................................
Lama lamaaa lamaaaaa sekali waktu berlalu.... Hingga akhirnya aku menjadi guru. Aku pun akhirnya tahu makna kenapa beliau menyuruhku memompa ban sepedanya yang bocor. Itu menggambarkan “KELAKUAN KITA”.
Ada 3 jenis kelakuan manusia di bulan Ramadan ini bak memompa ban
1. Manusia seperti Memompa Ban sepur/Kereta api
Ban Kereta api tak akan bisa diisi angin. Kenapa? Karena tak ada pentil atau lubang anginnya. Dia keras. Manusia seperti ini memiliki hati keras, kepala batu dan sulit menerima nasehat. Nasehat ustad saat kultum di masjid, TV dan radio gak akan mempan menembus relung hatinya. Pokoknya nasehat orang lain adalah omongkosong.
2. Manusia seperti memompa ban bocor
Ban bocor bisa dipompa. Namun, sampai kapan pun anginnya Cuma keluar dan terbuang sia-sia. Sebagaimana manusia sekarang yang Hobinya ikutan pengajian, ceramah dan banyak kegiatan agama lainnya. Namun, semua nasehat hanya masuk kuping kiri keluar kuping kanan. Cuma sekedar lewat. Ini banyak terbukti karena kita tak mampu mengaplikasikan apa yang diterima dalam kehidupan sehari-hari. Gosip dan fitnah jalan terus. Belum lagi dosa-dosa lainnya. Ramadhan berlalu, tingkah kembali seperti semula
3. Manusia seperti Memompa ban yang kurang angin
Nah, manusia seperti inilah yang benar. Angin atau nasehat akan masuk dalam benaknya dan hatinya. Lalu diterapkannya dalam kehidupan sehari-harinya. Kadangkala, dia harus terus dipompa lagi. Sebagaimana kita yang perlu turun mesin atau di-Charge di bulan Ramadhan agar menjadi insan yang bertambah baik. Bukan sebaliknya ....
Masuk manusia manakah kita? Hmmm...
Aku kangen Pak Guru Syafei ku