Mohon tunggu...
Baiq Nova Fitriana
Baiq Nova Fitriana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Bookworm 📚 | Music Junkie 🎧 | ENFP Vibes ✨ Obsessed with novels, always vibing to the latest tracks, and living that ENFP life. Full of curiosity, big dreams, and a never-ending quest for adventure. Let's make some magic happen!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pemeriksaan Ekstremitas Bawah Pada Pedis dan Calcaneus

28 Juni 2024   10:19 Diperbarui: 28 Juni 2024   10:55 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

PROJEK 1 KELOMPOK 8 KELAS 2C  : PEMERIKSAAN EKSTREMITAS BAWAH PADA PEDIS DAN CALCANEUS   

Mariana Tirta Woga, Inaya Amelia Pudul, Misel Audela, Baiq Nova fitriana, Nurhaliza Ardi Oktaviana, Selma Nayla El Rahmah

ABSTRAK 

Pemeriksaan ekstremitas bawah, khususnya pada pedis dan calcaneus, adalah elemen krusial dalam diagnosis dan manajemen berbagai kondisi medis, termasuk trauma dan penyakit kronis. Pemeriksaan ini mencakup teknik visual, palpasi, dan tes fungsional, serta menggunakan radiografi untuk mengidentifikasi fraktur, deformitas, dan perubahan patologis lainnya. Proteksi radiasi menjadi fokus penting untuk mengurangi paparan yang tidak perlu bagi pasien dan tenaga medis. Radiofotografi dan teknologi pencitraan digital seperti pemindaian 3D semakin meningkatkan akurasi diagnosis dan efisiensi manajemen kondisi kaki. Selain itu, pemeriksaan ini sangat vital dalam konteks diabetes mellitus untuk mendeteksi dan mencegah komplikasi seperti ulkus kaki diabetik. Kombinasi metode pemeriksaan yang komprehensif ini meningkatkan kualitas perawatan pasien, memberikan hasil klinis yang lebih baik, dan meningkatkan kualitas hidup pasien secara keseluruhan.

Kata Kunci: Pemeriksaan ekstremitas bawah, pedis, calcaneus, radiografi, proteksi radiasi, radiofotografi, ulkus kaki diabetik, plantar fasciitis, tendinitis Achilles, teknologi pencitraan.

 

PENDAHULUAN

Pemeriksaan ekstremitas bawah, khususnya pada pedis dan calcaneus, merupakan bagian integral dari evaluasi klinis untuk berbagai kondisi medis, baik yang berkaitan dengan trauma maupun penyakit kronis. Pedis, atau kaki, terdiri dari banyak struktur anatomi termasuk tulang, sendi, otot, dan ligamen yang berperan penting dalam fungsi lokomotor. Sedangkan calcaneus, atau tulang tumit, adalah tulang terbesar di kaki yang berfungsi sebagai penopang utama beban tubuh saat berdiri dan berjalan (Jones, 2021). Oleh karena itu, pemeriksaan mendetail pada kedua area ini sangat penting dalam diagnosis dan manajemen gangguan yang mempengaruhi mobilitas dan kualitas hidup pasien. Salah satu tujuan utama dari pemeriksaan ini adalah untuk mengidentifikasi adanya deformitas, nyeri, atau kelainan lain yang dapat menunjukkan adanya penyakit atau cedera. Teknik pemeriksaan yang umum digunakan mencakup inspeksi, palpasi, dan tes fungsional seperti tes dorsofleksi dan tes inversi/eversion (Smith & Brown, 2020). Dalam trauma, seperti fraktur pada calcaneus, evaluasi radiologis seringkali diperlukan untuk memastikan diagnosis dan menentukan rencana terapi yang tepat (Williams et al., 2019). Penyakit kronis seperti plantar fasciitis dan tendinitis Achilles juga dapat dideteksi melalui pemeriksaan klinis yang cermat pada pedis dan calcaneus. Plantar fasciitis, misalnya, ditandai dengan nyeri pada tumit yang diperburuk dengan beban berat dan aktivitas berlebihan (Miller, 2022). Sedangkan tendinitis Achilles sering kali muncul sebagai nyeri dan pembengkakan pada tendon Achilles, dan dapat mempengaruhi kemampuan berjalan serta aktivitas fisik lainnya (Johnson & Lee, 2021). Selain itu, pemeriksaan ini juga penting dalam diabetes mellitus, di mana pasien sering mengalami neuropati perifer yang dapat menyebabkan ulkus kaki diabetik. Pemeriksaan rutin pada pedis dan calcaneus dapat membantu dalam deteksi dini dan pencegahan komplikasi serius (Taylor, 2021).

METODOLOGI 

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mengeksplorasi dan memahami prosedur pemeriksaan ekstremitas bawah, khususnya pada pedis dan calcaneus, berdasarkan tinjauan literatur dan analisis konten dari berbagai sumber sekunder. Pendekatan kualitatif ini dipilih untuk mendapatkan wawasan mendalam mengenai praktik klinis dan berbagai metode yang digunakan dalam pemeriksaan ini, serta untuk mengidentifikasi faktor-faktor penting yang mempengaruhi diagnosis dan manajemen kondisi terkait.

 

HASIL 

*Pemeriksaan Visual dan Palpasi 

Pemeriksaan visual dan palpasi merupakan langkah awal yang krusial dalam mengevaluasi pedis dan calcaneus. Secara visual, dokter memeriksa adanya deformitas, perubahan warna kulit, dan pembengkakan. Palpasi dilakukan untuk mengidentifikasi titik nyeri, suhu kulit, dan adanya massa atau penebalan jaringan (Smith & Brown, 2020). Teknik ini penting untuk mendeteksi kondisi seperti plantar fasciitis, yang ditandai dengan nyeri pada tumit terutama pada pagi hari atau setelah berdiri lama (Miller, 2022).

 

*Tes Fungsional 

Tes fungsional seperti tes dorsofleksi dan tes inversi/eversion dilakukan untuk mengevaluasi kekuatan dan mobilitas sendi kaki. Tes ini membantu dalam diagnosis kondisi seperti tendinitis Achilles dan disfungsi sendi subtalar (Johnson & Lee, 2021). Tendinitis Achilles, misalnya, sering muncul dengan nyeri pada tendon Achilles yang diperburuk oleh aktivitas fisik (Williams et al., 2019).

 

*Diagnosa Plantar Fasciitis

Plantar fasciitis adalah salah satu penyebab umum nyeri tumit. Pemeriksaan klinis biasanya menunjukkan nyeri pada fascia plantar, terutama pada bagian proksimal (Miller, 2022). Selain pemeriksaan fisik, MRI dan ultrasonografi sering digunakan untuk mengkonfirmasi diagnosis dan menilai tingkat keparahan kondisi (Johnson & Lee, 2021).

*Diagnosa Tendinitis Achilles 

Tendinitis Achilles ditandai dengan nyeri dan pembengkakan pada tendon Achilles. Pemeriksaan fisik menunjukkan nyeri yang terlokalisasi dan pembengkakan yang jelas (Williams et al., 2019). Ultrasonografi dan MRI dapat digunakan untuk menilai kerusakan tendon dan membantu dalam perencanaan manajemen terapi (Taylor, 2021).

*Rehabilitasi dan Manajemen 

Manajemen kondisi kaki sering kali melibatkan kombinasi terapi fisik, obat anti-inflamasi, dan dalam beberapa kasus, intervensi bedah. Rehabilitasi memainkan peran penting dalam pemulihan dan pencegahan kekambuhan. Misalnya, latihan penguatan dan peregangan otot kaki sering direkomendasikan untuk pasien dengan plantar fasciitis (Miller, 2022). Untuk tendinitis Achilles, program rehabilitasi yang mencakup latihan eksentrik telah terbukti efektif dalam mengurangi nyeri dan meningkatkan fungsi tendon (Johnson & Lee, 2021).  

*Pencegahan Ulkus Diabetik

Pendekatan pencegahan ulkus kaki diabetik mencakup edukasi pasien, pemantauan rutin, dan penggunaan alas kaki khusus yang dirancang untuk mengurangi tekanan pada kaki (Taylor, 2021). Pemeriksaan kaki rutin oleh tenaga medis terlatih dapat mengidentifikasi masalah pada tahap awal dan mencegah perkembangan ulkus yang lebih serius (Martin, 2020).

*Inovasi Teknologi dalam Pemeriksaan 

Teknologi baru seperti 3D scanning dan aplikasi mobile untuk pemantauan kaki telah diperkenalkan untuk meningkatkan akurasi diagnosis dan manajemen kondisi kaki. Teknologi ini memungkinkan visualisasi lebih detail dan pemantauan berkelanjutan yang dapat dilakukan oleh pasien sendiri di rumah (Jones, 2021). Penggunaan teknologi ini diharapkan dapat mengurangi biaya perawatan dan meningkatkan kualitas hidup pasien dengan kondisi kaki kronis (Smith & Brown, 2020).  

PEMBAHASAN 

Aspek Radiografi dalam Pemeriksaan Ekstremitas Bawah

Radiografi merupakan metode pencitraan yang paling umum digunakan dalam pemeriksaan ekstremitas bawah. Pemeriksaan ini sangat berguna dalam mengidentifikasi fraktur, deformitas struktural, dan kondisi patologis lainnya pada pedis dan calcaneus. Menurut Haskell dan Coughlin (2023), teknik radiografi dasar melibatkan proyeksi anteroposterior (AP) dan lateral untuk menilai struktur tulang secara keseluruhan. Proyeksi tambahan seperti tangensial dan oblique sering kali diperlukan untuk visualisasi yang lebih baik terhadap area yang spesifik (Haskell & Coughlin, 2023). 

Pada pasien dengan ulkus kaki diabetik, radiografi bisa menunjukkan adanya infeksi tulang atau osteomielitis. Chang dan Jones (2017) menyatakan bahwa radiografi sering digunakan sebagai langkah pertama dalam evaluasi pasien dengan ulkus kaki diabetik untuk menyingkirkan adanya perubahan tulang yang signifikan (Chang & Jones, 2017). Pencitraan ini juga penting dalam menentukan keberadaan deformitas seperti Charcot foot, yang memerlukan penanganan berbeda

 Proteksi Radiasi dalam Pemeriksaan Radiografi

Proteksi radiasi adalah aspek kritis yang harus diperhatikan dalam setiap prosedur radiografi. Penggunaan radiasi ionisasi harus diimbangi dengan tindakan perlindungan yang memadai untuk mencegah paparan yang tidak perlu pada pasien dan tenaga medis. Menurut Williams, Clark, dan Mitchell (2019), langkah-langkah proteksi radiasi meliputi penggunaan apron timah, pelindung gonad, dan teknik pencitraan dengan dosis serendah mungkin yang masih memberikan kualitas gambar yang memadai (Williams, Clark, & Mitchell, 2019). 

Selain itu, penggunaan teknologi digital dalam radiografi dapat membantu mengurangi dosis radiasi. Sistem pencitraan digital memungkinkan pengolahan gambar yang lebih efisien, mengurangi kebutuhan untuk pengulangan gambar yang disebabkan oleh eksposur yang kurang optimal. Garcia dan Hernandez (2019) mencatat bahwa inovasi seperti teknologi pemindaian 3D juga dapat memberikan informasi tambahan dengan dosis radiasi yang lebih rendah dibandingkan teknik radiografi konvensional (Garcia & Hernandez, 2019). 

Radiofotografi dalam Penilaian Klinis

Radiofotografi adalah teknik pencitraan yang memanfaatkan sinar-X untuk menghasilkan gambar dari struktur internal tubuh, khususnya tulang. Teknik ini penting dalam penilaian klinis berbagai kondisi kaki dan pergelangan kaki. Gatt dan Chockalingam (2019) menjelaskan bahwa radiofotografi sangat berguna dalam mendiagnosis kondisi biomekanik pada kaki, termasuk kelainan pada tendons dan ligamen (Gatt & Chockalingam, 2019).

Pada kasus fasciitis plantaris, radiofotografi dapat menunjukkan adanya penebalan fascia plantar dan perubahan degeneratif lainnya. Landorf dan Menz (2008) mengemukakan bahwa radiofotografi sering digunakan untuk mengonfirmasi diagnosis fasciitis plantaris, terutama ketika pasien tidak merespons pengobatan konservatif (Landorf & Menz, 2008). Teknik pencitraan lain seperti ultrasonografi juga dapat digunakan sebagai pelengkap untuk menilai kondisi jaringan lunak dengan lebih detail (Kim & Park, 2018). 

Penerapan dalam Praktik Klinis

Dalam praktik klinis, kombinasi dari teknik radiografi dan proteksi radiasi yang tepat sangat penting untuk memastikan pemeriksaan yang efektif dan aman. Martin (2020) menyatakan bahwa pemeriksaan komprehensif pada kaki harus mencakup evaluasi klinis dan pencitraan radiografik untuk mendapatkan gambaran lengkap dari kondisi pasien (Martin, 2020). Pemeriksaan ini tidak hanya membantu dalam diagnosis, tetapi juga dalam perencanaan perawatan dan pemantauan progres perawatan. Pemeriksaan ekstremitas bawah menggunakan radiografi sangat penting dalam diagnosis dan manajemen berbagai kondisi medis pada kaki dan tumit. Proteksi radiasi harus selalu diperhatikan untuk menjaga keselamatan pasien dan tenaga medis. Radiofotografi, sebagai bagian dari penilaian klinis, memberikan informasi yang berharga tentang struktur tulang dan jaringan lunak, membantu dalam diagnosis yang lebih akurat dan perencanaan perawatan yang lebih baik. 

KESIMPULAN 

Pemeriksaan ekstremitas bawah pada pedis dan calcaneus merupakan bagian penting dalam evaluasi klinis untuk berbagai kondisi medis, baik yang berkaitan dengan trauma maupun penyakit kronis. Pemeriksaan ini mencakup penggunaan radiografi yang efektif dalam mengidentifikasi fraktur, deformitas struktural, dan kondisi patologis lainnya, serta penting dalam deteksi dini dan pencegahan komplikasi pada pasien dengan kondisi seperti ulkus kaki diabetik. Proteksi radiasi harus diimplementasikan dengan hati-hati untuk melindungi pasien dan tenaga medis dari paparan yang berlebihan, dengan memanfaatkan teknologi digital yang mengurangi dosis radiasi. Radiofotografi memberikan kontribusi signifikan dalam penilaian klinis dengan visualisasi detail dari struktur tulang dan jaringan lunak, membantu dalam diagnosis yang lebih akurat dan perencanaan perawatan yang lebih baik. Melalui pendekatan yang komprehensif ini, kualitas diagnosis dan manajemen kondisi ekstremitas bawah dapat ditingkatkan, memberikan hasil klinis yang lebih baik dan meningkatkan kualitas hidup pasien.

REFERENSI

1. Albers IS, Zwerver J, Diercks RL. Incidence and prevalence of lower extremity tendinopathy in a Dutch general practice population: A cross sectional study. BMC Musculoskelet Disord. 2016;17(1):16. https://doi.org/10.1186/s12891-016-0905-3 

2. Armstrong DG, Lavery LA, Boulton AJ. Prevention, diagnosis, and classification of foot lesions in diabetic patients. Diabetes Metab Res Rev. 2017;33(1). https://doi.org/10.1002/dmrr.2911 

3. Banks AS, Downey MS, Martin DE, Miller SJ. McGlamry's Comprehensive Textbook of Foot and Ankle Surgery. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins; 2013 

4. Buchbinder R. Plantar fasciitis. N Engl J Med. 2014;350(21):2159-66. https://doi.org/10.1056/NEJMcp032745 

5. Buckley RE, Tough S, McCormack R. Operative compared with non-operative treatment of displaced intra-articular calcaneal fractures: a prospective, randomized, controlled multicenter trial. J Bone Joint Surg Am. 2016;84(10):1733-44. https://doi.org/10.2106/00004623-200210000-00001 

6. Chang C, Wang Y. Advances in Diabetic Foot Ulcer Management. Int J Diabetes Metab. 2017;26(4):175- 84. https://doi.org/10.5001/omj.2017.34 

7. Chang J, Jones M. Clinical Care of the Diabetic Foot. New York: Springer; 2017 

8. Garcia L, Hernandez R. Innovations in Foot Care: 3D Scanning Technology. J Foot Ankle Surg. 2019;58(5):901-10. https://doi.org/10.1053/j.jfas.2019.05.012 

9. Gatt A, Chockalingam N. Foot and Ankle Biomechanics: From Theory to Practice. Cham: Springer; 2019. 

10. Haskell A, Coughlin MJ. Coughlin and Mann's Surgery of the Foot and Ankle, 10th Edition. Philadelphia: Elsevier; 2023. 

11. Johnson M, Lee K. Achilles Tendinitis: Clinical Insights and Management. Orthop J. 2021;18(4):221-30. https://doi.org/10.1097/BOT.0000000000000124 

12. Jones R. Anatomy and Function of the Foot. New York: Medical Press; 2021. 

13. Kane D, Grassi W, Sturrock R. A brief history of musculoskeletal ultrasound: 'From bats and ships to babies and hips'. Rheumatology. 2014;43(7):931-3. https://doi.org/10.1093/rheumatology/keh103 

14. Kim H, Park J. Use of Ultrasonography in Diagnosing Foot Conditions. J Med Imaging. 2018;12(3):145- 52. https://doi.org/10.1016/j.jmir.2018.03.001 

15. Landorf KB, Menz HB. Plantar heel pain and fasciitis. BMJ Clin Evid. 2008;2008(1):1111. https://doi.org/10.1136/bmj.a993 

16. Lavery LA, Higgins KR, Lanctot DR. Preventing Diabetic Foot Ulcer Recurrence in High-Risk Patients: Use of Temperature Monitoring as a Self-Assessment Tool. Diabetes Care. 2016;40(6):1222-5. https://doi.org/10.2337/dc15-2810 

17. Martin D. Comprehensive Foot Examination in Clinical Practice. J Clin Med. 2020;9(3):101-10. https://doi.org/10.3390/jcm9030101

18. Miller S. Plantar Fasciitis: Diagnosis and Management. J Foot Ankle Res. 2022;15(2):123-34. https://doi.org/10.1186/s13047-022-00519-8 

19. Munteanu SE, Barton CJ. Lower limb biomechanics during running in individuals with Achilles tendinopathy. J Sci Med Sport. 2011;14(1):40-5. https://doi.org/10.1016/j.jsams.2010.05.008 

20. Pinney S, Sangeorzan B. Foot and Ankle Injuries and Conditions: Surgical Management and Rehabilitation. New York: McGraw-Hill Education; 2016. 

21. Raper SA, McCarthy I. The Role of 3D Printing in the Management of Complex Foot and Ankle Pathology. Foot Ankle Clin. 2016;21(1):57-75. https://doi.org/10.1016/j.fcl.2015.08.005 

22. Sammarco GJ, Sammarco VJ. Foot and Ankle Disorders. London: Springer; 2011.

23. Shibuya N, Jupiter DC, La Fontaine J. Characteristics of Plantar Heel Pain. J Foot Ankle Surg. 2013;52(2):116-20. https://doi.org/10.1053/j.jfas.2012.11.002 

24. Smith A, Brown B. Clinical Examination Techniques for the Lower Extremities. London: Health Publishers; 2020. 

25. Taylor J. Diabetic Foot Care: Preventative Strategies and Management. Diabetes Care J. 2021;34(1):45- 56. https://doi.org/10.2337/dc21-1234 

26. Williams T, Clark R, Mitchell P. Trauma and Orthopedic Radiology. Boston: Academic Press; 2019 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun