Mohon tunggu...
Bai Ruindra
Bai Ruindra Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger

Teacher Blogger and Gadget Reviewer | Penulis Fiksi dan Penggemar Drama Korea | Pemenang Writingthon Asian Games 2018 oleh Kominfo dan Bitread | http://www.bairuindra.com/ | Kerjasama: bairuindra@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kata Mereka Tentang Kurikulum Merdeka

31 Maret 2023   12:04 Diperbarui: 31 Maret 2023   12:17 561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seorang berbakat yang bercita-cita menjadi insinyur adalah Faiz Aksar. Kadangkala kita memang akan menemukan satu atau dua orang anak yang tidak memilih mata pelajaran tertentu sebagai kebebasan dalam belajarnya. Faiz bisa saya sebut sebagai siswa yang serba bisa. Dikasih soal Fisika ia kerjakan dengan senang hati. Disuruh pidato dalam Bahasa Inggris pun ia sanggupi.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Mungkin, dalam pikiran Faiz Aksar, ia harus serba bisa jika ingin sukses di masa mendatang. Di balik semua itu memang ada kebebasan di dalam dirinya untuk belajar Fisika lebih giat daripada siswa lain karena tujuan utama untuk masuk ke Fakultas Teknik. 

Di saat semua orang memegang satu pelajaran utama, Faiz mulai menaikkan standar bahwa dengan menguasai beberapa pelajaran akan menjadikannya sosok yang dikagumi guru. Ia berhasil membuat capaian tersebut. Ia bebas membaca teks Bahasa Inggris berkali-kali, ia juga tak masalah jika harus masuk ke kelas menjahit, ia juga senang hati jika belajar komputer, di matanya suatu saat semua itu akan dibutuh! 

Faiz tidak memilih mata pelajaran di satu sisi karena memang mampu. Siswa lain yang sering merengek karena tidak sukai Matematika, ia ubah tabiat pada pelajaran tak disukai menjadi menyenangkan. Ia tak segan meminta guru untuk mengubah metode pembelajaran, melakukan pendekatan khusus, mengatur strategi mengajar yang baik, belajar di luar ruangan maupun pembelajaran inovatif lain yang membuat dirinya dan kawan-kawan lain senang belajar suatu pelajaran. 

Anak laki-laki ini paham betul bahwa merdeka dalam belajar itu untuk perubahan di masa mendatang. Secuil ilmu Biologi bisa tahu yang mana telur katak. Secuil ilmu Fisika bisa paham jika ditanya di mata letak ampere meter. Secuil ilmu bahasa niscaya tak akan tersesat ke mana langkah dituju! 

Itulah asa dan cita. Anak-anak berbicara soal mereka, tentang mereka, dan harapan dalam cita-cita. Mereka tentu tidak mau dikekang suatu angka, karena sebuah tawa saja bahkan bisa membuat bahagia dari segi moril dan materil.

Saya, dan siswa-siswa kami adalah harapan pembelajaran yang bebas untuk meraih cita-cita. Kurikulum Merdeka yang memberikan 'kebebasan' pada perkembangan siswa menjadi cikal-bakal kesuksesan siswa saya di masa mendatang!

Sebagai informasi, Kurikulum Merdeka memiliki aplikasi bernama Merdeka Belajar. Di mana terdapat materi ajar yang bisa diajarkan kembali kepada anak-anak di kelas atau meminta anak-anak untuk mengunduh aplikasi lalu belajar melalui video melalui gawai. Pembelajaran yang efektif ini bisa menjadi semangat siswa di dalam kelas selain metode ajar dan pendekatan dari seorang guru.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun