Mohon tunggu...
Bagus Suminar
Bagus Suminar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen UHW Perbanas Surabaya dan Pemerhati Ilmu Manajemen

Ayah dgn 2 anak dan 1 cucu, memiliki hobi menciptakan lagu anak dan pemerhati manajemen mutu pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Perguruan Tinggi, SPMI dan Kekuatan Cinta

21 Agustus 2024   04:51 Diperbarui: 21 Agustus 2024   17:16 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pelaksanaan Standar SPMI

Ketika kebijakan dan standar SPMI telah ditetapkan, Pelaksanaan menjadi fase kritis. Di sinilah kecintaan terhadap pekerjaan benar-benar diuji. 

Orang yang mencintai pekerjaannya akan menjalankan kebijakan dengan penuh dedikasi, bahkan di tengah berbagai ujian dan tantangan yang ada. 

Mereka tidak hanya menjalankan tugas sesuai instruksi, tetapi juga "berinisiatif" mencari cara-cara terbaik, ide-ide inovasi untuk memastikan kebijakan dan standar dijalankan secara optimal. 

Implementasi standar yang didorong oleh cinta terhadap pekerjaan tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga mendorong kreativitas dalam menghadapi kendala yang muncul.

Baca juga: Pernyataan Komitmen dalam Kebijakan SPMI

Evaluasi dan Pengendalian Standar

Tahapan Evaluasi dan Pengendalian dalam PPEPP juga sangat dipengaruhi oleh sikap cinta, sikap positif terhadap pekerjaan. 

Evaluasi yang objektif dan tepat memerlukan dedikasi dan perhatian terhadap hal-hal detail, yang hanya bisa dicapai jika seseorang memiliki "minat besar" terhadap apa yang mereka lakukan. 

Cinta terhadap pekerjaan mendorong evaluasi yang jujur dan terbuka untuk perbaikan, bukan sekadar formalitas, asal sekedar selenggara program kerja.

Dalam pengendalian, kecintaan terhadap pekerjaan akan mendorong kepatuhan terhadap standar mutu tanpa merasa terbebani oleh proses administratif yang rumit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun