Pengendalian yang baik disertai rasa cinta, akan menghasilkan tindakan koreksi, korektif dan preventif yang efektif atas temuan-temuan yang dihasilkan dalam kegiatan Tinjauan Manajemen.
Fase Peningkatan Standar SPMI
Dalam tahap yang ke lima, Peningkatan Standar SPMI adalah hasil alami dari seluruh proses yang didasari "rasa cinta" terhadap pekerjaan.Â
Semangat untuk terus melakukan yang terbaik (the best) dan meningkatkan mutu hanya dapat muncul jika setiap individu memiliki keterikatan emosional dan komitmen terhadap pekerjaannya.Â
Proses peningkatan yang berkelanjutan (kaizen) dalam SPMI tidak hanya terkait dengan teknis, tetapi juga dengan bagaimana menumbuhkan sikap dan nilai individu dalam menjalani pekerjaannya. Inilah yang disebut sebagai budaya mutu.
Budaya mutu SPMI terdiri dari pola sikap, pola pikir dan pola perilaku yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Dalam konteks pendidikan tinggi, mencintai pekerjaan tidak hanya berarti bekerja keras, tetapi juga memahami dampak luas (impact) dari apa yang dikerjakan.Â
Kualitas pendidikan yang dihasilkan akan sangat dipengaruhi oleh seberapa besar kecintaan kita terhadap apa yang kita lakukan. Sebagaimana kutipan yang disampaikan Steve Jobs diatas: "The only way to do great work is to love what you do".
Oleh karena itu, penguatan SPMI melalui PPEPP memerlukan komitmen yang kuat, dan komitmen ini hanya bisa dibangun jika ada cinta terhadap pekerjaan di setiap tahapan proses. Komitmen dan rasa cinta harus dibangun dari segenap anggota Civitas Akademika.
Penguatan SPMI bukanlah soal sistematisasi yang kaku, tetapi lebih dari itu, pada bagaimana kita membangun budaya cinta terhadap kualitas dan pekerjaan itu sendiri.
Dengan mencintai pekerjaan dan tugas-tugas SPMI, setiap langkah dalam siklus PPEPP menjadi lebih bermakna, dan upaya perbaikan mutu menjadi lebih berkelanjutan dan efektif. Stay Relevant!