Menurut penelitian yang dilakukan oleh Hanafi (2018), secara empiris terbukti bahwa utang yang berasal dari China secara empiris justru akan menurunkan pertumbuhan ekonomi di sektor manufaktur sebesar 0,22%. Sedangkan secara keseluruhan, perekonomian nasional sendiri akan mengalami perlambatan sebesar 0,18% (Hanafi, 2018). Dugaan kuat dari dampak negatif yang ditimbulkan dari utang yang berasal dari China adalah isu tenaga kerja, imbal hasil, dan kualitas produk. Gambar di bawah ini menunjukkan hasil oalahn data secara empiris mengenai dampak utang China terhadap Indonesia.
Temuan di atas merupakan salah satu implikasi penting tentang perlunya perencanaan penjang dan prinsip kehati-hatian yang tinggi untuk membiayai pembangunan negara dari utang. Rasio terhadap PDB yang relatif lebih rendah tidak dapat dijadikan satu-satunya indikator bahwa Indonesia memiliki tingkat risiko yang lebih rendah. Dengan demikian, perlu dilakukan kajian yang lebih mandalam berkenaan dengan peran utang luar negeri dalam upaya mencapai target-target pembangunan secara ekonomi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H