Mohon tunggu...
Bagus Sudewo
Bagus Sudewo Mohon Tunggu... Lainnya - Blog

Gen Z | Contributor Writer Yoursay.id

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Keuntungan Menikah di Usia Matang: Finansial Stabil dan Emosi Dewasa

17 Juli 2024   15:40 Diperbarui: 17 Juli 2024   19:08 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam konteks sosial budaya Indonesia, laki-laki yang menikah pada usia matang sering kali mendapatkan pengakuan dan status yang lebih tinggi di masyarakat. Kita akan dianggap telah memenuhi tanggung jawab sosial dan keluarga dengan baik. Selain itu, kita juga dipandang sebagai sosok yang lebih bertanggung jawab dan dapat diandalkan.

Dukungan dari Lingkungan dan Keluarga

Kepala keluarga yang telah matang juga sering kali mendapatkan dukungan yang lebih besar dari lingkungan dan keluarga. Dukungan ini dapat berupa nasihat dan dukungan emosional yang sangat berharga dalam menjalani kehidupan pernikahan. Faktor lingkungan dan dukungan keluarga ini memainkan peran penting dalam keberhasilan pernikahan.

Kesiapan untuk Menjadi Orang Tua

Laki-laki matang bisa merasa lebih siap untuk menjadi ayah. Kita memiliki pemahaman yang lebih baik tentang tanggung jawab dan peran sebagai ayah, serta lebih mampu menyediakan kebutuhan fisik dan emosional bagi anak. Kesiapan ini sangat penting untuk memastikan kesejahteraan dan perkembangan anak yang optimal.

Prespektif dari Pasangan yang Sudah Siap Menjadi Orang Tua

Di usia yang lebih matang, pasangan biasanya memiliki fokus yang lebih jelas tentang apa yang kita inginkan dalam pernikahan dan dalam diri kita sebagai orang tua. Mereka telah melewati fase penemuan diri dan siap untuk berkomitmen dalam membangun rumah tangga dan membesarkan anak.

Suami-istri yang matang pasti lebih menghargai pernikahan dan komitmen yang dibuat. Mereka telah lebih banyak pengalaman hidup yang dapat digunakan dalam mengasuh anak. Pengalaman ini membantu mereka membuat keputusan yang lebih baik dan memberikan nasehat yang bijaksana kepada anak. Mereka juga lebih memahami pentingnya komunikasi yang efektif dan pengasuhan yang penuh kasih sayang serta memahami bahwa membangun pernikahan yang langgeng membutuhkan usaha dan dedikasi. 

Mereka lebih mampu mengelola stres dan tekanan yang datang dengan tanggung jawab sebagai orang tua. Kematangan ini penting untuk menciptakan lingkungan keluarga yang harmonis dan stabil, serta untuk memberikan contoh yang baik bagi anak.

Pendekatan Pola Asuh yang Dewasa

Pola asuh yang matang akan menetapkan batasan yang jelas dan konsisten, namun juga memberikan dukungan emosional dan menghargai pendapat anak.  Dalam hal ini, orang tua memberikan kebebasan dengan pengawasan. Kemandirian dan tanggung jawab yang dibangun pada anak-anak menjadi tujuan utama dalam pengasuhan. 

Ada berbagai strategi yang ayah bisa diterapkan untuk mencapai tujuan tersebut

Mengajarkan Tanggung Jawab Melalui Tugas Rumah

Ayah bisa melibatkan anak-anak dalam tugas rumah tangga adalah cara yang efektif untuk mengajarkan tanggung jawab. Tugas-tugas ini dapat disesuaikan dengan usia dan kemampuan anak. 

Cara praktis yang bisa langsung dipraktekkan:

  • Berikan tugas rumah tangga yang sesuai dengan usia anak-anak. Misalnya, anak-anak kecil dapat diajarkan untuk merapikan mainan mereka, sementara anak-anak yang lebih besar dapat membantu dengan tugas-tugas seperti mencuci piring atau membersihkan kamar mereka. 

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Parenting Selengkapnya
    Lihat Parenting Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun