Mohon tunggu...
Bai Ruindra
Bai Ruindra Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger

Teacher Blogger and Gadget Reviewer | Penulis Fiksi dan Penggemar Drama Korea | Pemenang Writingthon Asian Games 2018 oleh Kominfo dan Bitread | http://www.bairuindra.com/ | Kerjasama: bairuindra@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Nelangsa dalam Secangkir Cinta

1 Juni 2015   17:37 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:24 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkembangan seorang anak sangat dipengaruhi oleh perhatian, kasih sayang, dan kebutuhan makanan bergizi dari orang tua. Perhatian orang tua yang berlimpah pada satu orang anak akan menjadikan kasih sayang dan perhatian tidak seimbang. Kesenjangan ini terjadi jika orang tua terlalu memberi perhatian pada anak tertentu sehingga yang lain diabaikan perkembangannya, sehingga anak yang diabaikan tersebut akan mengalami perkembangan tanpa bantua dan arahan dari orang tua. Selain perhatian dan kasih sayang kebutuhan makanan (biologis) sangat menentukan perkembangan otak anak. Memberikan makanan bergizi menjadikan kemampuan anak berkembang, mengecualikan makanan bergizi maka keadaan akan sebaliknya. Lihat http://nad.bkkbn.go.id/ViewArtikel.aspx?ArtikelID=1406, Mengenal 3 Kebutuhan Anak ditulis oleh Yuniarini, S.Psi. (Widyaiswara Pertama BKKN Provinsi Aceh).

Anak-anak pada masa balita membutuhkan perhatian yang tinggi dari orang tua mereka, mereka harus diawasi dan butuh tanggung jawab besar untuk merawatnya. Masa-masa tersebut sangat menentukan seorang anak mengenal, mengerti bahasa, membeda benda dan lain-lain. Tanpa arahan yang layak menjadikan anak tanpa pegangan. Lihat http://wolipop.detik.com/read/2011/10/11/183456/1741831/857/berapa-jarak-ideal-antara-anak-pertama-dan-kedua.

Memiliki banyak anak menjadikan sebuah keluarga terasa ramai dengan canda tawa, berbagai karakter anak tercermin dengan jelas namun dituntut perhatian khusus dari orang tua, tidak hanya pada satu orang anak semata. Anak yang satu dengan anak yang lain akan berbeda kebutuhan, sehingga orang tua harus pandai-pandai menyikapi permasalahan ini agar tidak terbelah kasih sayangnya. Lihat http://sosbud.kompasiana.com/2012/04/20/2-anak-lebih-baik/, Dua Anak Lebih Baik.

Programkeluarga berencana memberikan dampak, yaitu penurunan angka kematian ibu dan anak, penanggulangan masalah kesehatan reproduksi, peningkatan kesejahteraan keluarga, peningkatan derajat kesehatan. Lihat http://www.lusa.web.id/program-kb-di-indonesia/, Program KB di Indonesia.

Keluarga berencana (disingkat KB) adalah gerakan untuk membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran. Itu bermakna adalah perencanaan jumlah keluarga dengan pembatasan yang bisa dilakukan dengan penggunaan alat-alat kontrasepsi atau penanggulangan kelahiran seperti kondom, spiral, IUD, dan sebagainya. Jumlah anak dalam sebuah keluarga yang dianggap ideal adalah dua. Gerakan ini mulai dicanangkan pada tahun akhir 1970-an. Tujuan dari KB adalah untuk meningkatkan kesejahteraan ibu, anak dalam rangka mewujudkan NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera) yang menjadi dasar terwujudnya masyarakat yang sejahtera dengan mengendalikan kelahiran sekaligus menjamin terkendalinya pertambahan penduduk. Meningkatkan jumlah penduduk untuk menggunakan alat kontrasepsi. Menurunnya jumlah angka kelahiran bayi. Dan meningkatnya kesehatan keluarga berencana dengan cara penjarangan kelahiran. Lihat http://id.wikipedia.org/wiki/Keluarga_Berencana, Keluarga Berencana.

Kenanga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun