Mohon tunggu...
Faisol Bahri
Faisol Bahri Mohon Tunggu... Wiraswasta - TADRIS IPS IAIN JEMBER

Semangat patennang bedeh Allah

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Pendidikan Esensialisme

21 Mei 2020   22:13 Diperbarui: 21 Mei 2020   22:10 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assalamu'alaikum wr.wb

Bismillahurrohmanirrohiim

1. Pengertian Filsafat esensialisme

Filsafat Esensialisme adalah ilmu filsafat yang berkembang pada zaman Renaisance mempunyai tinjauan yang berbeda dengan Progresivisme,  yaitu mengenai pendidikan dan kebudayaan. 

Jika Progresivisme mengannggap pendidikan yang penuh fleksibilitas, serba terbuka untuk perubahan, tidak ada keterkaitan dengan doktrin tertentu, toleran dan nilai-nilai dapat berubah dan berkembang, maka aliran esensialisme ini memandang bahwa pendidikan yang bertumpu pada dasar pandangan fleksibilitas dalam segala bentuk dapat menjadi sumber timbulnya pandangan yang berubah, mudah goyah, kurang terarah dan tidak menentu serta kurang stabil.

Karena itu pendidikan harus pijakan di atas nilai yang dapat mendatangkan kestabilan, telah teruji oleh waktu, tahan lama, dan nilai-nilai yang memiliki kejelasan dan tersleksi. Pola dasar pendidikan aliran esensialisme yang di dasari oleh pandangan humanisme, yang merupakan reaksi terhadap hidup yang mengarah kepada keduniaan dan serba ilmiah.

Tokoh-tokoh aliran Filsafat esensialisme

William C. Bagley, Thimas Briggs, Frederick breed dan Isac L. Kandell

Tokoh- tokoh ini berpendapat bahwa warisan budaya merupakan fungsi utama dari pendidikan yang harus di sampaikan atau di terapkan kepada generasi muda.

1. Pendidikan harus dilakukan dengan usaha yang keras untuk memperoleh ilmu tersebut

2. Inisiatif dalam pendidikan di tekankan kepada guru.

3. Inti proses pendidikan adalah asimilasi dari mata pelajaran yang telah di tentukan.

4. Sekolah hatus mempeetahankan tradisi atau budaya metode-metode tradisional untuk mempertahankan disiplin mental.

5. Tujuan akhir pendidikan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan umum merupakan tuntutan demokerasi yang nyata.

Sekian , terima kasih

Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun