1) Â Â Â Belajar arti kata-kata, maksudnya adalah orang mulai menangkap arti yang terkandung dalam kata-kata yang digunakan.
2) Â Â Â Belajar Kognitif. Belajar kognitif erat kaitannya dengan masalah mental. Objek-objek yang dihadirkan dalam diri seseorang melalui tanggapan, gagasan atau lambang yang merupakan seuatu yang bersifat mental.
3) Â Â Â Belajar menghafal. Merupakan salah satu cara untuk menanamkan materi verbal dalam ingatan, sehingga dapat diproduksikan (diingat) secara harfiah, sesuai dengan materi yang asli, dan menyimpan kesan-kesan yang dapat diingat kembali sewaktu-waktu diperlukan.
4) Â Â Â Belaja Teoritis. Bertujuan untuk menempatkan semua data dan fakta (pengetahuan) dalam suatu kerangka organisasi mental, sehingga dapat difahami dan digunakan untuk memecahkan masalah.
5) Â Â Â Belajar Konsep. Orang yang memiliki konsep mampu mengadakan abstraksi terhadap objek-objek yang dihadapinya, sehingga objek ditempatkan dalam golongan tertentu.
6) Â Â Â Belajar Kaidah (rule). Termasuk dari jenis belajar kemahiran intelektua (intellectual skill), yang dikemukakan oleh Gagne. Belajar kaidah adalah bila dua konsep atau lebih dihubungkan satu sama lain, terbentuk suatu ketentuan yang mereprensikan suatu keteraturan.
7) Â Â Â Belajar Berpikir. Dalam belajar ini orang dihadapkan pada suatu masalah yang harus dipecahkan, masalah harus dipecahkan melalui operasi mental, menggunakan konsep dan kaidah serta metode-metode dalam bekerja.
c) Â Â Â Menurut UNESCO
Kategori jenis belajar menurut UNESCO yang dikenal sebagai 4 pilar dalam kegiatan belajar (A. Suhaenah Suparno, 2000)
1) Â Â Â Learning to know. Memiliki makna bagaimana belajar, yaitu apa ysng dipelajari, bagaimana caranya dan siapa yang belajar.
2) Â Â Â Learn to do. Menekankan perkembangan keterampilan yang berhubungan dengan dunia kerja.