Mohon tunggu...
Bain Saptaman
Bain Saptaman Mohon Tunggu... Administrasi - guru

aku adalah ..Musik....liverpool...the beatles...kopi....sepeda..vegetarian...... "AKU BERONTAK....maka aku ADA"....

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Candi Gunung Sari, Candinya Penderita Diabetes

29 April 2016   18:55 Diperbarui: 30 April 2016   00:03 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

can3-5723933426b0bde809ea072c.jpg
can3-5723933426b0bde809ea072c.jpg
Batuan Candi berbentuk Bis Sumur (koleksi pribadi)

Ada juga berbentuk kapsul yang bagian bawahnya persegi enam.

can4-5723936ef49273bc0bc6eda2.jpg
can4-5723936ef49273bc0bc6eda2.jpg
batuan berbentuk kapsul dengan dasaran segi enam (koleksi pribadi)

Saya tanyakan ke Bapak penjaga, beliau sendiri tidak tahu apa kegunaan dari bebatuan tersebut.

3. Menyaksikan Keindahan Pemandangan dari Puncak bukit

Perjalanan menuju Candi Gunungsari memang butuh perjuangan. Apalagi usia gak bisa bohong. Namun, pemandangan yang nampak dari atas pebukitan membuat semua rasa lelah dan keringat bercucuran akan hilang dengan sendirinya

can5-5723938e1293739716480e90.jpg
can5-5723938e1293739716480e90.jpg
pemandangan dari pebukitan (koleksi pribadi)

4. Cocok Buat Penderita Diabetes

Loh.... apa hubungannya Candi dengan Diabetes Mellitus?? Ya nggak ada!!!! Kenapa cocok? Mungkin pembaca pernah mendengar nama tanaman KIPAHIT. Salah satu kegunaannya adalah sebagai obat Diabetes mellitus tipe 1. Suatu penyakit yang dikarenakan tubuh kurang mampu memproduksi Insulin. Itulah mengapa tanaman ini pun disebut Insulin. Tanaman ini banyak sekali terdapat di daerah sekitar Candi. Bahkan sejak kami mendaki menuju puncak bukit, kiri kanan berhias bunga kuning nan indah milik Kipahit alias Tithonia Diversifolla.

can6-572393a7129373bd16480e81.jpg
can6-572393a7129373bd16480e81.jpg
Tanaman Kipahit obat Diabetes yang disia-siakan (koleksi Pribadi)

Anda berkeinginan mengembangbiakkannnya di rumah, ambil saja batangnya lalu tancapkan di pot atau ambil bunganya yang sudah tua. Lalu, tanam bijinya. Sayang, apa karena ketidaktahuan dan dianggap Perdu liar, tumbuhan ini banyak yang dibabat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun