Mohon tunggu...
Baizul Zaman
Baizul Zaman Mohon Tunggu... Dosen - -

lahir di pulau Muna, Desa Pure, Kelurahan Labunia, Tahun 1988. Setelah tamat Sekolah di SMA 2 RAHA, saya melanjutkan kuliah di STMIK Dipanegara Makassar sampai tahun 2010. Tahun 2013 melanjutkan Studi S2 Bidang Teknik Informatika Universitas Hasanuddin.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Listrik Pintar: Sebuah Langkah Solusional yang Revolusioner

18 April 2016   00:30 Diperbarui: 20 April 2016   11:57 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Sumber gambar : tonyconyi.wordpress.com"]
[/caption]Ketertarikan manusia untuk menggunakan berbagai perangkat digital dan elektronik dewasa ini telah menjadi sebuah hal lumrah yang lazim kita jumpai ditengah-tengah masyrakat kita. Tidak perduli apakah mereka berpenghasilan besar atau tidak, mereka tidak tanggung-tanggung untuk terus menambah jumlah perangkat digital dan elektronik yang ada dirumahnya meskipun sebetulnya masih ada perangkat-perangkat lama yang masih bisa digunakan.

Hal ini tentu saja dipengaruhi oleh semakin banyaknya perangkat digital dan elektronik yang diperjual belikan. Apalagi saat ini kita telah memasuki era pasar bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), dimana produk-produk digital dan elektronik yang berasal dari luar negeri semakin membanjiri pasar dalam negeri. Hal ini kemudian berimplikasi pada semakin murahnya barang yang ditawarkan.

Selain itu, kemudahan masyrakat untuk mengakses informasi tentang penjulan barang-barang digital dan elektronik melalui beragam aplikasi e-commerce yang ada seperti di Lazada, OLX, Tokopedia, dll semakin mempengaruhi cara pandang masyarakat kita yang sebagian besar memang memiliki sifat konsumerisme untuk selalu melakukan pembelian barang-barang digital dan elektronik tersebut. Padahal jika dipikir-pikir apa yang dilakukan itu hanyalah untuk memenuhi keninginan  atau hasrat semata saja yang tentunya sampai kapan pun hal ini tidak akan pernah bisa terpuaskan.

Penggunaan perangkat digital dan elektronik dalam suatu rumah tangga yang tidak disesuaikan dengan porsi kebutuhan yang sebenarnya memang telah menjadi kebiasaan buruk yang jarang disadari oleh masyarakat kita. Nantilah ketika ada tagihan listrik yang begitu banyak dan membengkak barulah mereka tersadar ternyata ada banyak uang yang harus dikeluarkan setiap akhir bulan untuk membayar beban listirk yang digunakan.

Bagi yang mememiliki uang, persoalan besarnya tagihan listrik yang harus dibayar tiap bulanya mungkin bukan menjadi persoalan. Namun poin pentingnya sebetulnya bukan cuma disitu. Karena listirik yang digunakan ini bukanlah sumber daya abadi dalam artian ketersediaanya terbatas maka perlu kiranya bagi kita untuk menggunakan energy listrik ini secara bijak.

Mungkin hari ini kita sedang berada dalam kondisi dimana sumber daya listrik  yang kita miliki masih leluasa untuk digunakan. Akan tetapi, mengingat sumberdaya listrik yang ada saat ini sumber energinya bukanlah sesuatu yang dapat diperbaharui atau dapat habis jika digunakan terus menerus – tidak seperti sumber energy listrik yang berasal dari sinar matahari, biomasa atau panas bumi - maka efisiensi dalam menggunakanya adalah pilihan yang harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh.

Efisiensi dilakukan tentunya demi satu tujuan yaitu agar cahaya listirk ini bisa dinikmati bukan Cuma generasi saat ini saja, namun sampai anak cucu kita bisa terus menikmatinya. Memang ada alternative lain yang bisa digunakan sebagai sumber energy listrik ini seperti yang saya sebutkan diatas, namun dalam tulisan ini saya hanya membahas bagaimana pemanfaat listrik secara bijak terkait dengan sumber dayanya yang terbatas.

Apakah efisiensi listrik ini bisa terlaksana? Jawabanya tentu bisa. Dengan memanfaatkan listrik pintar.

LISTRIK PINTAR SEBUAH KENISCAYAAN

Listrik pintar (prabayar) yang digagas oleh PT.PLN merupakan sebuah pendekatan baru yang diberikan kepada pelanggan dalam hal pemanfaatan listrik. Dalam hal ini jika sebelumnya pelanggan mendapat layanan listrik paskabayar dimana pelanggan menggunakan energi listrik dulu dan membayar belakangan, pada bulan berikutnya maka mekanisme ini tidak berlaku pada sistem listrik pintar (prabayar).

Pada sistem listrik pintar, pelanggan mengeluarkan uang/biaya lebih dulu untuk membeli energi listrik yang akan dikonsumsinya dimana besar energi listrik yang telah dibeli oleh pelanggan dimasukkan ke dalam Meter Prabayar (MPB) yang terpasang dilokasi Pelanggan melalui sistem ‘token’ (pulsa) atau stroom. MPB inilah yang menyediakan informasi jumlah energi listrik (kWh) yang masih bisa dikonsumsi.

Dengan program listrik pintar ini maka jelas ada beberapa manfaat yang bisa didaptkan oleh pelanggan yaitu : Pertama, pengguna bisa mengendalikan pemakaian listrik. Dengan memantau meter elektronik prabayar, maka pengguna bisa mengetahui besarnya pemakaian listirik setiap harinya. Dari sini kemudian kita bisa menakar seberapa boros atau tidaknya kita menggunakan energy listrik dalam satu periode tertentu.

Seseorang yang memiliki banyak perangkat digital dan elektronik dirumahnya misalnya dengan mengetahui pemakaian listrik dalam satu periode tertentu maka ia tidak akan membiarkan lagi ada perangkat digital dan elektronik yang terhubung dengan listrik sepanjang waktu jika memang perangkat-perangkat itu tidak digunakan.

Kedua, pemakaian listrik dapat disesuaikan dengan anggaran belanja. Seperti kita ketahui bahwa listrik pintar (prabayar) menyediakan beragam harga pulsa mulai dari puluhan ribu sampai yang berharga jutaan. Dengan ini maka kita bisa menentukan besaran biaya yang dikeluarkan untuk membeli pulsa listrik sesuai dengan kemampuan masing-masing. Hal ini kemudian mengajarkan kepada kita bagaimana agar bisa berhemat dan menyesuaikan penghasilan yang ada dengan besarnya kebutuhan listrik yang harus dikonsumsi.

Seorang ibu rumah tangga misalnya yang sehari-harinya hanya menggunakan listrik untuk kebutuhan penerangan, maka tentu saja dalam membeli pulsa listrik yang dibelinya akan disesuaikan dengan kebutuhanya itu.

Dari dua hal ini kita bisa memahami betapa listrik pintar(prabayar) dapat memberikan pembelajaran yang sangat bermanfaat bagi masyarakat terutama bagaimana mengelola kesadaran diri sehingga bisa menekan perilaku konsumtif yang ada pada setiap individu. Selain itu dengan listrik pintar (prabayar) kemungkinan untuk menekan pemakaian listrik berlebihan bisa dilakukan sehingga dengan demikian maka masa depan sumber daya listrik berbasis energy yang tidak dapat diperbaharui bisa bertahan lebih lama lagi.

Selanjutnya, apakah ada hal penting lainya yang tercipta kaitanya dengan implementasi listrik pintar (prabayar) ini ?. jawabanya, tentu saja ada. Yaitu sebagai langkah awal untuk mewujudkan revolusi mental.

REVOLUSI MENTAL SEBAGAI KONSEKUENSI LOGIS DARI LISTRIK PINTAR (PRABAYAR)

"Kita ini kan selalu bicara mengenai fisik dan ekonomi. Padahal, kekurangan besar kita adalah Character Building. Oleh sebab itu saya sebut Revolusi Mental,". Demikianlah yang diungkapkan presiden Jokowi beberapa tahun silam terkait dengan apa esensi dari volusi mental yang dicanangkanya.

Program listrik pintar (prabayar) merupakan langkah revolusioner yang dilakukan oleh PT.PLN dalam rangka mewujudkan revolusi mental di negeri ini. Tentu bukanlah hal yang mudah jika kita ingin membentuk karakter seseorang. Apalagi melihat realitas hari ini hampir semua konstalasi hidup manusia berubah, khususnya dalam menggunakan listrik. Hanya dengan formula yang tepat dan jitu maka hal itu bisa dilakukan.

Listrik pintar (prabayar) telah memberikan satu stimulus yang sangat berarti dalam rangka memperbaiki karakter setiap individu dari tidak baik menjadi baik. Jika sebelumnya masyarakat berperilaku konsumtif dan boros dalam menggunakan energy listrik, kini hal itu sudah bisa diminimalisir.

Dengan listrik pintar(prabayar) ini masyarakat kemudian diajak untuk menjadi sadar agar bisa menjadi bijak dalam menggunakan listrik yang sumber energinya tidak dapat diperbaharui.

Tidak bisa dibayangkan jika program listrik pintar(prabayar) ini tidak diimplementasikan oleh PT.PLN. Rasanya akan sulit membayangkan bahwa ketersediaan energy listrik kita akan bisa digunakan lebih lama dari apa yang diperkirakan.

Akan sulit juga rasanya untuk memimpikan bahwa revolusi mental akan bisa terwujud dalam waktu yang cepat jika semua pihak tidak ikut turun tangan terlibat dalam mewujudkannya lewat kreasi dan inovasi yang salah satunya dengan dengan menerapkan listrik pintar (prabayar) ini untuk masyarakat pengguna listrik.

Kedepan tentu sangat diharapkan program listrik pintar (prabayar) ini bisa hadir dalam berbagai ragam bentuk guna menyempurnakan proses pengawasan terhadap semua perangkat yang digunakan sehingga efisiensi penggunaan listrik bisa lebih baik lagi.

LISTRIK PINTAR DIMASA DEPAN

Apakah listrik pintar(prabayar) yang dicanangkan PT.PLN yang menrepkan kontol penggunaan energy listrik melalui meteran digital merupakan puncak dari perkembangan program ini. Tentu jawabanya tidak. Ini baru merupakan langkah awal untuk mulai mengembangkan inovasi-inovasi lain.

Terkait dengan kontrol penggunaan listrik ini, sangat memungkinkan hal itu bisa dilakukan dengan menggunakan perangkat smart phone yang kita gunakan sehari-hari. Dengan melihat betapa cepatnya laju perkembangan teknologi informasi dewasa ini maka hal itu cepat atau lambat akan bisa kita manfaatkan. Apalagi telah banyak aplikasi open source yang bisa digunakan untuk mengembangkan hal ini seperti software Google Power Meter (GPM) yang dirilis oleh google.

Aplikasi ini bisa ditanamkan pada perangkat yang dimiliki yang kemudian bisa digunakan untuk membaca konsumsi listrik setiap perangkat yang digunakan sampai dengan jumlah biaya yang dibutuhkan oleh perangkat itu. Selain itu masih banyak lagi aplikasi-aplikasi serupa yang pemanfaatanya ditujukan untuk membuat kehidupan ini bisa lebih baik lagi khususnya terkait dengan pemanfaatan listrik.

Lebih dari itu, memang butuh waktu bagi bangsa ini untuk melihat masyarakatnya memiliki kesadaran yang komprehentsif dalam segala hal, namun seiring berjalanya waktu hal itu tentu pasti bisa diwujudkan selama tiap-tiap dari kita mau untuk menggembleng diri untuk bisa berubah kearah yang lebih baik. Seperti halnya pengguna listirik pintar(prabayar) ini, yang setiap tahunya mengalami peningkatan pengguna dan menjadi terbanyak diseluruh dunia dibandingkan India yang telah duluan menerapkanya. Semoga hal ini menjadi sinyal positif dari tumbuhnya kesadaran masyarakat kita guna menyongsong kehidupan yang lebih baik.

 

Referensi situs rujukan dan bahan bacaan :

1.      Jurnal Ekonomi Dan Bisnis - Listrik Prabayar Dilihat Dari Perilaku Konsumen ; Azwar

2.      Google Power Meter Analyzes Home Energy Consumption ; Sindya Bhanoo

3.      http://www.pln.co.id/

4.      http://www.revolusimental.or.id/

5.      https://en.wikipedia.org/wiki/Google_PowerMeter

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun