Sebelum petang menggulung matahari
Ia bergegas membersihkan diri
Jemarinya dengan lihai melakukan segala
Hingga akhirnya ia duduk bertapa
Tak ada makanan yang akan masuk melalui mulutnya
Juga air untuk mengempas dahaga
Duduk bersila memejamkan mata
Melintasi malam menyambut fajar
Rambut telah memutih hampir seluruh
Kulit keriput dan kedua bola mata dipenuhi katarak
Namun semangat tetap bergejolak
Seluruh pagi ia lewati bersama berita yang entah
Melampaui yang tertulis, ia menjangkau yang tersembunyi
"Nusantara masih bersama Yang Mencipta," katanya lirih
Selepas mengisi perut
Jemari Nenek menari indah di permukaan layar ponsel pintar
Berbagai macam permainan ia lahap
Berbagai macam gosip ia cerna
Berbagai macam berita ia telaah
"Aku ini nenek milenial," katanya syahdu, "Artificial Intelligence sampai pilpres tak ketinggalan."
Jelas kuingat ia berkata
Tinta di jarinya akan menjadi pertanda
Ia turut mendatangkan petaka
Jika ia tak meminta petunjukNya
Jika ia tak menggali segala dengan akal sehatnya
Jika ia tak mengajak hatinya bicara
Jemari Nenek menari indah di permukaan layar ponsel pintar
Ia tuliskan caption di sebuah foto ketika ia bertapa :
Tak ada sesuatu yang baru di bawah kaki langit
Kita hanya butuh beradaptasi
Usia tak menghalangi
Sebab manusia bertumbuh bersama gerak alam
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI