Mohon tunggu...
Mikchel Naibaho
Mikchel Naibaho Mohon Tunggu... Novelis - Pembaca. Penjelajah. Penulis

Pegawai Negeri yang Ingin Jadi Aktivis Sosial

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Jemari Nenek

22 Agustus 2018   18:03 Diperbarui: 22 Agustus 2018   18:12 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto : thesick7billion.tumblr.com

Sebelum petang menggulung matahari

Ia bergegas membersihkan diri

Jemarinya dengan lihai melakukan segala

Hingga akhirnya ia duduk bertapa

Tak ada makanan yang akan masuk melalui mulutnya

Juga air untuk mengempas dahaga

Duduk bersila memejamkan mata

Melintasi malam menyambut fajar

Rambut telah memutih hampir seluruh

Kulit keriput dan kedua bola mata dipenuhi katarak

Namun semangat tetap bergejolak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun