Kelemahan film ini yaitu terdapat ketidakjelasan tokoh Niki. Niki yang tiba-tiba muncul sangat mengganggu, padahal jika memang ingin digunakan sebagai figuran seharusnya diberikan porsi yang sedikit lebih banyak. Film akan lebih menarik lagi jika alur yang ditayangkan sama dengan novel, supaya semakin terlihat jelas gambaran di dalam novel yang dapat diperlihatkan dalam bentuk film agar terlihat lebih nyata lagi.
5. Simpulan
Novel 172 Days karya Nadzira Shafa adalah novel yang sangat menginspirasi para pembaca. Novel ini mampu menyampur aduk perasaan atau emosi para pembaca. Ekspresi bahagia, sedih, kecewa, serta keikhlasan yang amat mendalam dapat dirasakan jika membaca novel yang satu ini serta menonton filmnya. Peristiwa-peristiwa yang dijelaskan oleh pengarang sudah sangat mampu mewakili perasaan pengarang ketika menuliskan novel ini. Novel ini sangat sesuai jika dianalisis menggunakan pendekatan ekspresif, karena novel ini merupakan pengalaman pengarang untuk mengingat suaminya yang telah meninggal dan selalu ia rindukan. Bagi pengarang, raga suaminya memang sudah tak disisinya,, namun jiwanya selalu hidup di dalam hatinya. Pendekatan ekspresif mampu menjabarkan hubungan antara karya sastra dengan kehidupan nyata pengarangnya. Meskipun terdapat perbedaan antara novel dan film, namun amanat serta ekspresi emosi yang didapatkan tetaplah sama sesuai dengan yang dirasakan pengarang saat mengalami hal tersebut.Â
Sekian informasi yang bisa saya sampaikan. Terima kasih sudah membaca
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H