Pendidikan merupakan suatu hal yang penting. Dimana setiap manusia berhak mendapatkan pendidikan. Dalam Islam sendiri sebagai agama yang menempatkan masalah pendidikan pada tempat yang utama dalam ajarannya. Seperti yang kita ketahui dalam wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad yaitu ayat yg memili arti "bacalah" yang mengandung perintah untuk mencerdaskan manusia dengan memaluli proses membaca dan menulis, yang kemudian melalui ini manusia bisa mengembangkan ilmunya.
Model pendidikan Homeschooling ini secara keseluruhan ditanggung jawabkan kepada orang tua, tidak diserahkan kepada pihak lain sebagaimana sekolah formal. Orang tua merupakan pendidik pertama dan utama dan memiliki peran yang sangat penting dalam pertumbuhan anak-anakanya baik secara fisik maupun secara psikis. Karena anak merupakan amanat Allah yang diberikan kepada setiap orang tua. Meraka dilahirkan secara fitrah dan tergantung pada orang tualah untuk menjaga atau merusak fitrah itu, sebagaimana dalam sabda Rasulullah SAW.
HomeSchooling memiliki arti gabungan dari dua kata dalam bahasa Inggris yaitu "Home" dan "Schooling". Sedangkan arti secara umum adalah pembelajaran yang dilakukan di rumah dimana sebuah keluarga memilih untuk bertanggung jawab sediri dalam pendidikan dan mendidik anak-anaknya dengan berbasis rumah (Al-Mandari Syaifudin, 2004:1).Â
Dalam proses pembelajaran tidak hanya  dan tidak harus dilakukan oleh orang tua, akan tetapi mereka juga dapat memanggil guru privat untuk datang ke rumah. Suatu proses pembelajaran homeschooling tidak selalu dilakukan di rumah akan tetapi orang tua juga dapat menggunakan sarana apa saja dan dimana saja untuk pendidikan anaknya.
Sistem pendidikan homeschooling telah diatur dalam peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 129 Tahun 2014 tentang Sekolah Rumah. Â Menurut Permendikbud Nomor 129 Tahun 2014, homeschooling adalah pendidikan yang secara sadar dan terencana dilakukan oleh orangtua atau keluarga di rumah maupun tempat-tempat lain.
Menurut Para Ahli:
- Dr. Seto Mulyadi Psi. Msi Homeschooling adalah belajar mandiri dengan suasana bermain sambil mengasah kreatifitas juga sekolah yang dilakukan di rumah yang menempatkan anak sebagai subjek dengan pendekatan pendidikan secara "at home" pembelajarannya dapat dilakukan dimana saja, kapan saja dan dengan siapa saja (Himmatul Aliyah:2008:53).
- Elly Yulaelawati (Depdiknas) Homeschooling adalah proses layanan pendidikan yang secara sadar, teratur, dan terarah dilakukan oleh orang tua atau keluarga dan proses belajar mengajar pun berlangsung dalam suasana yang produktif, agar setiap anak yang unik dapat berkembang secara maksimal.
Pertama kali munculnya pembelajaran homeschooling yaitu di Negara Amerika Serikat dengan presentase anak-anak 5-17 tahun yang diberikan pendidikan homeschooling meningkat mulai dari tahun 1999 sampai sekarang. Setelah itu berkembang ke beberapa Negara di Eropa (Al Mandari.Â
Apabila kita lihat dapa zaman dahulu bahwa pembelajaran ini ada di zaman Nabi Muhammad, bagaimana Nabi dan para Shohabah mendidik saudaranya sendiri yaitu setelah mendapatkan ilmu dari Nabi, mereka memberitahu atau mengajarkan ilmu apa yang sudah di dapat kepada anak dan istri mereka.  Nabi bersabda " bahwasannya seorang anak tidak dilahirkan ke bumi kecuali dalam keadaan suci atau beragama islam. Tetapi bagaimana kelak ia akan menjadi orang Nasrani atau Yahudi  dan lain sebagainya, pengaruh tersebut didapat dari orang tuanya.
Di Indonesia sendiri terdapat tiga model Homeschooling di antaranya yaitu:
- Homeschooling Tunggal
metode ini dilakukan dalam satu keluarga dan tidak bergabung dengan keluarga lainnya.
- Homeschooling Majemuk
metode ini dilakukan oleh beberapa keluarga dengan kegiatan-kegiatan tertentu juga kegiatan pokok, kegiatan tetap dilakukan di rumah masing-masing.
- Komunitas HomeschoolingÂ
Yaitu gabungan dari komunitas majemuk dan mereka menyusun silabus, bahan yang akan diajarkan, kegiatan dan hal-hal lainnya.
Pengaruh homeschoolingÂ
      Pengaruh dalam kehidupan social anak ialah pergaulan anak tersebut sangat terbatas, mereka pun sulit memiliki teman baru, kemungkinan juga aka nada kesulitan dalam bersosialisasi terhadap lingkungan, mereka lebih cenderung fokus belajar dan mereka juga menjadi kurang pergaulan hingga mengahambat anak tersebut untuk menemukan suatu hal yang baru yang membuat daya pikirnya berkembang.
Menurut Dr. Brian Ray ketua (NHERI) bahwa siswanya memiliki hubungan social yang baik daripada temannya yang bersekolah di sekolah umum dan sebabnya yaitu karena mereka memiliki pergaulan yang lebih parah dalam perjalanan hidupnya (Mu'in Fatchul,2011:24). Contohnya: ketika pembelajaran di rumah dengan orang tua, mereka juga bisa belajar di lingkungan luar rumah.
Metode sosiologis di atas usia, dengan demikian akan menghasilkan penguat kekuasaan sosial, karena ini menandai kebalikan dari citra masyarakat yang sebenarnya, maka dari itu sangat penting adanya hubungan dan pengetahuan sosial anak dengan lingkungan sekitarnya karena berguna penting dalam pembentukan watak anak.
Dampak Positif dan Negatif Homeschooling:
- Memiliki waktu fleksibel yaitu antara orang tua, anak dan pengajar dapat bermusyawarah untuk menentukan waktu yang tepat untuk belajar.
- Orang tua dapat mengawasi anaknya secara langsung
- Orag tua dan anak dapat saling menghargai dalam penentuan waktu, judul materi belajar, dan cara belajar yang sesuai dengan anaknya.
- Tidak ada perlombaan yang membuat anak dapat mengukur kemampuannya.
- Gaji pengajar lebih besar daripada pembelajaran di sekolah umum
- Kurangnya pergaulan dengan teman dan lingkungan sekitar.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pendidikan homeschooling sudah menjadi kurikulum pembelajaran yang digemari keluarga pada zaman sekarang. Dengan menggunakan metode pembelajaran di rumah akan tetapi juga pembelajaran dapat di lakukan di lingukan luar rumah. Dalam hal ini merupakan proses pengasuhan anak maka orang tua harus focus terhadap perkembangan anak.Â
Metode ini memiliki dampak positif dan negative kita tidak dapat menilai dari satu sisi saja terhadap keluarga yang mendidik anaknya dengan cara ini. Akan tetapi kepada setia orang tua agar mengawasi dan menjaga proses pendidikan anak dan juga perkembangan dan hubungan sosial anak karena ini sangat penting dalam proses pertumbuhan anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H