Mohon tunggu...
Bain Saptaman
Bain Saptaman Mohon Tunggu... Administrasi - guru

aku adalah ..Musik....liverpool...the beatles...kopi....sepeda..vegetarian...... "AKU BERONTAK....maka aku ADA"....

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Sepeda Bocor Pak Guruku

15 Juli 2015   10:50 Diperbarui: 15 Juli 2015   11:07 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dulu ... jelang tahun 80, guru SD ku bapak Syafei memanggil saya. Beliau adalah guru kelasku. Aku agak takut menghampiri beliau. Maklum, aku termasuk murid yang lumayan “nakal” saat itu.

“Dah dak usah takut, In ... Bapak Cuma nak nanyo (mau tanya)”

“Nanyo apo Pak?”

“Awak  tahu dak ... Gawean (pekerjaan) apa yang susah dilakukan. Andai bisa dilakukan, pekerjaan itu pun tak akan menghasilkan apa-apa kecuali kesia-siaan”.

“Wah ... dak  tahu Pak..... Memang ado Pak?”

Beliau tak menjawab ... namun menunjukkan sepeda onthel yang dipakenya ngajar setiap hari ke SDN 98 Palembang.

“Awak pacak (kamu bisa) membantu aku memompa ban sepeda yang bocor itu?”

“Wah percuma pak.. sampe besok aja dak akan penuh anginnya. Dibawa ke bengkel bae (saja) Pak!”

“Yo sudah ...Tahu dak kau maksud aku (kamu tahu apa maksud saya menyuruhmu tadi)?”

“Idak (nggak) Pak..... dah ya pak. Aku nak main kasti”

...........................

................................

Lama lamaaa lamaaaaa sekali waktu berlalu.... Hingga akhirnya aku menjadi guru. Aku pun akhirnya tahu makna kenapa beliau menyuruhku memompa ban sepedanya yang bocor. Itu menggambarkan “KELAKUAN KITA”.

Ada 3 jenis kelakuan manusia di bulan Ramadan ini bak memompa ban

1. Manusia seperti Memompa Ban sepur/Kereta api

Ban Kereta api tak akan bisa diisi angin. Kenapa? Karena tak ada pentil atau lubang anginnya. Dia keras. Manusia seperti ini memiliki hati keras, kepala batu dan sulit menerima nasehat. Nasehat ustad saat kultum di masjid, TV dan radio gak akan mempan menembus relung hatinya. Pokoknya nasehat orang lain adalah omongkosong.

2. Manusia seperti memompa ban bocor

Ban bocor bisa dipompa. Namun, sampai kapan pun anginnya Cuma keluar dan terbuang sia-sia. Sebagaimana manusia sekarang yang  Hobinya ikutan pengajian, ceramah dan banyak kegiatan agama lainnya. Namun, semua nasehat hanya masuk kuping kiri keluar kuping kanan. Cuma sekedar lewat. Ini banyak terbukti karena kita tak mampu mengaplikasikan apa yang diterima dalam kehidupan sehari-hari. Gosip dan fitnah jalan terus. Belum lagi dosa-dosa lainnya. Ramadhan berlalu, tingkah kembali seperti semula

3. Manusia seperti Memompa ban yang kurang angin

Nah, manusia seperti inilah yang benar. Angin atau nasehat akan masuk dalam benaknya dan hatinya. Lalu diterapkannya dalam kehidupan sehari-harinya. Kadangkala, dia harus terus dipompa lagi. Sebagaimana kita yang perlu turun mesin atau di-Charge di bulan Ramadhan agar menjadi insan yang bertambah baik. Bukan sebaliknya ....

Masuk manusia manakah kita? Hmmm...

Aku kangen Pak Guru Syafei ku

....................

Poentjakgoenoeng, 15-7-15

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun