Bicara takjil memang banyak sekali yang harus diburu. Meskipun di Aceh telah banyak sekali orang yang berjualan tiap sore tetapi ciri khas itu masih ada. Di mana, rumah-rumah orang Aceh masih tercium aroma minyak yang sedang menggoreng pisang, atau pun boh rom-rom -- menu khas Aceh -- yang dimasak pada hari tertentu, misalnya pada hari ke-27 puasa. Tetapi, sekali lagi. Semua adalah selera. Ini selera saya.
Catatan dari saya cuma sedikit saja, kamu boleh berburu takjil di mana-mana. Kamu tidak dilarang
kok membeli banyak takjil asalkan habis dimakan. Kamu juga perhatikan kondisi kesehatan perut yang mungkin sama dengan saya, sensitif terhadap makanan tertentu sehingga jangan asal beli. Mi Aceh yang dijual bebas belum tentu cocok untuk perut pemilik sakit lambung karena selain pedas, mi bukanlah nasi yang mudah dicerna.
Takjil terlezat adalah milik kamu yang rasa. Jika kamu nyaman seperti saya dengan bubur kolang-kaling dan semangka parut, ya silakan saja. Toh, puasa juga lancar meskipun menu berbuka sederhana sekali. Maka, ayo berburu takjil sesuai selera saja!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Segar Selengkapnya