Mohon tunggu...
Bagus Suminar
Bagus Suminar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen UHW Perbanas Surabaya dan Pemerhati Ilmu Manajemen

Ayah dgn 2 anak dan 1 cucu, memiliki hobi menciptakan lagu anak dan pemerhati manajemen mutu pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sinergi Komunikasi, Pilar Budaya Mutu Perguruan Tinggi

15 Agustus 2024   15:06 Diperbarui: 16 Agustus 2024   06:26 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam dinamika perguruan tinggi yang semakin kompleks, komunikasi internal memainkan peran yang sangat penting dalam membangun dan mempertahankan budaya mutu. 

Tanpa komunikasi yang efektif, upaya untuk menerapkan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dengan pendekatan PPEPP---Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, dan Peningkatan standar---dapat mengalami berbagai hambatan. 

Oleh karena itu, perguruan tinggi harus memastikan bahwa komunikasi internal bukan hanya berjalan, tetapi juga mampu menjangkau seluruh elemen institusi secara Efektif, efisien dan berkelanjutan.

Berikut beberapa media komunikasi yang perlu ditingkatkan peran dan fungsinya dalam memajukan budaya mutu perguruan tinggi:

Memo dan email merupakan salah satu media komunikasi yang umum digunakan di perguruan tinggi. Kedua media ini, meskipun terlihat sederhana, memiliki dampak besar ketika digunakan dengan tepat. 

Contoh, ketika ada kebijakan mutu baru atau penambahan / perubahan prosedur, memo dan email dapat digunakan untuk menyampaikan informasi tersebut secara cepat dan efisien. 

Berita atau informasi yang disampaikan melalui memo dan email ini untuk ringkas, jelas, dan mudah dipahami oleh semua pihak yang terlibat, sehingga tidak ada kebingungan atau interpretasi yang salah.

Selain itu, rapat rutin dengan agenda khusus tentang penjaminan mutu (seperti tinjauan manajemen) dapat menjadi salah satu forum penting untuk mendiskusikan pencapaian, tantangan, dan strategi peningkatan mutu. 

Rapat ini harus melibatkan berbagai pihak, mulai dari pimpinan hingga staf administrasi, sehingga semua elemen dalam perguruan tinggi merasa memiliki tanggung jawab yang sama terhadap mutu (quality is everyone responsibility). 

Rapat ini juga dapat menjadi tempat untuk melakukan Tinjauan Manajemen (management review), di mana pencapaian standar SPMI dan tantangan dibahas secara mendetail dan tindakan korektif dapat segera diambil.

Newsletter internal adalah media lain yang dapat digunakan untuk menyebarkan informasi penting secara berkala. 

Dengan menggunakan newsletter, perguruan tinggi dapat membangun kebiasaan pembacaan rutin di kalangan civitas akademika tentang kegiatan dan pencapaian SPMI. 

Hal ini tidak hanya meningkatkan kesadaran tetapi juga menginspirasi / mendorong keterlibatan lebih dalam dalam upaya menjaga dan meningkatkan mutu.

Baca juga: Penguatan SPMI melalui Komunikasi Internal Perguruan Tinggi

Papan pengumuman juga masih menjadi salah satu media yang relevan, terutama jika ditempatkan di lokasi-lokasi strategis yang sering dilalui oleh dosen, staf, dan mahasiswa. 

Dengan memperbarui informasi secara berkala di papan pengumuman, perguruan tinggi dapat memastikan bahwa semua pihak selalu mendapat informasi terbaru mengenai kebijakan, standar, dan prosedur SPMI.

Kemajuan teknologi memberikan kesempatan bagi perguruan tinggi untuk memperkuat komunikasi internal melalui platform intranet dan internet. 

Melalui intranet, perguruan tinggi dapat menyediakan akses mudah ke berbagai dokumen, kebijakan, standar, dan prosedur SPMI. 

Hal ini memungkinkan seluruh anggota organisasi untuk selalu terhubung dan dapat mengakses informasi yang mereka butuhkan kapan saja dan daru mana saja mereka berada (manfaat internet).

Penggunaan platform pesan instan seperti WhatsApp atau Telegram juga semakin populer sebagai media komunikasi internal.

Kecepatan dalam menyampaikan pesan dan kemampuan untuk berkolaborasi secara real-time membuat platform ini menjadi pilihan yang sangat efektif. 

Respon cepat terhadap pertanyaan atau masalah yang muncul dapat mencegah potensi hambatan dalam implementasi SPMI.

Laporan berkala mengenai kemajuan (progress) penjaminan mutu juga memegang peran penting dalam memastikan bahwa seluruh civitas akademika mengetahui kondisi terbaru institusi. 

Melalui laporan ini, perguruan tinggi dapat menganalisis pencapaian, mengidentifikasi kendala, dan merumuskan rekomendasi perbaikan yang lebih akurat.

Dalam rangka meningkatkan pemahaman dan kesadaran, presentasi juga dapat menjadi media yang efektif. 

Mengadakan presentasi mengenai hasil evaluasi dan rencana peningkatan mutu tidak hanya akan menyampaikan informasi, tetapi juga membangun semangat dan motivasi seluruh anggota organisasi.

Selain menyampaikan informasi, perguruan tinggi juga perlu mengumpulkan umpan balik melalui survei dan kuesioner. 

Ini adalah langkah penting untuk memastikan bahwa kebijakan, standar, dan prosedur mutu yang diterapkan benar-benar efektif dan relevan dengan kebutuhan semua pihak.

Pembuatan video, LMS (learning management system) dan webinar sebagai media pelatihan atau penyebaran informasi juga semakin populer di era digital ini. 

Video yang dibuat dengan baik, e-learning dan webinar yang interaktif dapat menjangkau anggota organisasi yang tidak dapat hadir secara langsung, memastikan bahwa tidak ada yang tertinggal dalam upaya penjaminan mutu.

Forum diskusi, baik offline maupun online, memungkinkan civitas akademika untuk berbagi ide, bertanya, dan berdiskusi mengenai isu-isu yang terkait dengan penjaminan mutu. 

Ini menciptakan ruang komunikasi yang terbuka dan kolaboratif, di mana setiap orang merasa didengar dan dihargai.

Penting juga bagi perguruan tinggi untuk memanfaatkan media sosial sebagai sarana untuk mempromosikan budaya mutu kepada stakeholder eksternal. 

Melalui konten yang menarik di platform seperti Instagram atau Facebook, institusi dapat menunjukkan komitmennya terhadap mutu dan menarik perhatian publik.

Sebagai kesimpulan, komunikasi internal yang efektif adalah fondasi bagi terciptanya budaya mutu yang kuat di perguruan tinggi. 

Dengan memastikan bahwa setiap elemen dalam institusi terhubung (terintegrasi) dan berkomunikasi secara sinergis, perguruan tinggi dapat terus berkembang dan meningkatkan kualitasnya, menghadapi tantangan masa depan dengan penuh kesiapan dan kepercayaan diri. Stay Relevant!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun