Mohon tunggu...
Baiq Cynthia
Baiq Cynthia Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger, Content Writer, dan Mom to Be

Menulis membuatmu ada. Email: Baiq_cynthia@yahoo.com IG : BaiqCynthia Facebook : Baiq Cynthia Sribulancer : Baiqcynthia

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Perlukah Premium dan Pertalite Dihapus? Asal Bijak dan Tak Membuat Masyarakat Menjerit

20 Juni 2020   05:32 Diperbarui: 20 Juni 2020   08:58 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalau memang Premium dan Pertalite menyumbang emisi lebih besar. Bagaimana dengan emisi karbon dioksida yang dihasilkan dari proses pembakaran? 

Seperti tahun 2015 yang terjadi kebakaran di banyak wilayah Indonesia total luas 2.6 juta hektare. Ternyata menyumbang emisi sebesar 802 juta karbon dioksida ekuivalen (COe).

Menurut pengamat National Institute for EnvIronmental Studies (Jepang) yang bekerja sama dengan Pusat Pengelolaan Risiko dan Peluang Iklim (IPB) tentang pengawasan kualitas udara secara real time. Menyimpulkan adanya penurunan polusi udara di Kota Bogor, Jawa Barat.

Memang selama PSBB dilakukan, tingkat emisi gas nitrogen dioksida berkurang. Ini salah satu gas yang berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan. Sehingga dampaknya langit tampak lebih cerah, tanpa gerombol awan-awan gelap. 

Namun jumlah karbon dioksida masih tetap meningkat secara bertahap. Besar level turunnya yaitu 7.2% sepanjang periode April sampai Mei 2020.

Kita bersyukur adanya penurunan gas emisi tersebut. Sedikit banyak bisa membantu menjaga keseimbangan alam dan kelestarian udara maupun keadaan efek rumah kaca di atmosfer yang sedikit mengurangi bebannya.

Namun kembali ke topik utama, penghapusan BBM Pertalite dan Premium harus secara bijak. Jika memang ingin mendengarkan suara rakyat, dihapusnya kedua jenis bensin tersebut harus diimbangi dengan kualitas kesejahteraan masyarakat. 

Jangan membuat masyarakat makin kebingungan dengan keadaan yang serba naik-mahal.

5. Dobrakan Inovasi Terbaru dan Evaluasi Nyata

Perlu generasi cerdas Indonesia menyumbang ide-ide brilian untuk transportasi yang bebas polusi dan segera diproduksikan di dalam negeri dengan harga yang mudah dijangkau. 

Karena Negara Indonesia ini tidak bisa menerapkan kebiasaan seperti negara maju yang mengutamakan menggunakan transportasi umum daripada pribadi. Tentunya karena transportasi di Indonesia sistemnya tidak seperti negeri maju yang tepat waktu dan sistematis penggunaannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun