Mohon tunggu...
Bai Ruindra
Bai Ruindra Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger

Teacher Blogger and Gadget Reviewer | Penulis Fiksi dan Penggemar Drama Korea | Pemenang Writingthon Asian Games 2018 oleh Kominfo dan Bitread | http://www.bairuindra.com/ | Kerjasama: bairuindra@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Tradisi Salam Ramadhan di Aceh, dari Daging Meugang sampai Rantang untuk Mertua

10 Juni 2018   12:55 Diperbarui: 11 Juni 2018   09:12 2214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memang, kue-kue khas Aceh ini merupakan kue kering tetapi bukan berarti masih enak dimakan jika disimpan sebulan. Kue-kue yang dibuat bisa bebrapa jenis agar idang satu meter lebih itu bisa penuh.

Apakah keluarga pria akan menyimpan semua kue itu? Tentu saja tidak. Kue-kue itu nantinya akan dibagi-bagikan kembali kepada sanak-famili dari pihak pengantin pria. Tidak hanya itu, saat mengembalikan idang pihak pengantin pria diwajibkan kembali mengisi dengan semampunya. Namun, belakangan isi idang kembalian itu berupa emas satu atau dua mayam (1 mayam kisaran 3,33 gram), bisa juga diisi gula beberapa kilo atau kain tempahan.

Rantang wajib untuk mertua
Rantang untuk mertua adalah wajib lain selama bulan puasa di Aceh. Nah, dalam kurun waktu berpuasa ini ada sehari di mana semua orang di Aceh terutama yang sudah menikah akan menenteng rantang ke rumah mertua. Hal ini tidak ada beda antara mertua dari pihak suami dan istri, di mana sama-sama melakukan buka puasa di sana.

Memang, lumrah terjadi buka puasa bersama di mana-mana namun di Aceh ini adalah ciri khas yang benar-benar beda. Tak ada istilah buka puasa bersama keluarga besar di kafe atau restoran ternama. Yang ada hanyalah menenteng rantang meskipun isinya sealakadarnya saja. Tradisi ini telah turun-temurun dan menjadi sebuah penghargaan kepada mertua saat menantu dan anaknya tiba dengan rantang di tangan.

Boh rom-rom, menu istimewa malam ke-27 Ramadhan

Sumber: resep.id
Sumber: resep.id
Jika ditanya menu berbuka puasa yang terkenal di Aceh, itu adalah boh rom-rom. Mengapa demikian? Menu ini setidaknya hanya ada di bulan Ramadan saja. Meskipun ada yang jual di bulan lain tetapi tidak seperti di bulan Ramadhan di mana menjadi menu wajib. Menu wajib ini biasanya pada hari-hari tertentu seperti malam 17 Ramadan.

Boh rom-rom terbuat dari tepung yang diisi gula aren. Lalu direbus dan kemudian ditiriskan sebelum diaduk dengan kelapa parut. Rasanya tentu saja manis dan lezat sekali. Boh rom-rom sangat terkenal di Aceh dan menjadi ciri khas kuliner lain selama Ramadhan.

Dari Aceh, inilah salam Ramadhan tiap tahun!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun