Mohon tunggu...
Bagus Sudewo
Bagus Sudewo Mohon Tunggu... Lainnya - Blog

Gen Z | Contributor Writer Yoursay.id

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Transformasi UMKM Desa dengan E-Commerce: Dorong Pertumbuhan Ekonomi

12 Agustus 2024   11:55 Diperbarui: 12 Agustus 2024   12:29 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Pexels/Erik Mclean)

Pergeseran ke era digital telah membuka peluang besar bagi UMKM pedesaan untuk menjangkau pasar yang lebih luas. E-commerce telah menjadi salah satu cara utama bagi produk lokal untuk bersaing di tingkat nasional bahkan internasional. Namun, di balik peluang yang menjanjikan ini, UMKM pedesaan juga dihadapkan pada berbagai tantangan.

Pertama, perlu ada lebih banyak infrastruktur digital. Banyak desa yang masih memiliki akses internet yang buruk atau tidak terjangkau, serta kesulitan untuk mendapatkan telepon seluler dan sinyal internet.

Kedua, kurangnya pengetahuan dan keterampilan digital. Banyak pelaku UMKM di pedesaan yang masih perlu belajar menggunakan teknologi digital dan e-commerce. Pelatihan dan pendidikan digital diperlukan bagi para pelaku UMKM desa.

Ketiga, membangun branding. UMKM desa perlu bekerja keras untuk membangun kepercayaan konsumen terhadap transaksi online. Persaingan dengan produk nasional/internasional. Masuknya produk dari luar desa ke pasar e-commerce dapat menjadi tantangan tersendiri bagi produk lokal desa.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, diperlukan dukungan dari berbagai pihak, baik pemerintah, swasta, maupun akademisi, dalam bentuk peningkatan infrastruktur digital, pelatihan dan edukasi, dukungan permodalan, serta pengembangan platform e-commerce yang sesuai dengan kebutuhan UMKM di pedesaan.

Peran E-commerce dalam Menyediakan Akses ke Barang dan Jasa yang Tidak Tersedia di Desa

E-commerce telah memberikan dampak yang signifikan dalam meningkatkan akses masyarakat pedesaan terhadap barang-barang yang sebelumnya sulit didapatkan. Masyarakat pedesaan mudah mengakses pasar yang lebih luas, tidak hanya terbatas pada pasar lokal. Mereka sekarang dapat membeli produk yang sebelumnya tidak tersedia di desa mereka dari berbagai daerah dan bahkan luar negeri.

Dengan e-commerce, kendala jarak dan lokasi dapat diatasi. Orang-orang di daerah terpencil kini dapat mengakses produk dan layanan yang sebelumnya sulit dijangkau karena keterbatasan geografis. Variasi produk jauh lebih banyak daripada pasar lokal tradisional. Hal ini mengubah pola konsumsi masyarakat pedesaan dari yang sebelumnya terbatas pada produk lokal menjadi lebih beragam dengan akses ke produk nasional dan internasional.

Selain produk fisik, e-commerce juga memfasilitasi akses ke berbagai layanan digital, seperti kursus online, konsultasi jarak jauh, dan layanan keuangan, yang sebelumnya sulit diakses oleh masyarakat desa. Hal ini dapat menjadi bekal untuk inovasi produk lokal desa. Hal ini juga dapat mendorong peningkatan kualitas dan nilai tambah produk desa dalam jangka panjang.

Kisah Sukses Warga Desa dalam Bisnis Online

Di desa Cikoneng, Ciamis, beberapa warga telah berhasil memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan bisnis online. Mereka mempromosikan produk lokal dan layanan wisata desa melalui media sosial dan marketplace, sehingga dapat menjangkau pelanggan yang lebih luas. Beberapa warga bahkan membuka kedai kopi, toko suvenir, dan homestay untuk memenuhi kebutuhan wisatawan yang berkunjung ke desa.

Kisah kedua datang dari Ibu Sulastri, seorang petani di Desa Kembangarum, Banyuwangi, yang berhasil memasarkan produk pertaniannya secara online sejak tahun 2020. Awalnya, ia hanya menggunakan media sosial, namun karena permintaan yang terus meningkat, ia membuka toko online di Shopee. Dalam waktu singkat, toko online-nya berkembang pesat.

Dampak Jangka Panjang E-commerce di Desa

Model Belanja Hibrida

Masa depan belanja di desa-desa kemungkinan besar akan mengarah pada model hibrida di mana e-commerce dan pasar tradisional saling melengkapi satu sama lain. Pasar tradisional akan tetap penting, terutama untuk produk segar dan interaksi sosial. E-commerce akan semakin diadopsi untuk produk yang lebih beragam dan sulit didapat di desa-desa. Pasar tradisional akan mengadopsi elemen-elemen digital seperti sistem pembayaran digital dan pemasaran online.

Transformasi UMKM Desa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun