Mohon tunggu...
Bahrul  Ulum
Bahrul Ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Janganlah kau berkata "Aku Tidak Bisa", sebelum kau mencobanya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tipologi Pondok Pesantren di Nusantara

13 Juni 2020   18:24 Diperbarui: 13 Juni 2020   18:23 2952
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.alkhoirot..com

Secara bahasa, tipologi berasal dari Tipo yang berarti pengelompokan dan Logos yang berati ilmu. Sedangkan secara terminologi, tipologi adalah pengetahuan yang berusaha menggolongkan atau mengelompokkan objek/ manusia menjadi tipe-tipe tertentu atas dasar faktor-faktor tertentu, misalnya karakteristik fisik, psikis, pengaruh dominan, nilai-nilai budaya, dan seterusnya. Secara umum tipologi adalah pengklasifikasian suatu objek berdasarkan karateristik tertentu yang terkait dengan objek.

Pondok pesantren adalah lembaga pendidikan Islam tertua yang merupakan produk budaya bangsa Indonesia. Keberadaan pesantren di Indonesia dimulai sejak Islam masuk di negeri ini dengan mengadopsi sistem pendidikan keagamaan yang sebenarnya telah lama berkembang sebelum kedatangan Islam.

Pada awalnya pesantren di Indonesia pembelajarannya menganut sistem tradisional (kuno). Tetapi seiring berkembangnya zaman, kini pesantren bertransformasi menyesuaikan dengan perkembangan yang ada. Pembelajaran dan sistem pendidikan telah dipadukan dengan sistem pendidikan modern. Hal inilah yang kemudian memunculkan bermacam-macam jenis pondok pesantren di Indonesia. Perbedaan-perbedaan tersebut menghasilkan suatu tipologi pondok pesantren.

Di Indonesia, terdapat dua model pondok pesantren yang sering dikenal, yakni pondok pesantren salafiah yang biasa kita kenal dengan pondok pesantren salaf atau pondok pesantren salafi, dan juga model pondok pesantren khalafi atau pondok pesantren modern.

1. Pondok Pesantren Salafiyah (Tradisional)

Kata salaf dalam pengeritan pesantren di Indonesia dapat dipahami dalam makna literal dan sekaligus terminologis khas Indonesia. Secara literal, kata salaf dalam istilah pesantren adalah kuno, klasik dan tradisional sebagai kebalikan dari pondok modern, kholaf atau ashriyah.

Secara terminologi sosiologis, pesantren salaf adalah sebuah pesantren yang mengajarkan ilmu-ilmu agama saja kepada para santri. Jika ada ilmu umu, tentunya ilmu itu diajarkan dalam porsi yang sangar sedikit 

Umumnya, ilmu agama yang diajarkan meliputi Al-Quran, hadits, fiqh, akidah, akhlak, sejarah Islam, faraidh (ilmu waris Islam), ilmu falak, ilmu hisab, dan lain-lain.  Semua materi pelajaran yang dikaji memakai buku berbahasa Arab yang umum disebut dengan kitab kuning, kitab gundul, kitab klasik atau kitab turots.

Pesantren salafiyah merupakan pesantren yang menerapkan pendidikan berpedoman pada kitab-kitab klasik atau biasa kita kenal dengan kitab kuning. Hal inilah yang membedakan antara pesantren salafiyah dengan pesantren tradisional dengan pesantren modern, yakni pada metode pengajaran dan infrastrukturnya.

Pesantren salaf  menerapkan sistem pendidikan kuno, seperti sorogan, bandongan, dan wetonan. Sistem pendidikan di pesantren salafiyah murni mengajarkan ilmu agama dengan menerapkan sistem tradisional atau klasikal, yang juga di mana disebut jenjang kelas atau istilah madrasah diniyah. Metode klasikal adalah metode sistem kelas yang tidak berbeda dengan sistem modern. Hanya saja bidang studi yang diajarkan mayoritas adalah keilmuan agama.

Di pesantren salafiyah hubungan emosional kyai dengan santri sangat dekat. Karena di pesantren salafiyah, kyailah yang langsung terjun untuk menangani para santri di pondok, baik dalam hal pendidikan maupun kegiatan sehari-hari santri di pesantren tersebut.

2. Pondok Pesantren Khalafi (Modern)

Pesantren Khalafiyah atau biasa dikenal dengan pesantren modern ini merupakan hasil perkembangan dari pesantren salafiyah, yang dimana pendidikan di pesantren modern ini selain mengajarkan ilmu agama juga diajarkan ilmu pengetahuan umum, dengan tujuan mencetak generasi yang memiliki keterampilan sesuai dengan perkembangan zaman yang ada saat ini. Di pesantren modern, santri tidak hanya diajarkan kitab-kitab klasik saja, melainkan juga buku-buku tentang ilmu pengetahuan umum.

Hal yang menjadi perbedaan antara pesantren modern ini dengan pesantren salafiyah, yaitu di pesantren modern kebanyakan diwajibkan menggunakan bahasa asing untuk komunikasi sehari-hari, yakni bahasa arab dan inggris. Biasanya, santri putra di pesantren modern diperbolehkan mengenakan celana, tidak hanya sarung saja, hal tersebut bertujuan agar santri putra bebas untuk melakukan aktivitas.

Kurikulum di pesantren modern ditetapkan dengan memperhatikan dan mempertimbangkan perkembangan yang ada, baik perkembangan teknologi, maupun kebutuhan manusia saat ini yang lainnya. Selain diajarkan ilmu agama, santri di pondok pesantren modern juga dibekali ilmu pengetahuan umum dan keterampilan-keterampilan lain guna untuk persiapan dalam menjalani kehidupan di tengah masyarakat kelak.

Meski pun berbeda, tapi pada dasarnya pesantren salaf dan pesantren modern sejatinya adalah sama. Pesantren modern merupakan perkembangan dari sistem pendidikan pesantren salaf. Namun keduanya tetap memiliki tujuan yang sama, yaitu mendidik santri sebagai insan  yang bertaqwa kepada Allah dan memiliki pemahaman dalam ilmu agama serta terampil di tengah kehidupan masyarakat kelak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun