Mohon tunggu...
Baharudin Pitajaly
Baharudin Pitajaly Mohon Tunggu... -

penikmat Kopi, peminat ikan Kakap

Selanjutnya

Tutup

Politik

Melacak Jejak Sang Maestro Parlemen Jalanan (BRANI Sang-Republikan)

20 Mei 2016   14:27 Diperbarui: 20 Mei 2016   14:45 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kini Sang Maestro dan keluarga kecilnya yang hidup dengan kesederhanan menajdi cermin kebahagiaan bukan semata-mata ukuranya keberlimpahan materi. Kebahagiaan keluarga kecil Sang Maestro menjadi tumpuan keluh kesah orang-orang di sekitarnya atas kemalangan atau kesusahan yang di alami. Justru hal seperti inilah membuat kelurga kicilnya lebih berwarna dalam kehidupan.

491-178895192494623-9216483452399424573-n-573eb657917e611911fef4b0.jpg
491-178895192494623-9216483452399424573-n-573eb657917e611911fef4b0.jpg
Mencintai keluaraganya tidak membuat sang maestro lupa atas perjuangan dan cita-cita besarnya selama ini yang terus di dengungkan. Kini keluarga menjadi sandaran melepaskan kepenatan di sela-sela tugas sebagai Senator, canda dan tawa selalu mewarnai kehidupan keluarga kecilnya hingga menambah hangatnya kemesraan membentuk haromisasi seiring berjalannya waktu.

Poros Timur Indonesia Menggugat (TIM)

BRANI-SangRepublikan kini memainkan peran strategis sebagai Senator DPD RI di percayakan sebagai wakil ketua Komite II dan ketua Panja Pemekaran, hingga menginisiasi pembentukan Komunitas atau poros Timur Indonesia menggugat dan mengkonsolidir kekuatan timur sebagai protes atas kebijakn pembangun yang tidak merata di lakukan oleh Negara.

Selalu saja terjadi pembedaan dalam konteks pembangunan, Indonesia Timur selalu di rugikan padahal kekayaan sumberdaya Alam yang melimpah telah di kapitalisasi untungnya di bawa ke Jakarta sebagai pusat kekuasan dan di bangunlah gedung-gedung mewah pencakar langit, pembangunan infrastruktur di perbaiki dari waktu ke waktu baik Jawa dan Sumatra, Dan di Timur di biarkan miskin dan melarat datang mengerogoti, infrastruktur RS, Jalan, Sekolah masi kurang, kesejangan antara miskin dan kaya makin melebar tanpa ada upaya srius dari pemerintah.

Harapan besar atas pembentukan poros Timur Indonesia Mengguat atas keadilan pembanguan demi kemajuan bangsa dan Negara ini menjadi harga mati, Poros ini tidak di bentuk karena alasan yang sempit, dan picik, melibatkan muliti sektoral tentu di harapkan betul-betul menjadi instrument baru dalam konteks Timur Indonesia memperjuankan kesetaraan dan keadilan pembangunan.

12644687-136974803353329-2686094183064817297-n-573eb68c51f9fd170555741c.jpg
12644687-136974803353329-2686094183064817297-n-573eb68c51f9fd170555741c.jpg
Berdsarkan (Perpres) Presiden Jokowi, telah menetapkan 122 kabupaten ini sebagai daerah tertinggal 2015-2019, (perpres) dengan Nomor 131/2015 tentang Penetapan Daerah Tertinggal Tahun 2015–2019. Perpres itu ditandatangani pada (4/11/2015) lalu, seperti tertuang dalam situs Setkab, Kamis (Detiknews 10/12/2015). Tetap presentasi terbesar sebagai daerah tertinggal adalah Timur Indonesia.

Kita tentu bisa membandingkan dengan data yang di keluarkan oleh pemerintah sebelumnya dengan indikaor daerah tertinggal yakni daerah kabupaten yang wilayah serta masyarakatnya kurang berkembang dibandingkan dengan daerah lain dalam skala Nasional. Berdasarkan data Kemendes tahun 2016 ternyata 70% atau sama dengan 128 kabupaten daerah tertinggal itu berada di Timur Indonesia dari total 183 daerah tertinggal. sementara 30% berada di kawasan Barat Indonesia atau sama dengan 55 Kabupaten daerah tertinggal.

Ini data yang sebenarnya sama pada periode pemerintah SBY sebulumnya dengan angka presentase yang sama tidak tidak berubah. bahwa timur tetap mayoritas daerah tertinggal (Antara/sabtu 26-5-2010). Menjedikan memang daerah dengan kekayaan Alam baik Laut dan darat melimah ruah namun Rakyatnya tetap melarat, dan tertingal dalam pembangunan itulah Timur Indonesia.

Gerakan Timur Indonesia Menggugat sebagai Kanal Issue Separatisme

Pembentukan poros Timur Indonesia Menggugat bisa di kelolah lebih maju dan cangih dalam ruang yang lebih luas dan perdebatan soal Isue gerakan separatisme yang mengancam kedaulatan NKRI. Tentu poros tersebut menjadi sangat tepat dan elastis tidak sepenuhnya memainkan satu segmentasi Isue, namun poros tersebut akan terlihat di namis ketika banyak isue yang bisa terkelolah secara maksimal dengan Outputnya nanti berupa program tematik dalam perjuangan bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun