Tujuan Society 5.0 adalah untuk menciptakan masyarakat di mana tantangan sosial diselesaikan dengan memasukkan inovasi revolusi industri keempat (misalnya Internet of Things/IoT, Big Data, Artificial Intelligence (AI) atau Kecerdasan Artifisial, dan ekonomi berbagi) ke dalam industri dan kehidupan sosial.
Istilah Era Society 5.0 berasal dari Jepang dari Dewan Pemerintah untuk Sains, Teknologi, dan Inovasi dan menangani setiap aspek masyarakat seperti perawatan kesehatan, mobilitas, infrastruktur, politik, pemerintah, ekonomi, dan industri.
Organisasi Modern
Organisasi modern bukan lagi organisasi yang eksklusif atau organisasi yang tertutup, organisasi modern sudah menjadi organisasi yang terbuka dan bersifat fleksibel. Organisasi modern saling berkaitan dengan lingkungan, oleh sebab itu manusia yang ingin bertahan hidup harus menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya.
Dapat kita lihat saat ini banyak organisasi-organisasi modern yang keberadaannya sukses mendapat penerimaan dari masyarakat dan memberi imbal positif terhadap lingkungan.
Persoalan kepemimpinan selalu memberikan kesan yang menarik. Permasalahan ini selalu menyuguhkan daya tarik pada setiap orang yang begitu kuat. menurut salah satu ketua organisasi modern yakni Febriansyah T. menyatakan "ketika membicarakan sebuah kepemimpinan ada beberapa hal yang harus dijadikan sebagai acuan atau bahkan ideologi.Â
Kepemimpinan bukan suatu yang istimewa, tetapi tanggung jawab, ia bukan fasilitas tetapi pengorbanan, juga bukan untuk berleha-leha tetapi kerja keras. Ia juga bukan kesewenang-wenangan bertindak tetapi kewenangan melayani."
Kepemimpinan adalah perihal keyakinan (pelopor) dan usaha (bertindak). Pengertian kepemimpinan dapat dilihat dari berbagai sisi kepemimpinan itu sendiri, kepemimpinan mengandung dua segi dan proyeksi, yaitu:
- Pemimpin formal, orang yang secara resmi diangkat dalam jabatan kepemimpinannya, teratur dalam organisasi secara hirarki. Kepemimpinan formal ini disebut dengan istilah "kepala".
- Pemimpin informal, yaitu kepemimpinan ini tidak mempunyai dasar pengangkatan resmi, tidak nyata terlihat dalam hirarki kepemimpinan organisasi (inilah pemimpin yang harus di waspadai sekaligus dihormati)
Bahkan menurut saya kepemimpinan tidak harus dibatasi oleh aturan-aturan atau tata krama birokasi. Kepemimpinan tidak harus diikat oleh suautu organisasi tertentu. Melainkan kepemimpinan bisa terjadi disiapa saja, asalkan seseorang menunjukan kemampuannya memengaruhi prilaku orang-orang lain kearah tercapainya tujuan tertentu.
Seorang ulama di beberapa kabupaten di Jawa Timur dapat diikuti orang lain dan memiliki pengaruh yang besar terhadap orang-orang di daerahnya, tidak harus terlebih dahulu diikat oleh aturan-aturan atau ketentuan-ketentuan organisasi yang sering kita sebut bersama dengan nama birokrasi.Â
Konkretnya, seorang kiai atau ulama, dengan pengaruhnya yang besar, mampu memengaruhi tingkah laku seorang Bupati Kepala Daerah didalam memimpin daerahnya, sehingga tidak harus terlebih dahulu kiai tersebut menjadi pegawai dikapubaten.