Untuk mengantisipasi hal ini, tim Badan Pengawas Pemilu hingga tingkat kelurahan juga sebaiknya tetap mempertahankan intensitas pengawasan mereka di lapangan. Bila terjadi penyimpangan atas prosedur standar Coklit yang telah ditetapkan dalam peraturan dan perundang-undangan, seharusnya Pengawas Pemilu langsung mengkoreksinya. Pengawas Pemilu perlu membuktikan perannya sebagai mitra kritis, tidak hanya di atas kertas, tapi juga saat proses tahapan Pemilu berlangsung di lapangan.
Hari pertama kegiatan Coklit pada hari ini tentu saja baru hanya permulaan saja. Di balik upaya serius KPU dalam menggarap tahapan Pencocokan dan Penelitian Data Pemilih ini, terselip harapan agar para Pemilih juga secara mandiri terbangun kesadarannya untuk berpartisipasi dalam seluruh rangkaian tahapan Pilkada 2018. Tentu saja masih banyak waktu bagi KPU untuk terus mengevaluasi dari hari ke hari atas pelaksanaan Coklit ini.
Tugas berat memang tengah diemban oleh KPU sebagai penyelenggara Pemilu. Terlebih, tahapan Pilkada Serentak 2018 beririsan pula dengan tahapan Pemilu dan Pilpres 2019. Kedua hajat besar demokrasi tersebut sama-sama menuntut perhatian penuh dari seluruh sumber daya KPU. Dalam konteks ini, perhatian dan sumber daya KPU mau tidak mau menjadi terbelah, kendati secara anggaran telah tersedia posnya masing-masing. Oleh karena itu, seluruh pemangku kepentingan diharapkan agar tetap memberikan dukungan penuh terhadap kerja-kerja KPU.
Akhirnya, penulis hanya berharap agar pelaksanaan Coklit Serentak tetap berjalan mulus tanpa gejolak yang berarti. Terpenting, semoga Data Pemilih yang dihasilkan lewat proses tersebut benar-benar valid, kredibel, dan utuh. Sebuah hasil yang sempurna hanya akan tercapai melalui proses detail yang teliti dan sempurna pula.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H