Mohon tunggu...
Bagus Sudewo
Bagus Sudewo Mohon Tunggu... Lainnya - Blog

Gen Z | Contributor Writer Yoursay.id

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Keuntungan Menikah di Usia Matang: Finansial Stabil dan Emosi Dewasa

17 Juli 2024   15:40 Diperbarui: 17 Juli 2024   19:08 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menikah tak hanya rasa enaknya saja, ya! itu hal yang sudah disadari oleh sebagian besar pemuda Indonesia. Sudah banyak kasus kegagalan dari pernikahan dini. Tak heran, beberapa tahun terakhir menunjukkan terjadinya pergeseran usia menikah.

Menikah di usia matang semakin menjadi tren khususnya di kalangan pemuda Indonesia. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022 menunjukkan bahwa mayoritas laki-laki di Indonesia menikah pada usia yang lebih matang dibandingkan perempuan. Sebagian besar laki-laki menikah pada usia 22-24 tahun (35,21%) dan 25-30 tahun (30,52%).

Ada beberapa faktor pertimbangan para pemuda untuk menjadi seorang kepala keluarga dan calon ayah. Faktor utama yaitu peningkatan kesadaran akan pendidikan dan karier. Banyak pemuda yang lebih memilih untuk mengejar pendidikan tinggi dan karier sebelum memutuskan untuk menikah. 

Kemudian, pengembangan diri adalah hal yang juga krusial. Banyak anak muda yang memilih untuk menikmati kehidupan lajang dan fokus pada pengembangan diri sebelum menikah. Ditambah lagi tekanan sosial untuk segera menikah, khususnya di perkotaan, dirasa cukup berkurang.

Keuntungan Menikah di Usia Matang

Ajakan untuk menikah dari seorang laki-laki kepada seorang perempuan adalah pernyataan komitmen dan keseriusan untuk membangun kehidupan bersama. Ini mencakup berbagi suka dan duka, mendukung satu sama lain dalam berbagai situasi, dan bersama-sama membangun masa depan yang lebih baik. 

Laki-laki yang telah memahami esensi pernikahan tersebut akan tahu bahwa menikah tak melulu soal cinta, karena hal terpenting adalah tanggung jawab. Sehingga, kematangan diri dirasa sangat diperlukan. Kematangan diri dari berbagai aspek sangat menguntungkan bagi pihak laki-laki.

Kesiapan Finansial dan Stabilitas Ekonomi

Banyak laki-laki di Indonesia yang memutuskan untuk menikah pada usia matang, yaitu sekitar 25 tahun ke atas, merasakan bahwa mereka lebih siap secara finansial dan ekonomi. Pada usia ini, kita umumnya sudah memiliki pekerjaan yang stabil dan penghasilan yang cukup untuk mendukung keluarga. Kesiapan finansial ini memberikan rasa percaya diri dan ketenangan dalam menjalani kehidupan pernikahan.

Kesiapan finansial akan membuat laki-laki merasa lebih leluasa dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga dan merencanakan masa depan dengan lebih baik. Ini juga menjadi tameng untuk tuntutan ekonomi yang sering menjadi sumber konflik dalam pernikahan.

Kematangan Emosional dan Mental

Laki-laki yang matang merasa lebih siap secara emosional dan mental untuk menghadapi tantangan dalam pernikahan. Kita lebih mampu mengelola emosi, berkomunikasi dengan pasangan, dan menyelesaikan konflik dengan cara yang konstruktif.

Menikah di usia matang bisa memberikan lebih banyak waktu untuk belajar dari pengalaman hubungan sebelumnya. Kita lebih memahami apa yang diinginkan dalam sebuah hubungan dan lebih mampu menghargai komitmen. Pengalaman ini membantu dalam membangun hubungan yang lebih stabil dan harmonis.

Pengakuan Sosial dan Status

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun