harus mengambil peran aktif dalam Pemilu 2024 untuk memastikan bahwa negara ini dipimpin oleh pemimpin yang dapat membawa perubahan. Mas Gibran adalah satu-satunya yang mewakili Bonus Demografi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H