Bang Amer selalu mendoakan semua orang yang menyayanginya dan selalu berdoa untuk semua keselamatan saudara muslim kita yang mungkin sedang menderita di luar sana. Setelah berdoa yang cukup Panjang, akhirnya kami mengaji surah Al-Mulk bersama. (Halaman 29)
Kutipan yang kedua merupakan sebuah kutipan ketika Amer dan Nadzira selesai melaksanakan sholat magrib. Pada kutipan yang kedua, penggambaran ekspresi Amer yaitu sifatnya yang penuh kepedulian dan adanya rasa sayang terhadap orang-orang di sekitarnya. Hal tersebut dibuktikan ketika Amer tengah berdoa setelah melaksanakan sholat magrib bersama istrinya. Ekspresi yang ada pada saat itu yaitu perhatian dan rasa sayang yang muncul pada kutipan tersebut.
Kutipan 3
"Zira gak makan?" Tanya bang Amer sambil mengambil air mineral gelas di tangannya. (Halaman 85)
Kutipan ketiga merupakan kutipan ketika Amer melamar Zira di rumah Umi yang ada di Banten. Lamaran tersebut terjadi di bulan Ramadhan dan kutipan tersebut muncul ketika mereka sedang berbuka puasa. Rasa keingintahuan Amer kepada Zira yaitu menanyakan makan, walau sebenarnya, tersirat makna bahwa terdapat ekspresi perhatian dari Amer kepada Zira. Ketiga kutipan tersebut dapat disimpulkan bahwa watak dari Amer yang digambarkan oleh pengarang yaitu, pengertian dan penyayang. Namun jika diulik lebih dalam, maka akan lebih banyak lagi watak Amer yang digambarkan oleh Zira. Dari ketiga kutipan diatas, penggambaran tokoh Amer yang dijelaskan oleh pengarang yaitu sifatnya yang perhatian dan penyayang terhadap orang-orang ada di sekitarnya.
Kutipan 4
"Amer gak mau maksiat, Amer gak mau berzina dan pacaran, karena amer lemah iman dan Amer ingin selamat, Amer datang ke sini untuk melamar Nadzira." Ucapnya lagi dengan yakin. Disambut haru dan sangat indah malam ini. (Halaman 87)
Kutipan keempat merupakan bukti bahwa pengarang menggambarkan ekspresi serta watak yang ada pada tokoh Amer yaitu berwibawa dan terdapat keimanan yang dibuktikan dengan jelas pada kutipan tersebut. Keimanan yang digambarkan pada tokoh Amer dalam novel tersebut sesuai dengan kehidupan pribadi amir pada kehidupan nyata, yaitu sebagai ustadz.
3. Perbedaan cerita di dalam novel "172 Days" dengan film "172 Days"
Terdapat perbedaan yang sangat jelas antara novel dengan film tersebut.
a. Dari segi alur yang digunakan film "172 Days" yaitu menggunakan alur maju. Dalam film dijelaskan ketika gadis yang bernama Nadzira tersebut masih belum berhijrah hingga ia sudah berhijrah, menikah, dan ditinggalkan oleh suaminya untuk selama-lamanya yang diceritakan urut dalam setiap kejadian tanpa Kembali menceritakan masa lalu. Sedangkan alur yang digunakan oleh Novel yaitu alur campuran, maka di dalam novel tersebut menceritakan ketika pernikahan antara Nadzira dan Amer terlebih dahulu kemudian kembali ke masa lalu untuk menceritakan Nadzira yang belum berhijrah dan saat-saat Nadzira akhirnya bertemu dengan Amer.