Mental emosional adalah suatu kondisi dimana seseorang mengalami perubahan psikoligis pada keadaan tertentu, tetapi bisa kembali semula. Akan tetapi masalah ini apabila tidak ditangani secara tepat maka akan berdampak buruk bagi proses perkembangan anak tersebut. Namun masalah ini mudah diselesaikan apabila pasien tau bagaiamana cara agar ia cepat pulih dari masalah yang sedang ia alami. Namun jika tidak maka dianjurkan kepada pasien untuk datang kepada team kesehatan seperti psikiater atau psikolog. (mubasyiroh et al. 2017)
Menurut National Allience of Mental Illnes, Gangguan Mental adalah suatu keadaan dimana seorang Individu mengalami gannguan pada pemikiran, perasaan, mood, kemampuan berinteraksi dengan orang lain dan fungsi sehari-hari. Dan seperti yang kita ketahui bahwasannya gangguan kesehatan mental di definisakan sebagai penyakit atau kondisi yang mempengaruhi cara berfikir, perilaku dalam bertindak atau berhubungan dengan orang lain serta lingkungan disekitarnya.
Pada umumunnya gangguan emosional sering terjadi pada remaja, seperti kecemasan atau depresi. Di samping itu seorang remaja yang mengalami gangguan emosional akan mengalami sifat mudah marah dan depresi. Dilansir dari halodoc.com, ganguan emosial tidak hanya berdampak pada gelaja psikologis, juga dapat menimbulan gejala fisik, seperti sakit kepala, sakit perut dan mual.
Dari beberapa sumber yang saya dapatkan, berikut merupakan jenis-jenis gangguan kejiawaan yang perlu diketahui ialah:
1. Gangguan CemasÂ
Yaitu mengalami peningkatan detak jantung dan sering berkeringat.
2. Gangguan MoodÂ
Merasa sedih, tidak bahagia, atau gejolak dari kebahagiaan hingga kesedihan berlebihan.
     Dilansir dari alodokter.com, gangguan jiwa yang membuat suasana hati cepat berubah yaitu: Bipolar, depresi dan siklotomik
1. Bipolar
2. Episode mania
 Melibatkan suasana hati yang meningkat atau mudah tersingung, aktivitas berlebihan, bicara cepat, harga diri meningkat, dan kebutuhan tidur yang sedikit.
3. Depresi
Gangguan mood di tandai dengan perasaan sedih yang berlebihan dan ketidak pedulian.
4. SiklotomikÂ
Munurut honestdocs.id, siklotomik merupakan gangguan Susana hati yang dapat menyebabkan perubahan emosi naik turun.
5. Gangguan PsikotikÂ
Kesadaran atau pola fikir yang terdistrosi (kesalahan logika dalam berfikir), yang kecenderungan berpikir yang berlebihan serta tidak rasional. Apabila dibiarkan, kesalahan ini akan menjadi kebiasaan, mempengaruhi kondisi emosional, mempengaruhi kondisi kita dan dapat terwujud dalam bentuk perilaku.
Gejalanya yaitu:Â
- Halusinasi (seseorang melihat, mendengar, menyentuh, merasakan atau mencium sesuatu yang sebenernya tidak ada)
- Delusi (keyakinan atau kenyataan semu yang diyakini terus menurus meskipun bukti atau kesepakan berlawanan)
Skizofernia/ganguan jiwa salah satu contoh gangguan psikotik ditandai dengan:
Distrosi kognitif/ dalam berfikir (kesalahan logika dalam berfikir, serta kecendrungan berfikir yang berlebihan serta tidak rasional). Kesalahan dalam berfikir inilah yang membuat kita meyakinkan diri akan sesuatu yang tidak benar atau belum tentu kebenarannya, apabila kesalahan tersebut dilakukan secara terus menerus terhadap diri sendiri, sehingga hanya kita hanya akan merasakan emosi negatife. Karena emosi negatife itulah akan terpatri dalam kepribadian kita dan dapat meghambat segala aktivitas.
1. Persepsi
2. Emosi
3. Perilaku dan bahasa
4. Gangguan MakanÂ
Melibatkan Emosi, sikap, perilaku ekstrim melibatkan berat badan serta makan. Asupan makan tidak mencukupi/ melebihi yang dapat merusak kesejahteraan individu. Dilansir dari sehatq.com jenis gangguan Makan:
1. Binge Eating Disorder
Mengosumsi jumlah makanan yang banyak dan tidak terkendalikan meski tidak dalam keadaan lapar sekalipun. Kemudian pasien akan merasamalu dan jijik terhadap dirinya sendiri.
2. Anorexia Nervosa
Selalu berfikir bahwasannya dirinya gemuk sehingga berusaha sangat keras agar tidak menaikan berat badannya. Sehingga membatasi makanan yang mengandung kalori yang akan dikosumsi
3. Bulimia Nervosa
Mengosumsi makanan dalam jumlah banyak dengan cepat dan tidak dapat dikendalikan
5. Krontrol Impuls
Seseorang yang tidak dapat menahan keinginan atau dorongan untuk melakukan tidakan yang membahayakan diri atau orang lain. Seseorang yang terlibat dengan objek kecanduan cenderung mengabaikan tanggung jawab. Contohnya: menyalah gunakan narkoba, meminum alkoholÂ
6. Gangguan KepribadianÂ
Mempunyai pola pikir atau perilaku yang cenderung kaku dan tidak sehat. Seorang yang memiliki gangguan kepribadian mengalami kesulitan dalam memahami dan berhubungan dengan situasi bersama individu lainnya. Menyebabkan masalah dan keterbatasan yang signifikan dalam hubungan, aktifitas sosial, pekerjaan dan sekolah.
Seseorang dengan gangguan kepribadian mengalami kesulitan dalam memahami berhubungan dengan situasi bersama individu lainnya. Menyebabkan masalah yang segnifikan dalam hubungan aktifitas sekolah, lingkungan dan berkerja.
7. Obssesive Complusieve disorder ( OCD)Â
Diselimuti olah fikiran atau ketakutan yang membuat melakukan tindakan kekerasan. Contoh: seseorang takut terkontaminasi oleh bakteri. Pada umumnya mereka merasa jika disekitarnya terdapat banyak kuman sehingga ia terus cuci tangan.
8. Gangguan Stres pasca trauma (PTSD)Â
Sebab terjadinya peristiwa traumatis atau menakutkan sebab kejadian dimasa lampau. Contoh: kekerasan sexsual, kekerasan fisik, becana
Memiliki kenangan yang abadi, namun yang cenderung kebal secara emosional, keadaan tersebut terjadi ketika sesorang mengembangkan emosinya sebab terjadinya peristiwa traumatis.
9. Gangguan DisosiatifÂ
Lebih cenderung memiliki kecendrungan ingatan dalam kesadaran, identitas dan kesadaran kesadaran umum tentang diri maupun umum.
Akibatnya yaitu peristiwa traumatis atau bencana alam yang disaksikan.
Setelah kita lebih mengetahui beberapa gangguan kesehatan pada mental mulai dari penjelasan akibatnya, dengan bekal pengetahuan tersebut hendaknya kita lebih menjaga agar mental semosional kita tetap sehat. Adapun hal yang sangat penting untuk mejaga kesehatan mental yaitu dengan menjaga kualitas tidur, batasi pengunaan sosial media secara dengan jangka waktu yang lama dan juga menjalankan pola hidup sehat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H