Budidaya Jamur Tiram di Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan Semarang

Produksi jamur tiram masih rendah karena permintaan konsumen yang cukup tinggi. Untuk itu kita perlu meningkatkan lagi produksi jamur tiram agar keseimbangan antara produksi dan permintaan tetap terjaga, khususnya juga di lingkungan pesantren agar dapat membantu kebutuhan pangan dan perekonomian pesantren supaya tetap terjaga dengan baik. (Zulfarina dkk. , 2019) 

Metode Pelaksanaan

Kegiatan ini dilakukan oleh tim KKN RDR-77 UIN Walisongo Semarang Kelompok 35 yang bertempat di Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan Semarang. Tahap pertama dari kegiatan ini adalah dengan membuat kumbung (tempat baglog jamur) dengan memanfaatkan gudang kosong yang disulap menjadi tempat budidaya jamur. 

Tahap kedua adalah membeli baglog jamur kepada petani jamur di sekitar tempat tinggal. Tahap ketiga setelah baglog jamur dibeli, lalu disusun di dalam kumbung (tampat baglog jamur) yang sebelumnya sudah dibuat, penyusunan ini dilakukan secara vertikan dan juga horizontal. 

Tahap selanjutnya mendiamkan baglog yang sudah disusun sampai miselium yang ada di dalam baglog tersebar secara sempurna, pada tahap ini belum bisa dilakukan penyiraman terhadap jamur, akan tetapi cukum menyiram bagian sekitar baglog untuk menjaga udara tetap lembab.

Pembahasan

Kegiatan pengabdian masyarakat ini dimulai pada tanggal 05 Oktober 2021. Pada awalnya pembuatan budidaya jamur tiram ini hasil diskusi dengan pengasuh dan pengurus Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan. Setelah melihat adanya manfaat yang dirasa akan dapat dirasakan oleh para santri dan pondok pesantren, maka pembuatan budidaya ini resmi dibuat.

Kemudian menjalankan program budidaya jamur tiram. Budidaya jamur tiram sangat bermanfaat untuk perekonomian pesantren. Selain itu juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana pendidikan atau pelatihan bagi santri khususnya tentang tata cara pelaksanaan dan perawatan jamur tiram dan juga dapat memperindah lingkungan sekitar. 

Tempat yang digunakan tepat berada di samping budidaya magot, tempat yang digunakan sudah memenuhi kriteria dan diperkirakan mampu menampung sekitar 2000 baglog jamur tiram.

Adapun hal-hal yang harus diperhatikan pada budidaya jamur tiram ini adalah :

Derajat Keasaman (pH)